14

637 47 3
                                    

HAPPY READING ♥️

.

.

pria manis yang memiliki mata bulat bak rembulan itu menatap benda panjang yang menunjukkan bahwa dirinya sedang mengandung, sudah dua bulan lalu sejak dirinya mual dipagi hari dan tidak hanya hati itu juga tapi selama belakang ini juga ia masi sering mual. Dan ternyata kecurigaannya akan dirinya yang sedang mengandung itu benar. Taeyong tersenyum sembari mengelus perutnya yang rata, ia tidak menyangka akan ada lagi makhluk kecil dalam perut setelah melahirkan sih kembar.

Ia berencana untuk memeriksa ke rumah sakit terdekat. Ia ingin memastikan bahwa benda panjang yang menunjukkan dua garis biru itu tidak salah. Rasanya sungguh bahagia, sangat bahagia. Ia tak sabar untuk memberitahukan hal ini kepada suaminya.

"Buk, aku keluar. Aku juga akan menjemput anak-anak dari sekolah, tidak perluh membuat makan siang. Aku akan makan siang di luar bersama anak-anak nanti" Taeyong tersenyum kearah wanita paruh baya yang setia mengurus rumahnya.

Buk Mina, ia wanita yang mengurus Jaehyun waktu dipanti asuhan. Sekarang wanita baya itu juga mengurus putranya.

Buk Mina mengangguk dan tersenyum kearah Taeyong. "Baiklah aku tidak akan memasak makan siang hari ini"

"Ah, aku juga sudah memesankan beberapa makanan untuk para pelayan lainnya. Jadi hari ini kalian istirahat saja. Kemungkinan aku akan pulang sore"

"Aigo taeyong ah, kenapa kau repot-repot. Masakan tadi pagi Masi ada sisa, kami bisa memakannya" buk Mina menatap Taeyeon dengan wajah tidak percaya.

Taeyong ini sangat baik, terlalu baik bahkan. Di rumahnya sekarang sudah ada 5 pelayan yang setia membersikan rumah besar milik keluarga Jung.

Rumah yang orang sebut sebagai istana karena besarnya hampir sama dengan istana yang ada di Eropa. Saat usia putra-putra mereka satu tahun, Jaehyun langsung membawa taeyong pindah keluar yang lebih besar dari sebelumny. Padahal rumah yabg sebelumnya itu sudah sangat besar.

"Tidak apa-apa buk. Baikla aku berangkat sekarang" ucap taeyong melangkahkan kakinya keluar rumah dan mengendarai mobilnya sendiri.

Sebenarnya tadi sopirnya sudah menawarkan diri untuk mengantar kemana saja majikannya inginkan. Namun jika supir yang membawa taeyong kerumah sakit pasti pak Kim- supir taeyong, akan langsung memberi tahu Jaehyun bahwa Taeyong kerumah sakit. Tujuannya kan ingin mengejutkan Jaehyun.

.

"Selamat datang di perusahaan kami tuan Jung. Sedang bekerjasama dengan Anda" Jaehyun tersenyum sembari menjabat tangan rekan bisnisnya.

Ia menang tender kali ini. Dia berhasil kerja sama dengan perusahaan ternama di negara Paman Sam. Sungguh rasanya Jaehyun ingin berteriak kegirangan sekarang, perusahaan yang sudah ia incar selama bertahun-tahun itu akhirnya resmi menerima tawarannya untuk bekerjasama.

Jaehyun merogoh sakunya dan mengambil ponsel pribadi miliknya. Menekan tombol yang tertulis nama 'mine' disana. Ia menyandarkan kepalanya kesadaran kursi kerjanya, dan terus tersenyum seperti orang gila. Senyumnya tambah merekah disaat suara lembut Taeyong menyapa Indra pendengarannya.

"Ada apa jae? Kenapa menelponku siang siang begini?"

"Aku merindukanmu sayang, apakah tidak boleh?" Jaehyun menaikan satu alisnya memandang handphone yang tersambung dengan telepon sih manis.

"Tentu saja boleh. Hanya saja kau jarang menghubungiku siang-siang begini"

"Kau dimana Tae, kenapa suaranya seperti diluar" Jaehyun mengeryitkan keningnya saat menyadari bahwa taeyong sepertinya sedang berada di perjalanan.

love and pain || JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang