HAPPY READING GAYS♥️
..
"Aku berencana mengajak Ten makan malam bersama jae" ucap taeyong kepada Jaehyun yang duduk menyandar ke kepala kasur.
Tadi rencananya taeyong hanya akan membuat makanan untuk mereka saja, tapi setelah dipikir-pikir sudah lama ia tidak mengundang Ten untuk sekedar makan malam bersama di akhir pekan. Seingatnya sudah sebulan lalu mereka makan malam bersama.
"Lakukan sesukamu Tae, aku tidak pernah melarang apapun yang kau lakukan"
Jaehyun beringsut merebahkan dirinya di samping taeyong dan membuat lengannya sebagai bantalan pria manis itu. Menarik badan taeyong agar bersandar di atas tubuh kekarnya bukanlah hal sulit bagi Jaehyun.
Pria manis itu ibarat hanya gula kapas baginya, tapi kau taukan walaupun gula kapas itu sangat ringan dan sedikit, tapi rasanya yang manis menjadi ciri khas tersendiri, itulah taeyong sekarang di mata Jaehyun. Pria manis itu tak lebih dari gula kapas namun berkesan, tapi gula kapas ya yang ini sulit untuk di temukan.
"Baiklah aku akan memberi tahunya"
Jaehyun menarik ponsel milik taeyong membuat pria manis itu menggerutu kesal. Dia baru saja ingin menghubungi Ten, membaritahu kepada pria manis blasteran Thailand itu bahwa besok malam ia mengundang keluarga mereka.
"Besok saja sayang, ini sudah malam. Kau taukan waktunya apa? Anak-anak juga sudah tidur sekarang" taeyong meremang saat ujung hidung Jaehyun menyusuri ceruk lehernya.
Tetap saja rasanya geli walaupun ia sudah sering melakukan hal itu bersama Jaehyun, tidak hanya tubuhnya namun jantungnya juga berdegup kencang setiap Jaehyun sudah mode seperti ini.
"Kau yakin anak-anak sudah tidur?" Taeyong menjauhkan wajah Jaehyun dari ceruk lehernya dan menatap mata sayu pria dominan tersebut.
"Aku tadi sudah memeriksa kamar Jeno dan Mark, mereka sudah tidur. Jangan mengelak lagi Tae, semalam kau memberikan alasan yang sama terhadapku"
Taeyong meringis mendengar ucapan Jaehyun barusan. Ia bukan tidak mau hanya saja Jaehyun seperti orang kehilangan akal jika sudah berurusan dengan ranjang, pria itu akan mengeluarkan seluruh seluruh energinya dan menghajarnya habis habisan lalu akan membuatnya berjalan tertatih keesokan harinya yang berunjung pertanyaan polos dari sang anak.
Sepertinya pria manis itu terlalu banyak berpikir hingga tidak menyadari Jaehyun yang sudah berada di atasnya dan satu tanganya berusahan membuka piama berbahan satin yang ia kenakan. Jujur saja, Jaehyun ini sangat tampan jika seperti ini. Oh ya God taeyong jadi tidak bisa menolak permintaan sang suami sekarang.
"Jangan terlalu kuat jae" Taeyong berujar sebelum belah bibirnya bertemu dengan bibir tebal milik Jaehyun.
Ucapannya itu bagaikan angin lalu di kuping Jaehyun, bahkan ciumannya saja sudah sangat panas meninggalkan sedikit luka di bibirnya. Tangan kecil taeyong mengelus bibir tebal milik Jaehyun sebelum ia tarik bibir sang suami itu.
"Kau menyakitiku"
"Maafkan aku, aku khilaf baby."
Oh ya ampun apa tadi katanya baby Taeyong bukanlah pria yang kebal dengan rayuan. Jika sudah seperti ini maka ia akan pasrah berada di bawah Jaehyun yang mendesahkan namanya dengan terselip kata baby pada kalimatnya.
.
Saat ini kediaman keluarga Jung begitu ramai. Ada Ten beserta Johnny dan putra manis mereka dan juga satu rekan bisnis Jaehyun beserta suaminya yang ikut adil dalam acara makan malam di rumahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
love and pain || JAEYONG
FanfictionSusah payah aku mengeringkan luka gores karena mu, namun dengan mudahnya kau menggoreskan luka lagi padaku ‼️MPREG ‼️JAEYONG ‼️BxB 📍jangan salah lapak ya sayang Note: murni dari pemikiran aku yg sempit