Halloo! ini cukup panjang ya wkwk.
ya udah baca aja lah1
2
3
start!Di derasnya hujan ada sebuah luka yang tersimpan begitu dalam, rintiknya membasahi tubuh seperti layaknya masalah yang terus berdatangan, pikirannya begitu kalut dia hanya tau bahwa ia dilahirkan untuk menjadi seorang yang kuat, dia Shigaraki Takuya anak yang selalu keras akan dirinya namun Takuya begitu lembut jika sudah di samping orang-orang yang ia sayangi.
Hujan yang kini membahasi tubuhnya, tak bisa menyingkirkan Takuya yang masih setia berdiri di tengah lapangan sekolah yang kosong, dia terus menerus memohon kepada Tuhan agar hidupnya di perpanjang dan bisa menjaga Makina lebih lama lagi setidaknya sampai gadis itu meninggalkan nya, sebegitu sayangnya dia kepada Makina "Yuu.."
Makina kini berpisah dengan keempat temannya--- Maria zawa, Valerina, Tamako himiko, Tachibana Nadira. mereka habis melakukan belajar bersama di rumah Aze namun, karena hujan yang begitu deras dan takut tidak bisa pulang mereka akhirnya menyudahi kegiatan belajar bersama nya "untung bawa payung tadi." Makina harus berjalan lagi dan melewati sekolah SMP yang memang lagi di renovasi, matanya menangkap sosok yang sangat ia kenal "Itu Takuya?!!." dia segera memasuki sekolah, benar itu Takuya yang sedang bermain-main dengan hujan, wajahnya tampak bahagia "Takuyaaaa!!! ayoo pulang!! nanti lo sakit." Suara Makina sedikit meredam karena hujan, tapi Takuya masih bisa mendengarnya begitu jelas, Laki-laki itu berhenti dan melihat Makina dengan wajahnya yang khawatir yang membuat Takuya merasa dikhawatirkan seseorang "Sayang? eh, maksudnya.. Yuuchiro? gue lagi bersenang-senang!!!!." balasnya.
Gadis itu menarik tangan Takuya, menyuruhnya agar segera meneduh karena hujan itu bisa membuatnya sakit "Takuya, ini hujan! ayo berteduh." dia melihat wajah bahagia dari seorang Takuya yang sangat ia jarang perlihatkan "yang bilang ini lagi panas terik siapa? gue gak mau, lagian mandi hujan seruuu kok." memang seru namun juga berbahaya secara bersamaan.
Takuya menghempaskan payung yang berada di genggaman tangan Makina, hal tersebut malah membuat tubuh gadis itu ikutan basah akibat di guyur hujan begitu deras "TAKUYAA JELEKK! KOKK MALAH DI HEMPAS SIH PAYUNGNYA!!! TAKUYA SETAN!!!." Sang pria hanya tertawa bahagia, mengacak-acak rambut Makina yang juga ikut basah "Aku, kamu dan Hujan akan menjadi sejarah cinta yang singkat untuk kita dimasa depan nanti, Yuuchiro.." Makina melihat kedua mata Takuya yang juga sedari tadi melihatnya, tatapan pria itu begitu tulus hingga membuat hatinya terasa hangat.
Takuya memang jahil dan membuat semua orang kesal, namun di mata Makina dia tidak begitu masih ada sisi baik dari seorang Takuya yang berandalan "Lo gak benci gue kan?." Makina menggeleng, dia tidak pernah membenci Takuya hanya kesal padanya saja.
Dulu sekitar saat pertama kali masuk sekolah, Takuya lah orang yang pertama kali mengajak Makina mengobrol dan pertama yang menyebut nama Yuu karena biasanya orang-orang memanggilnya dengan sebutan Makina atau Maki bahkan orang tuanya saja tidak menyebut nama itu, di awal perkenalan Takuya memberikan kesan yang cukup baik tapi perkataan nya lah yang sedikit kurang sopan bagi Makina "Hai, manis. Gue Takuya dan lo siapa?." dia mengulurkan tangannya berharap gadis didepannya membalas jabatan tangan itu "Makina Yuuchiro." sejujurnya Makina agak kurang begitu suka dengan style berandalannya Takuya, laki-laki berandalan sangat ber image buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories
RandomAnak kecil yang sudah di paksa hidup di kawasan militer dan berlatih keras untuk mencapai tujuan nya, tidak. itu bukan tujuannya melainkan Ayahnya Bagaimana jika teman masa kecilmu yang sudah meninggalkan mu kini, datang kembali. "Ada gue disini, lo...