13

756 55 3
                                    


Happy reading ♥️


Taeyong menatap Jaehyun yang masi terlelap di sampinya. Ia tersenyum sembari menelusuri wajah tampan suaminya ini. Dari alis turun kemata, laku kehidung yang menjulang sangat tinggi. Dan berakhir di bibir, Taeyong mendekat kearah Jaehyun dan mengecup singkat bibir suaminya.

Sudah hampir 8 tahun ia hidup bersama pria yang bermarga Jung ini. Hidupnya dengan pria yang dihadapannya ini berawal dari sebuah kesalahan, dan kesakitan yang harus ia hadapi. Namun siapa sangka luka-luka yang Jaehyun berikan kini sudah berganti menjadi lukisan indah.

Lukisan yang membuat siapa saja tertegun dengan hanya melihatnya. Ia juga belum menyangka bahwa ia akan hidup bahagia dengan pria bermarga Jung ini, mengingat bagaiman rencananya dulu. Ia dulu berencana meninggalkan Jaehyun setelah melahirkan anak-anaknya. Namun semuanya tidak terjadi Mala sebaliknya, ia dulu berencana meninggalkan Jaehyun yang kini sekarang selalu berada didekatnya. Memberikan semangat padanya.

Saat anak-anaknya Masi kecil ia pernah mengalami baby blues yang sangat fatal hingga hampir membuat kedua anak kembarnya kelaparan. saat itu ia mendengar salah satu ucapan karyawan di kantor Jaehyun yang mengatainya bahwa dirinya tidaklah pantas menjadi pendamping hidup dari pria bermarga Jung itu, melihat bagaimana penampilannya yang tidak terurus karena sibuk dengan anak-anaknya.

Hal itu membuat taeyong marah kepada anak-anaknya yang masi berusia 7 bulan, ia marah karena anak-anaknya selalu menyusu padanya dan tidak mau lepas darinya. Dan alhasil ia mengunci keduanya di dalam kamarnya dan Jaehyun yang kedap suara agar tidak mendengar tangisan anaknya.

Namun tak lama Jaehyun datang dan menenangkannya, membuatnya tersadar dengan apa yang ia lakukan. Tidak, Jaehyun tidak marah padanya. Malah sebaliknya, pria itu menyenangkan dengan kata-kata yang lembut yang mampu membuat siapa saja terbuai oleh ucapannya.

Lamunan Taeyong buyar saat dirasa perutnya ingin meledak mengeluarkan isinya. Ia menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya dan berlari kearah kamar mandi, menumpahkan seisi perutnya ke wastafel.

Jaehyun yang mendengar suara muntahan terbangun dari tidurnya, menghampiri taeyong dan mengurut tengkuk suami manisnya itu dengan perlahan.

"Kau sakit? Aku akan panggil dokter kemari"

Taeyong langsung menahan tangan Jaehyun agar berhenti untuk memanggil dokter. "aku hanya masuk angin, sebentar lagi juga akan sembuh" ucap Taeyong lirih.

Tenaganya terkuras habis karena harus memuntahkan isi perutnya dan kepalanya juga terasa berat. Ia bersandar di dada bidang Jaehyun yang sudah berjalan sambil memapahnya agar berbaring lagi di kasur.

"Istirahat saja, aku akan mengantar anak-anak ke sekolah nanti" Jaehyun menarik selimut dan mengelus pelipis taeyong yang terdapat beberapa tetes keringat.

"Kau jangan kemana-mana, tetap istirahat di rumah. Aku akan mengantar anak-anak sekolah setelah itu aku akan kembali" ucapan Jaehyun membuat Taeyong memutar matanya menatap Jaehyun.

Suaminya ini khawatir berlebihan, ia hanya masuk angin, melihat bagaiman dinginya tadi malam. "Ck, kau berangkat kerja saja, aku hanya masuk angin. Setelah makan aku pasti akan sehat lagi Jae" Taeyong berdecak sambil menatap Jaehyun jengah.

"Tolong sampaikan maafku kepada anak-anak, aku tidak bisa mengantar mereka dan membuatkan bekal. Dan minta tolong kepada buk Mina untuk membuatkan mereka bekal Jae"

love and pain || JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang