Malam hari ini cukup sepi,tidak ada bintang satupun di sekitar bulan,dan tidak ada angin sedikitpun di sekitar pohon dan awan.
Di parkiran bawah tanah rumah sakit tempat Kamal dan taehyun di rawat, nampak soobin dan Beomgyu yg sedang berjalan dengan langkah sedang.
"Bang...kita ke rumah gua dulu ya bang.." Beomgyu menoleh ke soobin yg berjalan di sebelah kanannya.
"Hm..kenapa Gyu?"tanya soobin heran, karna seharusnya Beomgyu menghindari rumah nya yg tak lain adalah tempat kejadian perkara,dan dengan mendatangi tempat itu tentunya akan mengingatkan Beomgyu tentang ibunya yg dibunuh oleh ayahnya,fikir soobin.
"Itu..baju-baju gua di sana bang...gua gak mungkin pake baju Abang kan.."sahut Beomgyu santai.
"Gapapa juga sih Gyu make baju Abang...." kejar soobin cepat,soobin sebenarnya tak ingin Beomgyu ke rumahnya dahulu.
"Haha..Abang becanda aja deh..gak ah bang..gua pake baju gua aja bang.." Beomgyu tersenyum mendengar jawaban soobin.
Soobin tersenyum tipis melihat senyuman Beomgyu "hmm..baiklah..kalo Gyu maunya gitu..kita ke rumah Gyu dulu.."soobin mengelus pucuk kepala Beomgyu,ia ingin tahu apakah senyuman yg ditampilkan Beomgyu tadi pura-pura atau bukan.
Gyu mengangguk mengiyakan sembari menampilkan senyum santai nya lagi.
Dan mobil soobin pun melaju dengan kecepatan sedang di jalan raya,tentu saja dengan rumah Beomgyu sebagai tujuannya.
Di dalam mobil,Beomgyu hanya diam dan sesekali memainkan hp nya,sedangkan soobin fokus menyetir dan memperhatikan Beomgyu "kamu yakin Gyu..kamu yakin tidak akan apa-apa jika kembali ke rumah mu.."batinnya.
Tak lama kemudian mobil berhenti di depan rumah beomgyu yg masih di pasangi garis polisi.
Soobin dan Beomgyu keluar dari mobil, dan seketika Beomgyu terhenti saat melihat rumah nya itu,begitu juga soobin yg berhenti melangkah setelah melihat ekspresi Beomgyu yg memilukan hati.
Soobin memilih untuk diam saja,ia menyerahkan segala keputusan kepada Beomgyu,entah Beomgyu mau masuk atau tidak,soobin akan selalu ada di setiap pilihan Beomgyu.
"Hah.."Beomgyu menghela nafas berat,ia lalu menguatkan hati dan memberanikan dirinya untuk melangkah masuk ke rumah itu.
"Ayo bang.."ajaknya ke soobin yg mematung memperhatikan Beomgyu.
"Ah?oh..iya Gyu..ayo"soobin berjalan di belakang mengikuti Beomgyu yg sedang membungkuk melewati garis polisi.
Namun ketika sampai di depan pagar rumahnya,Beomgyu kembali berhenti melangkah,ia meletakkan tangannya ke pagar rumahnya itu.
"Hm.."gumamnya pelan,ia kemudian mendorong pagar itu dan kembali melangkah.
Beomgyu berjalan dengan pelan di halaman rumahnya itu,perlahan ia melihat ke sekelilingnya,teringat olehnya kenangan-kenangan dari masa lalu, kenangan ketika ia bermain dengan ibunya,ataupun kenangan ketika ayahnya menggila dan memukuli ibunya serta ia sendiri.
"Hah..hah..."Beomgyu merasakan dada nya sangat sesak,itu adalah amarah besar yg tertahan,amarah itu ingin sekali melepaskan diri dan bebas,namun Beomgyu berusaha menahannya dan membuat ia sakit di dalam,tepatnya di hatinya.
"Gyu..Gyu kenapa?ada yg sakit?"rangkul soobin,ia merasa aneh dengan ekspresi Beomgyu.
Beomgyu menggeleng lemah "gapapa bang..gapapa...ayo kita masuk.."beomgyu benar-benar bertekad.
Dua pria itu pun masuk ke dalam,barang- barang yg berserakan serta noda darah adalah hal pertama yg dilihat Beomgyu dan soobin di dalam rumah itu,tepatnya di ruang tamu tempat di mana seharusnya keluarga berkumpul namun berbeda dengan keluarga beomgyu,bagi keluarga Beomgyu ruang tamu adalah saksi bisu atas kekerasan yg dilakukan ayah Beomgyu kepada istri dan anaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My First Friend's Cancer/Kanker Teman Pertamaku [TXT]
RandomRumah sakit adalah tempat pertemuan pertama dan terakhir bagi kelima orang itu, dan kepergian yg tiba-tiba membawa penyesalan yg tak pernah berakhir.