Dia terus mengejar apa yang ada di depannya sayangnya semuanya berakhir sirna, semua hal yang ingin ia gapai hilang begitu saja hingga kesehatan nya di renggut untuk memberikan gadis itu pembelajaran tuk selalu mencintai dirinya sendiri namun, dia tak berpikir seperti itu dengan sikap bodohnya dia hanya pasrah entah apa yang menerimanya.
Anak kecil perempuan berkuncir dua tengah menangis tersedu-sedu di kamarnya sambil menatap sebuah fotonya dengan anak laki-laki "Shigaraki.. aku kangennn.." gadis kecil itu terus merengek meminta anak laki-laki yang ada foto datang kembali kepadanya, kenyataannya memang tidak seindah itu mau sekuat apapun dia meminta jika bukan takdir nya mereka tidak akan bersatu.
Tok tok tok..
Suara ketukan pintu terdengar membuat tangisan gadis mungil itu pecah dan langsung menaruh bingkai foto nya beserta mengelap kedua matanya yang sembab "Kenapa bunda?" seorang ibunda mesti tahu jika anaknya sehabis menangis "menangis? ada apa?" bunda menyamakan tingginya denganku lalu mengelus puncak rambut dengan lembut perlahan mataku mulai berair kembali bunda yang paham perasaan putrinya langsung menariknya dalam pelukan hangat "Shigaraki pasti juga merindukan mu.. lain waktu kalian pasti akan bertemu" Bunda menangkup kedua pipi seraya tersenyum agar bisa menenangkan Makina "Maki juga yakin! Shigaraki akan menemui Maki!" dia menghempaskan air mata yang keluar dari matanya, menyemangati diri nya.
Gadis itu kini sudah beranjak remaja, dia mulai fokus dengan apa yang ingin ia capai namun, semuanya tak berjalan sesuai kehendak nya entah mau di coba seberapa banyak pasti akan berakhir Gagal "Gagal lagi? kenapa harus gagal terus sih?! gimana bisa kayak Shigaraki kalau kayak gini!!!" dia melempar seluruh kertas ujian test nya dengan perasaan kecewa "Shigaraki.. maafin Maki belum bisa mencapai di tempat Shigaraki.." tangannya yang sudah memerah, mata padanya menandakan kerja kerasnya selama ini "Capek.. tapi, ini belum seberapa" mengeluh juga tidak bisa merubah semuanya menjadi hal yang ia mau, dia harus usaha lebih keras
Dia terus berlari hingga keringat membasahi keningnya, pukul sudah menunjukkan angka 7 tandanya sekolah sudah masuk "Huft.. akhirnya.." nafasnya memburu hebat detak jantung nya berdetak kencang, untungnya dia tidak terlalu telat "ambil, haus kan?" laki-laki berpakaian serba hitam memberikan air mineral dingin "Kau siapa? tapi.. terimakasih.." Makina mengambil air mineral itu lalu kembali berlari menuju kelasnya "Makina? Untung banget kamu hari ini pasalnya tiba-tiba saja sekolah mengubah jam masuk lebih lambat" ini bukan karena Makina untung tapi, ini ulahnya laki-laki berpakaian serba hitam di depan gerbang tadi "Syukurlah.." laki-laki itu menatap dari arah jendela kelas dengan senyum yang terukir di wajahnya, dia bernama Shigaraki Takuya orang yang selama ini dirindukan oleh Makina.
Takuya selalu menjaga Makina dimana pun, dan dia pastikan gadisnya itu baik-baik saja sampai waktu dimana dia bisa kembali bertatapan langsung dengan Makina.
Di ruangan serba putih dengan hanya ada tiga orang "Gak mungkin kan dokter? anak saya baik-baik saja kan?" Dokter itu memberi tahu bahwa Makina mengalami penyakit asma dan metabolisme tubuh nya juga gampang sakit, dokter menghimbau agar Makina jangan memaksakan dirinya sendiri. memang gadis yang nakal Makina terus belajar tanpa henti dan tidak mengikuti anjuran dokter bahkan obatnya saja ia buang "Shigaraki.. Maki sekarang penyakitan.. Shigaraki pasti udah gak mau bareng sama Maki kan?" tanpa sadar air matanya terus mengalir dari kedua matanya, kaca jendela Makina tiba-tiba saja dilempar batu oleh seseorang dari luar yang membuat Makina melihat dari jendela nya "siapa?!" dibawah terdapat tulisan yang terbuat dari dedaunan "Engga, aku mau" Dia menutup mulutnya dengan kedua tangannya sembari celangak celinguk mencari keberadaan seseorang yang menulis itu "Kalau itu kamu beneran Shigaraki.. kamu jahat gak mau nunjukin diri kamu.. tapi gapapa, aku tetap nungguin kamu" Makina menunjukkan senyumnya yang indah "Makasih Yuuchiro, Calon Istri ku.." Takuya bersembunyi di sebuah bangunan yang tak jauh dari tempat kejadian.
Biodata Makina
Name: Makina Yuuchiro
Tg/B/Th: 07 Januari 2004
Hobi: Makan, MenulisSeusaha gimana pun
kalau memang bukan
milik kita, tidak akan berhasil.
-Makina YuuchiroBonus picture
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories
RandomAnak kecil yang sudah di paksa hidup di kawasan militer dan berlatih keras untuk mencapai tujuan nya, tidak. itu bukan tujuannya melainkan Ayahnya Bagaimana jika teman masa kecilmu yang sudah meninggalkan mu kini, datang kembali. "Ada gue disini, lo...