JANGAN LUPA VOTE KOMEN DAN FOLLOW YAW GAYS, MAKASI🤗
Taeyong terbangun saat sinar matahari menyinari matanya. Dia mengerang sesaat menetralkan pandangannya ke ruangan yang akan mengisi setiap harinya di setiap ia membuka mata.Taeyong melangkahkan kakinya kearah kamar mandi namun di buat terkejut saat sosok pria bermarga Jung yang sekarang adalah suaminya muncul dengan tiba-tiba di hadapannya.
Jaehyun menaikan alisnya melihat Taeyong yang baru bangun dan terdapat kimono yang bertengger dibahunya. Ternyata pria kecil ini ingin mandi di saat dirinya mandi, apakah pria ini sungguh murahan. Jaehyun tidak habis pikir dengan pria bermarga Lee yang sekarang menyandang marga Jung tersebut.
"Apakah kau ingin menggodaku? Cih murahan" Taeyong terkejut mendengar ucapan Jaehyun barusan. Apa maksud dari ucapan itu?
"Apa maksud bapak?"
"Jangan pura-pura bodoh, Sekali jalang tetap saja jalang. Aku kasihan terhadap janin di perutmu bahkan dia harus terlahir dari seorang murahan sepertimu. Cih" ucap Jaehyun mendesis di ujung kalimatnya seakan-akan Taeyong adalah hal yang begitu menjijikkan untuk di lihat.
"Bahkan jika kau telanjang dihadapanku pun aku tidak akan tergiur"
Taeyong hanya menunduk tidak berani memandang lawan bicaranya ini. Ucapan-ucapan yang keluarkan Jaehyun sungguh menyakitkan, apakah dirinya seperti sampah di hadapan suaminya sendiri? Dia bahkan tidak bermaksud menggoda dia hanya ingin mandi, dan dia tidak menyadari bahwa Jaehyun ada didalam.
"Tunggu apalagi, pergi dan cepat siapkan sarapan untukku. Jika tidak bisa memuaskanku setidaknya kau bisa menjadi berharga sedikit di rumahku" ucapan Jaehyun meninggal Taeyong yang masi mematung di depan kamar mandi.
"Kau tidak dengar Lee Taeyong! Aku akan terlambat jika hidup dengan orang sepertimu" Taeyong tersentak saat mendengar suara bariton jaehyun memenuhi kamar. Dengan segera Taeyong memasuki kamar mandi dan harus bergegas untuk memasarkan Jaehyun.
Jaehyun memijat pangkal hidungnya sambil melihat Taeyong yang sibuk di dapur. Taeyong terlihat sangat hati-hati dalam memotong sayuran dan terlihat begitu lambat di mata Jaehyun.
"Apakah kau anak yang selalu di manja oleh ayahmu?" Taeyong mengentikan potongan sayuran di hadapannya dan berbalik memandang Jaehyun sesaat sebelum kembali memotong sayurannya lagi.
"Tidak pak"
"Berhenti memanggilku dengan sebutan 'bapak' aku muak mendengarnya"
"Apa boleh aku memanggilmu dengan namamu ?"
"Terserah asal jangan dengan sebutan pak" Taeyong mengangguk dan terus memasak.
Lima menit berlalu masakan Taeyong di pandang lekat oleh jaehyun yang duduk santai di meja makan dengan Taeyong dihadapannya.
Taeyong dengan hati-hati mengambilkan makan untuk jaehyun. Walaupun jaehyun sudah menghancurkan hatinya berkeping-keping dan membuatnya sakit hati bukan berarti Taeyong melupakan kewajibannya sebagai seorang istri, apalagi nasehat Ibunya sebelum meninggal.

KAMU SEDANG MEMBACA
love and pain || JAEYONG
FanfictionSusah payah aku mengeringkan luka gores karena mu, namun dengan mudahnya kau menggoreskan luka lagi padaku ‼️MPREG ‼️JAEYONG ‼️BxB 📍jangan salah lapak ya sayang Note: murni dari pemikiran aku yg sempit