05

1.3K 92 5
                                    

HAI GAYS♥️
JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN
HAPPY READING


MM

Taeyong memandang dirinya di depan pantulan kaca besar di kamarnya. Menyingkap baju tidur satin yang dia kenakan dan melihat perut buncitnya, Masi tidak percaya bahwa ada dua orang di dalam perutnya.

"Apakah kalian tidak kepanasan berdua di dalam?" Ucapan Taeyong membuat perutnya bergerak merasakan tendangan yang sama seperti tadi siang, tapi ini lebih keras.

"Kalian menendang ku? Ah rasanya aku ingin cepat-cepat melihat kalian menendang di hadapanku" Taeyong membayangkan betapa seru dirinya nanti saat kedua anaknya keluar bersamaan, membayangkannya saja membuat Taeyong bahagia.

"Cepatlah keluar, bubu menantimu"

"Mereka akan keluar ketika sudah waktunya. Lagipula siapa yang kau panggil bubu? Aku sering mendengarmu menyebut nama itu"

Taeyong tersentak dan buru-buru menutup perutnya tadi. Memandang Jaehyun yang masuk ke kamarnya dengan bantal dan selimut di tangannya. Selama ini mereka tidak pernah tidur satu kamar bersama, Jaehyun selalu tidur di kamar sebelah dan kembali saat pagi, karena kamar yang di lengkapi shower hanya kamarnya.

Sebelum Taeyong kembali bertanya Jaehyun menjelaskan lagi "aku akan tidur disini, di luar hujan. Aku takut" ucap Jaehyun menyenderkan dirinya di kepala kasur tanpa memedulikan pandangan aneh Taeyong.

"Kau belum menjawab pertanyaanku, siapa yang kau panggil bubu?"

Pertanyaan Jaehyun membuat Taeyong mengubah ekspresinya menjadi kikuk, dia malu menjawabnya.

"Apakah ayah dari anak itu? Apakah kau membohongiku"

"Tidak! Kau Ayahnya, tidak ada yang lain"

Ini kali pertama Jaehyun mendengar Taeyong mengucapkan bahwa ayah anaknya adalah dirinya.

"Kalau begitu siapa bubu.? Kemarilah jangan berdiri seperti orang bodoh di sana" Taeyong langsung melangkah mendudukkan dirinya di tepi kasur sebelah kanan karena Jaehyun berada di tepi kasur sebelah kiri.

"Bubu itu panggilan mereka untukku"

Ucap Taeyong tidak berani menatap Jaehyun yang sekarang menatapnya juga. Ini pertama kali dia berbicara dengan Jaehyun tanpa emosi dan berada dekat seperti ini, apalagi Jaehyun yang ingin tidur sekamar olehnya. Biasanya hujan badai-pun Jaehyun akan tetap tidur di kamarnya.

"Lalu untukku?" Taeyong mengangkat pandangannya ke arah Jaehyun.

"Kau cari sendiri, aku tidak tau kau ingin di panggil apa?"

"Jadi selama ini kau hanya mengenalkan dirimu? Bagaimana jika lahir nanti dia tidak mengenalku"

Taeyong meringis, dia bukan tidak ingin menyebut nama Jaehyun hanya sama dia tidak tau harus memanggil Jaehyun dengan sebutan apa.

"Sekarang kau harus menyebutku juga. Tapi aku belum menemukan panggilan yang cocok"

"Bagaimana dengan papa?" Tanya Jaehyun meminta pendapat Taeyong, namun Taeyong hanya tersenyum mengangguk, ntahlah dia Masi Canggu dengan keadaan sekarang. 

love and pain || JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang