Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi kembali datang menggantikan malam yg telah lelah,semua orang memulai aktivitas nya masing-masing. Begitu juga dengan Choi soobin,hari ini dia akan pergi ke rumah sakit Seoul untuk pertama kalinya tapi bukan untuk berobat melainkan berkerja sebagai Ners atau yg biasa di kenal sebagai perawat laki-laki. Lelaki jenius itu menjadi perawat tetap pada umur dua puluh tahun,ia termasuk mencetak rekor. Kemarin soobin sengaja merapikan rambutnya dan membeli baju baru hanya untuk penampilan yg bagus pada hari pertama kerjanya. Soobin selesai berpakaian,ia lanjut sarapan dan pergi berangkat kerja dengan semangat yg tinggi.
Soobin pergi kerja dengan mobil pribadinya,dan memparkirkan mobilnya, lanjut masuk ke rumah sakit,ia berjalan dengan semangat,namun tak sengaja menabrak seorang anak berambut putih.
"Buk.."bunyi badan mereka bertabrakan, anak berambut putih itu terjatuh. "Ahh...maaf..maaf dik..."ucap soobin membantu anak itu. "Hmm.."jawab anak itu tersenyum seolah mengatakan tidak apa-apa. Soobin faham dengan yg dimaksud anak itu dan kembali bertanya. "Kamu mau ke mana,biar saya antar"tanya soobin.Soobin bertanya seperti itu karena ia panik dan jadi lupa bahwa dia baru pertama kali kesana dan belum hafal jalan di rumah sakit itu. "hmm.."ucap anak itu sambil memperlihatkan gelang ditangannya, gelang itu adalah gelang khusus yg tertulis ruangan mana dan sakit apa. Seketika soobin teringat kalo dia gak tau jalan. "Ahh..maaf tapi saya juga baru pertama kali ke sini jadi..sebentar ya..saya carikan perawat atau dokter..tunggu disini ya.." ucap soobin panjang. Anak itu mengangguk,lalu soobin pergi sebentar untuk mencari perawat atau dokter. Setelah menemukan seorang perawat, soobin kembali ke tempat tadi,tapi tak menemukan anak itu lagi,dia telah pergi. "Lah..kemana perginya adik itu"ucap soobin. "Dimana dia?"tanya Lee Ahin,perawat wanita yg dibawa soobin. "Tadi dia disini,padahal aku sudah bilang agar tetap disini"jawab soobin. "Ya sudah kalo gitu saya pergi"ucap Ahin pamit. "Baiklah,terimakasih kak"sahut soobin. Ahin terkejut,ia tak menyangka di panggil kakak oleh seorang pria yg kelihatannya lebih tua dari dirinya. Ahin pun pergi,saat berjalan dia melihat soobin sebentar dan melanjutkan langkahnya. "Setua itukah wajahku sampe dipanggil kakak"ucap Ahin di dalam hati sambil memainkan pipinya.
Kembali ke soobin,soobin masih merasa heran dengan anak berambut putih itu, soobin melihat keseliling tapi tidak menemukannya. "Kemana dia..ah ..aku terlambat"ucap soobin berlari ke arah lift menyadari bahwa ia bisa terlambat di hari pertamanya.
Soobin pun berkumpul dengan perawat lainnya,lalu perawat senior datang dan memperkenalkan soobin kepada perawat lainnya,lanjut menjelaskan tentang perkerjaan soobin,dan soobin mendapat bagian mengurus UGD dan Ruang kanker paru-paru. Setelah itu perawat senior memberikan arahan dan para perawat pun dibubarkan melaksanakan pekerjaannya masing- masing.
Tampak soobin sedang membawa alat-alat kedokteran seperti suntik dan lainnya, Soobin berjalan ke arah ruang kanker paru-paru ditemani Ahin untuk memberi tahu jalan. "Namamu siapa?"tanya Ahin kepada soobin. "Choi Soobin kak"jawab soobin. Langkah Ahin terhenti,alis nya berkerut. "Jangan panggil aku kakak,aku tidak setua itu untuk di panggil kakak,umur ku baru dua puluh dua tahun,panggil saja Ahin" jelas Ahin kesal. "Tapi memang kakak kok"sahut soobin. "haa..emang umur mu berapa?"tanya Ahin sambil berdiri memegang kedua pinggangnya. "Dua puluh tahun"jawab soobin.