08

1.1K 79 2
                                    


18+ ya we, dosa tanggu sendiri 😘

N

.

.

.

Membiarkan tangan halus Taeyong memegang kepunyaan yang sudah menegang, Jaehyun memejamkan matanya menikmati sentuhan sentuhan halus Taeyong dan bahkan hembusan nafas Taeyong yang menerpa miliknya membuat jaehyun harus menahan mati-matian lenguhan laknatnya.

Taeyong tampak ragu mengatakan sesuatu yang memenuhi otaknya, apalagi melihat jaehyun yang memejamkan matanya. Tadi rencananya hanya memegang saja tapi mengapa otaknya dan pikirannya meminta lebih, apalagi saat melihat wajah laknat milik Jaehyun membuat Taeyong jadi ingin yang lebih lagi.

Tanpa berbicara dengan Jaehyun terlebih dahulu, Taeyong langsung membawa bibirnya  kedekat benda panjang berurat tersebut. Mengecupnya menghirup aroma khas dari benda tersebut dan mulai menjulurkan lidahnya.

Jaehyun sendiri tentu terkejut merasakan pergerakan Taeyong yang semakin bruntal di bawahnya, namun apa boleh buat dirinya sendiri sangat menikmatinya. Membiarkan Taeyong mengulum dan menghisap, membuat tangan Jaehyun bergerak ke arah kepala Taeyong, mengelus dan meremas rambut halus Taeyong sesekali mendorong kepala Taeyong agar lebih memperdalam kulumannya. Jaehyun rasanya ingin melayang ke udara sekarng, saat klimaks menghampirinya Taeyong memberhentikan kegiatannya menatap Jaehyun dari bawah dengan bibir yang basah dan mata yang sedikit berair. Hal itu membuat Jaehyun mengeryit penuh tanda tanya kepada Taeyong dibawahnya.

"Ma..maaf Jae aku kelewatan"

Taeyong menunduk, antara malu dan takut melihat tatapan Jaehyun kepadanya. Saat dirinya di ambang kenikmatan tadi tiba-tiba otaknya kembali normal dan memberhentikan kegiatan yang tidak senonoh. Walaupun mereka sudah menikah selama 5 bulan tetap saja rasanya aneh.

Jaehyun menarik nafasnya mensejajarkan dirinya dengan Taeyong yang terduduk di kasur.

"Mengapa kau harus meminta maaf. Itu bukan salahmu, bukannya anak kita yang meminta tadi" Jaehyun menarik dagu Taeyong agar berhadapan langsung dengannya.

Degup jantung milik Taeyong tentu saja tidak stabil apalagi saat jaehyun mengatakan 'anak kita' dengan jarak yang sangat dekat bahkan hembusan nafas Jaehyun mengenai pipinya. Membuat otak-otak kotor Taeyong kembali lagi.

"Lihat aku. Aku juga menginginkan hak ku darimu." Menatap kedalam mata taeyong yang membuat hasratnya ingin segera di sekesaikan "Kali ini aku yang minta maaf padamu aku janji tidak akan menyakitimu dan anak kita"

Taeyong tidak mengerti ucapan Jaehyun, namun beberapa detik setelahnya bibir tebal Jaehyun mendarat tepat di atas bibirnya, membuat Taeyong melotot tidak percaya. Ciuman itu lembut tidak kasar seperti malam menakutkan itu.

Perlahan matanya terpejam mengikuti irama yang buat Jaehyun kepadanya, tangannya sudah ia kalungkan keleher Jaehyun. Sedangkan dirinya sendiri sudah setengah berbaring dengan Jaehyun yang berada di atasnya namun sama sekali tidak menyentuh perut buncitnya dan memejamkan mata memberikan sentuhan sentuhan halus di pipinya.

Sekarang sepenuhnya taeyong sudah berbaring terkungkung dibawah kendali Jaehyun. Melepaskan ciuman panas tersebut membuat benang saliva keduanya bertautan, memandang satu sama lain dengan keadaan yang sama kacaunya membuat keduanya terkekeh sesaat.

Jaehyun mengecup sekilas bibir dan kedua mata Taeyong dengan lembut, lalu Turun kearah perutnya mengecup lama lalu membisikan sesuatu yang membuat senyum Taeyong tidak luntur.

"Dady janji tidak menyakitimu dan bubu-mu"

Jaehyun kembali memandang mata bulan milik Taeyong yang terlihat indah di bawahnya dengan lampu yang redup di kamarnya,membuat jaehyun tidak bisa lagi menahan nafsunya. Melumat kasar bibir tipis milik Taeyong dan membuka satu persatu kancing baju pria manis yang berada di bawahnya. Jaehyun sendiri sudah membuka bajunya dia sudah telanjang seutuhnya tanpa benang sehelaipun.

Taeyeon hanya bisa mengikuti semua permainan yang Jaehyun lakukan, meremas otot bisep Jaehyun saat dirasa tangan nakal Jaehyun berada tepat di atas dadanya, melenguh disela-sela ciuman panas mereka. Dirasa pasokan udara yang mulai menipis membuat keduanya memberhentikan ciumannya, Jaehyun memandang Taeyong meminta persetujuan untuk berbuat lebih yang di balas dengan anggukan kecil dari Taeyong membuat jaehyun langsung memberikan tanda merah di leher Taeyong dan membuat pria kecil itu melenguh meremas rambut pria yang lebih besar darinya.

Hisapan demi hisapan di leher kini turun ke bawah mengecup dada berisi milik Taeyong dan memberikan tanda merah gelap di samping benda kecil berwarna pink ke-coklatan, menjilati dan menghisap seolah-olah akan mengeluarkan sesuatu membuat seseorang yang diperlakukan tersebut melengkungkan tubuhnya ke atas, mengigit bibirnya agar tidak mengeluarkan suara yang tidak seharusnya.

Namun akhirnya suara yang ia tahan sedari tadi keluar tanpa rasa malunya memenuhi Indra pendengaran pria yang berada di dadanya tersenyum puas.

"Jangan menahannya, suara merdu Tae"

"Eghh, ak..aku maluhh"

Taeyong menyempatkan membalas ucapan Jaehyun di sela-sela kegiatan panas mereka.

Sudah puas dengan dua gundukan yang berada di dada pria manis tersebut membuat sang dominan menurunkan lagi ciumannya, mengecup kembali perut besar yang terlihat lebih menggoda dari yang lainnya. Tangan Jaehyun tidak tinggal diam, menurunkan celana yang taeyong kenakan perlahan. Hingga keduanya sudah full naked tanpa sehelai benangpun yang bertengger di badan keduanya.

Melanjutkan malam yang panjang dan panas tersebut dengan lenguhan-leguhan panjang dari keduanya, menghabiskan waktu yang tidak singkat namun terasa sebentar bagi mereka yang menikmati malam panjang tersebut. Kicauan burung dan detingan jam dinding menemani malam panjang pria manis pemilik mata bulan dan lelaki lebih dewasa yang sudah sah seutuhnya menjadi suaminya. Hingga pelepasan dan suara lenguhan panjang dari keduanya yang menandakan kenikmatan mereka sudah selsai.

Memandang satu sama lain yang tidak kalah berantakan. Membuat desiran-desiran halus di keduanya, malam yang ditutup dengan kecupan panjang di kening pria yang lebih kecil membuat perasaan yang sudah timbul semakin besar, prasaan yang tanpa disadari keduanya sudah tumbuh jauh-jauh hari itu semakin membesar, prasaan yang membuat keduanya bingung akan desiran desiran halus di dadanya saat saling memandang kini sudah terbukti. Dan malam ini juga membuat keduanya mengucapkan kata sakral yang seharusnya sudah keluar sejak lama.

Jaehyun menarik selimut menutup tubuh telanjang keduanya, memandang taeyong yang juga memandangnya membuat ungkapan prasaan yang selama ini rumit itu menjadi mudah.

"I love you"

Jaehyun tidak bisa lagi menahan teriakan didalam hatinya yang seakan berteriak meminta dikeluarkan agar tenang dan tidak bersarang di hatinya.

"I love you too"

Siapa sangka bahwa keduanya sudah memiliki prasaan yang sama jauh-jauh hari, dan malam yang di yakini keduanya adalah malam sakral tersebut menjadi malam yang istimewa.

Malam yang memancarkan beribu bintang, dan bulan yang menampakkan cahayanya begitu bersinar. Menjadi saksi bisu malam panjang keduanya dan kata cinta yang entah sejak kapan bersarang di hari keduanya.

.

.

.

First nulis adengan 18+ Sepenjang ini huhuhu😭

Jangan lupa vote and comen ha we😘





love and pain || JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang