"Bubu, Mark Hyung membuang makanannya" Taeyong menggeleng singat melihat kelakuan putra kembarnya.Meja makan yang sudah ia siapkan dengan rapi untuk sarapan seketika berubah menjadi kapal pecah karena ulang Jeno dan Mark.
Piring yang sudah ia siapkan dengan lauk pauk kini sudah berhamburan. Mark tidak suka sayur, jadi putra sulungnya menyisihkan sayur yang ada di piringnya di atas meja. Bayangkan saja sayur di taruh di atas meja makan tanpa alas, yah tuhan rasanya Taeyong ingin melebur menjadi air saja sekarang.
"Mark coba makan sayur sedikit saja, itu sangat baik untuk kesehatanmu" Jaehyun yang baru saja tiba di meja makan mengecup bergantian kepala kedua putranya.
Tak lupa juga ia mencium sekilas bibir suami manisnya yang duduk sembari menatap nanar meja makan.
"Biarkan saja, biar Yuna yang membersihkannya" ucap Jaehyun sembari mendudukkan bokongnya ke kursi yang di samping suaminya. Yuna adalah pembantu mereka.
"Hari ini hari libur, kalian ingin pergi kemana?" Jaehyun menatap satu persatu putranya.
"Aku ingin ke rumah Nana, aku bosan bermain dengan Mark Hyung terus menerus" Jeno berucap tanpa melihat kearah Mark yang melihatnya dengan mata melotot.
"Aku juga bosan bermain dengan mu"
"Aku lebih bosan Hyung, kau selalu menulis dan menggambar. Aku tak suka"
"Kau juga, kau hanya menyusun lego sepanjang hari terus menerus. Padahal Lego itu ujungnya akan kau hancurkan juga" balas Mark tak mau kalah dengan Jeno.
"Aku lebih bosan, sangat bosan"
"Ya sudah aku tidak mau bermain lagi denganmu" Mark membuang wajahnya, tangannya ia lipat di depan dada sembari mencibir Jeno dalam diam.
"Kalian ini sudah bukan balita lagi. Sebentar lagi kalian akan memiliki adik, apa kalian tidak malu jika adik kalian nanti melihat kelakuan kedua Hyung-nya yang suka bertengkar begini?"
Keduanya diam sembari tertunduk mendengar ucapan Jaehyun.
"Berapa usia kalian tiga bulan lagi?"
"Delapan tahun dad" keduanya menjawab dengan kompak membuat Taeyong tersenyum.
"Dady tau rasa bosan bermain dengan orang yang sama di usia kalian itu wajar. Tapi kalian bersaudara, dengan berkata seperti itu kalian sama saja menyakiti diri kalian masing-masing"
"Benarkan yang Daddy bilang? Jeno saat Mark Hyung membalas ucapanmu dan berkata bosan denganmu kau sakit hati bukan?" Jeno mengangguk mengiyakan ucapan Jaehyun-daddynya.
"Mark kau juga sakit hatikan?" Mark mengangguk sama seperti Jeno.
Meja makan menjadi hening sesaat. Jeno maupun Mark sedang merasa bersalah dengan apa yang di ucapakan keduanya barusan.
"Jeno sekarang apa yang harus kau perbuat?"
"Meminta maaf dad"
"Lakukan"
Jeno menarik nafasnya dan menggeser posisi tubuhnya agar berhadapan dengan Mark.
"Mark Hyung aku minta maaf" Jeno tersenyum manis menatap Mark yang menatapnya dengan ogah ogahan.
Bagaimana tidak, Jeno itu sangat usil. Setelah ini pasti adik kembarnya itu akan membuat ia merasa jengkel lagi.
Tapi mau bagiamanapun ia harus memaafkan perkataan adiknya yang sudah mengatainya membosankan tadi.
"Aku memaafkan mu. Tapi kau harus membiarkan Haechan menghancurkan Lego mu yang kau susun dengan Jaemin tempo hari lalu"
"Hyung, aku tidak akan-"
KAMU SEDANG MEMBACA
love and pain || JAEYONG
FanficSusah payah aku mengeringkan luka gores karena mu, namun dengan mudahnya kau menggoreskan luka lagi padaku ‼️MPREG ‼️JAEYONG ‼️BxB 📍jangan salah lapak ya sayang Note: murni dari pemikiran aku yg sempit