10

1.2K 76 3
                                    


.

.

.





Happy reading gays 😘

Taeyong memandang heran beberapa pelayan yang berada di rumahnya, setaunya Jaehyun tidak pernah memperkerjakan sembarang orang.
Berjalan ke arah buk Mina yang berdiri di ujung ruangan sambil memperhatikan para pelayan menyusun meja makan serta beberapa bunga bertaburan di lantai rumahnya.

"Apa akan ada acara? Kenapa banyak sekali pelayan?"

Buk Mina menggaruk tengkuknya sedikit bingung harus berbicara apa, tadi Jaehyun bilang hanya makan malam yang spesial untuk orang yang spesial, buk Mina pikir taeyong mengetahuinya.

"Em-Sepertinya rekan kerja Jaehyun akan makan malam di sini. Tapi aku tidak tau pasti"

"Tapi mengapa banyak bunga yang bertebaran di lantai. Dan lilin-lilin itu, mengapa banyak sekali"

Taeyong tidak puas dengan jawaban buk Mina yang mengatakan rekan kerja Jaehyun akan datang. Pikirannya sekarang melayang jauh, bagaiman jika yang makan malam dengan Jaehyun adalah orang spesial Jaehyun dimasa lalu, bagaimana jika Jaehyun melamar orang itu di rumahnya. Oh ya ampun bagaimana ini pikiran Taeyong selalu berpikir ke hal yang negatif, belum lagi Jaehyun yang tidak mengabarinya jika akan ada tamu.

"Mengapa Jaehyun tidak menghubungiku jika ada tamu yang akan datang" ucapnya lirih sambil memandang senduh buk Mina yang terlihat bimbang.

"Sudahlah Tae, mungkin Jaehyun sedang sibuk hingga tidak sempat memberimu kabar"

Taeyong mengangguk senduh dan pergi kembali ke kamarnya untuk menghubungi Jaehyun sebelum mandi.

Taeyong menggigit bibirnya khawatir memandang ponsel yang tertera nama Jaehyun di sana, untuk memberikan jawaban yang pasti tentunya.

"Hallo, ada apa Taeyong" suara Jaehyun menyapa Indra pendengaran Taeyong.

"Jae ada yang perluh aku tanyakan"

"Ada apa katakan saja"

"Mengapa banyak sekali pelayan yang menyiapkan makan malam? Apakah akan ada tamu yang spesial datang kerumah?"

"Teman lamaku akan berkunjung. Sudah setahun kami tidak bertemu itu mengapa aku menyiapkan makan malam di rumah"

Taeyong menyatukan alisnya tidak puas dengan jawaban Jaehyun yang hanya mengatakan teman lama.

"Apa aku harus bersiap juga untuk menyambut teman lamamu itu?"

Jika makan malamnya sangat istimewa seperti ini, pasti bukan hanya teman biasa saja, itu mengapa Taeyong berpikir akan memakan pakaian yang bagus setidaknya agar Jaehyun tidak malu menunjukkannya dengan temanya. Namun jawab Jaehyun justru membuat Taeyong semakin over thinking.

"Tidak perluh, aku hanya menyiapkan makan malam untuk dua orang saja, kau bisa berdiam diri di kamar, apalagi mengingat kandungmu yang membesar" tunggu, apa kata Jaehyun hanya untuk dua orang saja, baiklah itu baguskan artinya Taeyong tidak perluh bersiap. Namun tetap saja rasanya amarahnya tidak bisa terbendung.

"Jika kau hanya menyiapkan untuk dua orang mengapa kau siapkan di rumah, mengapa tidak kau ajak saja makan di hotel berbintang khusus DUA ORANG, kau juga bisa bebas sepuasnya. Sialan" Taeyong menutup panggilannya sepihak dan membanting asal ponselnya atas tempat tidur.

Saat ini rasanya taeyong ingin menangis, bagaimana dia bisa mempercayai ucapan cinta Jaehyun dengannya tadi malam. Dan ucapannya tadi pagi ah sungguh manis sekali, apa katanya tadi, 'dia seharusnya menyiapkan makan malam yang romantis saat mengucapkan perasaannya' dan ternyata makan malam dengan taburan bunga di lantai itu untuk orang lain. Taeyong rasanya tidak tu harus berbuat apa.

love and pain || JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang