01

2.7K 140 2
                                    

HAI GAYS
JANGAN LUPA VOTE KOMEN SAMA FOLLOW YAW😘

HAPPY READING KALIAN🤗

"sekarang kalian sudah resmi menikah" tepuk tangan bergemuruh setelah ucapan dari seorang pendeta terdengar, mengesahkan pernikahan kedua insan yang di pertemukan dari sebuah kesalahan.

Dua orang pria yang memiliki sifat berbeda dan keduanya juga tidak pernah membayangkan akan hal ini. 'menikah' bukanlah sebuah permainan, namun pernikahan mereka terjadi karena sebuah permainan.

Acara berlangsung begitu saja tanpa ada gedung mewah dan elegan, pernikahan ini adalah pernikahan yang tidak di inginkan keduanya. Pernikahan seorang anak pegawai yang bekerja di perusahaan milik tuan Jung, yang sekarang berada di altar dengan pria itu.

Pernikahan berjalan begitu lancar seharian penuh, namun kedua pria yang sudah sah menikah itu Masi belum membuka suaranya satu sama lain sedari tadi.

Bahkan sampai sekarang mereka sudah berada di kamar milik sih pria bermarga Jung itu, tapi dari keduanya belum ada suara terdengar sedikitpun.

Hingga suara yang lebih muda terdengar terlebih dahulu. "Pak, saya tidur di kamar lain saja" pemuda itu memilin bajunya saat yang di ajak bicara hanya fokus kepada ponsel di genggamannya tanpa memandang dirinya sekali saja dan tanpa bersuara selama beberapa saat. Hingga saat dia ingin keluar suara dari pria yang sudah sah menjadi suaminya itu terdengar di telinganya

"Kurang besar apa kamar saya sampai kamu ingin pindah?" Pria kecil itu semakin takut setalah mendengar ucapan dari orang yang lebih tua dan lebih besar darinya.

"Tidak pak, saya ingin pindah bukan karena itu"

"Jika rumah ini kurang besar bagi kamu lebih baik kamu cari pria lain yang ingin kamu tipu dan menikahi dirimu lalu menerima hal sialan dalam dirimu" sumpah demi tuhan dirinya tidak bermaksud seperti itu, tapi mengapa kata kata manusia di hadapannya ini menyakitkan.

"Kau dan Ayahmu juga bisa menjebak orang yang lebih kaya dari saya. Murahan" dirinya hanya bisa diam mendengar ucapan manusia di hadapannya, sakit sekali apalagi pria itu mengatainya 'murahan' sambil menatap rendah dirinya. Dirinya tidak pernah menipu siapapun. 

Dia mengandung, mengandung anak dari pria yang mengatakan bahwa hal itu adalah sialan baginya. Hatinya hancur tetapi tetap ia tahan sedari tadi. Pria manis yang selalu tersenyum apapun keadaannya, pria yang selalu mengikuti apa kata Ayahnya bahkan dia berada disini juga apa kata Ayahnya. Semuanya permainan yang dibuat Ayahnya agar Ayahnya bisa memiliki banyak harta jika dia menikah dengan tuan Jung.

Pria manis yang sekarang duduk diam di kamar besar milik suaminya, apakah boleh dia berkata bahwa pria tersebut adalah suaminya? Padahal pria itu belum menganggapnya sepenuhnya. Pria manis yang bernama Lee Taeyong itu manatap nanar dirinya dari pantulan kaca besar yang berada di kamar itu. "Boleh kah aku mengeluh untuk sekali saja Tuhan? Mengapa ujianmu begitu berat"

Menikah dengan Jung Jaehyun bukanlah keinginannya. Dirinya hamil anak dari pria bermarga Jung  itu juga bukan keinginannya. Ayahnya, Ayahnya yang selalu menyusun jalan hidupnya, Kejadian yang dia sudah tebak itu semua adalah skenario dari Ayahnya.

.

Malam itu, pria yang Taeyong kenal adalah teman Ayahnya itu menginap dirumahnya tentu saja dengan paksaan Ayahnya. Hingga tengah malam pintunya kamar miliknya di ketuk dengan tidak sabar dari luar dia pikir itu adalah Ayahnya atau pembantunya, namun yang mengetuknya adalah Jung Jaehyun pria dengan tubuh tinggi menjulang dan tatapan mata sayunya mengarah padanya. "Maaf pak kamar bapak di sebelah sana" ucap Taeyong menunjukan lorong sebelah kanan kamarnya.

"Bukankah lebih nikmat jika saya tidur di sini?" Ucap Jaehyun dengan suara rendahnya dan terus menatap Taeyong dengan senyuman, terdapat cacat di pipinya yang membuat seorang Jung begitu sempurna, Taeyong mengerutkan keningnya. "Tapi pak kamar tamu ada di sebalah sana"

"Biarkan dia tidur di kamarmu, dia tamu bersikaplah sopan Lee Taeyong"

Suara itu berasa dari Ayahnya yang sudah berada di dekat kamarnya. Taeyong menelan ludahnya saat mendengar ucapan Ayahnya ucapan yang tidak bisa di bantah dan itu mutlak. "Ya sudah biar Taeyong aja yang tidur di kamar tamu"

"Ayah tidak menyuruhmu untuk tidur dikamar tamu. Tidurlah dengannya dan lakukan apa yang dia minta"

Taeyong sungguh tidak mengerti apa yang Ayahnya katakan. Dirinya memandang pria di hadapannya ini dan bergantian memandang Ayahnya. Pria di hadapannya terlihat tidak sadarkan diri seperti kebanyakan minum dan seperti seseorang yang haus akan belaian. "Ayah ini semua.." belum selesai berbicara tangan Taeyong sudah di tarik masuk kedalam kamarnya oleh pria bermarga Jung tersebut

"kau terlalu banyak berbicara, apakah kau tidak lihat aku kepanasan manis?" Taeyong mundur saat wajah Jaehyun tepat di hadapannya. Namun pintu kamarnya sudah tertutup.

"Jangan membuang waktu ayo lakukan, ini yang pertama buatmu kan, maka lakukanlah dengan baik"

Jaehyun memulai aksinya dengan melumat bibir kecil Taeyong yang berdiri tepat di belakang pintu berharap pintu itu segera terbuka. Taeyong memberontak mendorong dada Jaehyun sekuat tenaganya, namun kekuatannya tidak sebanding dengan Jaehyun. Dirinya berbalik memukul pintu di hadapannya dan membelakangi jaehyun berharap Ayahnya membukakan pintu ini. "AYAHH AKU MOHON TOLONG BUKAKANN. AYAHH!!" Taeyong berteriak memanggil Ayahnya saat jaehyun menempelkan tubuhnya dengan tubuh dirinya. Air matanya sudah menetes sedari tadi dirinya tidak menyangka Ayahnya akan berbuat gila seperti ini, mengorbankan dirinya demi kekayaan. Taeyong terus berusaha memukul pintunya dengan tenaga yang tersisa dan berteriak untuk terakhir kalinya berharap Ayahnya membantunya. "AYAHH AKU MOHON TOLONGG!!! AYAHHH"

"Diamlah, orang itu tidak akan membuka pintu itu. Berbaliklah dan tatap mataku" Taeyong menggeleng dan terus menangis berharap pria di hadapannya ini mengasihaninya. "Aku kepanasan tolong bantu aku" ucap pria di hadapan Taeyong sebelum melakukan hal gila yang tidak pernah terlintas di benaknya sekalipun.

Malam itu semuanya terjadi begitu saja, bahkan Jaehyun sempat mengatainya sebelum keluar dari kamarnya setelah melakukan malam yang tidak pernah terbayang di benak Taeyong sedikitpun.

Dan karena kejadian malam itu saat ini dirinya sedang mengandung anak dari Jung Jaehyun.

.

Taeyong menghapus air mata yang lolos begitu saja dari matanya mengingat kejadian 3 bulan lalu yang membuat dirinya dan pria bermarga Jung ini mengikat sebuah hubungan yang seharusnya tidak terjalin.

Taeyong bahkan tidak habis pikir kenapa Ayahnya ingin sekali dirinya menikah dengan Jung Jaehyun, Taeyong sudah berkata pada Ayahnya bahwa dirinya sendiri mampu membesarkan anaknya tanpa harus menikah dengan Jaehyun. Tapi Ayahnya mengucapkan hal yang membuat Taeyong tidak habis pikir dengan jalan pikir ayahnya. "Menikahlah  dengan Jung Jaehyun jika kau ingin hidup dengan anakmu. Jangan membuat rencanaku gagal hanya karena pikiran dangkalmu Lee Taeyong" itu perkataan Ayahnya yang benar benar menyakitkan bagi Taeyong selama hidupnya.

"Aku akan membesarkannya, aku hanya akan memberikan nama kepada putraku setelahnya aku akan pergi dari sini" Taeyong mengelus perutnya yang sudah sedikit membuncit.

"Aku janji padamu sayang. Bubu, bubu janji padamu" ucap Taeyong tersenyum saat membuat nama panggilan yang akan anaknya panggil akan dirinya saat lahir nanti. 'bubu' terdengar indah di telinga Taeyong, dia akan menyuruh anaknya memanggilnya dengan sebutan bubu setelah lahir. Itu terdengar menyenangkan.

MAKASIH BUAT YANG UDAH MAU BACA.
JANGAN LUPA VOTE YA GAYS,
MAKASIH ♥️

love and pain || JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang