07

1.1K 83 3
                                    

HAPPY READING GAYS ♥️




.

.

.

Waktu telah cepat berlalu, usai kandungan Taeyong sudah memasuki Minggu ke-27. Membuat jaehyun harus lebih memperhatikan Taeyong apalagi perut Taeyong yang sangat besar, besar sekali berbeda dari orang yang hamil hanya satu anak.

"Sekarang tergantung dirimu Taeyong, kau ingin operasi atau membuat jalan lahir dan melahirkan normal. Tapi kau harus ingat kalo resikonya terlalu besar jika kau harus melahirkan dengan normal, apalagi mereka dua"

Penjelasan dokter Oh yang selalu Taeyong dengar sebulan terakhir saat periksa kandungan.

"Lakukan saja operasi jika itu yang terbaik. Aku ingin keduanya selamat dan juga ibunya, jadi tolong lakukan yang terbaik dok"

Ucap Jaehyun memandang datar dokter oh yang duduk di hadapannya, sedangkan Taeyong yang duduk di sampingnya merasa tidak setuju dengan apa yang di ucapkan Jaehyun.

"Tapi jae apa salahnya jika aku ingin mencoba melahirkan normal, aku ingin merasakan apa yang di rasakan ibuku dulu"

"Salah Tae, kau salah. Jangan membantahku, aku tidak ingin terjadi apapun kepadamu ataupun anakku, tidak akan ku biarkan"

Taeyong menghembuskan nafasnya, Membantah Jung Jaehyun tidaklah mungkin.

Dia hanya ingin merasakan apa yang ibunya rasakan dulu, dan dia ingin merasakan seperti apa perjuangan seorang ibu saat melahirkan dengan cara normal.


Taeyong memasuki kamarnya tanpa ada berbicara sedikitpun kepada Jaehyun yang memandangnya dengan tatapan heran.

"Dia marah kepadaku?" Monolog Jaehyun sambil menunjuk dirinya sendiri.

Jaehyun tidak ambil pusing, memasuki kamar yang di masuki Taeyong tadi dan Menganti pakaiannya untuk kembali ke kantor.

Hari ini tidak hari libur tapi Jaehyun menyempatkan diri untuk menemani Taeyong cek-up. Sudah terhitung 5 kali dia menemani Taeyong untuk mengecek kandungan.

Taeyong kesal dengan Jaehyun, apa salahnya mencoba untuk melakukannya dengan normal. Dia hanya ingin melahirkan dengan normal agar dia bisa menceritakan kepada anak-anaknya nanti perjuangan dirinya saat melahirkan mereka.

Mendengar mobil Jaehyun menjauhi rumahnya, Taeyong segera turun, perutnya lapar namun ditahan karena ada Jaehyun tadi.

Taeyong menghampiri buk Mina. Bik Mina adalah art di rumahnya yang sudah bekerja selama 2 bulan, namun dia sudah mengenal Jaehyun dari kecil, dia adalah ibu panti yang pernah tinggal bersama Jaehyun dulu, namun dia bosan menjadi pengurus panti terus menerus dan memutuskan untuk menjadi art dan tinggak di rumah Jaehyun, apalagi dia tau bahwa istri Jaehyun sekrang sedang mengandung. Di usianya yang sudah tidka muda lagi dia ingin terus mengurus Jaehyun sampai ke anak cucu, apalagi buk Mina tidak memiliki keluarga karena dirinya dilahirkan tanpa rahim yang membuat buk Mina enggan untuk menikah.

"Yak nyonya Jung! Kenapa kau kedapur, bukanya sudah aku peringatkan untuk tidak menginjak dapur, kau tidak lihat perutmu besar sekali"

love and pain || JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang