JJ

1.5K 106 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr. Tiktok : jeyukiee2

Jaehyuk terus saja memukul Jeongwoo. Setelah acara fanmeet offline mereka.

"Kamu benar-benar ingin mendapat masalah, huh?" kesal Jaehyuk dengan berniat ingin mencekik Jeongwoo.

Jeongwoo memasang kuda-kudanya. Menepis tangan Jaehyuk hyung dengan ala-ala taekwondo.

"Park Jeongwoo!" Jaehyuk benar-benar kesal.

Jeongwoo tertawa, "Kenapa kamu sangat kesal, hyung?"

"Kenapa? Kamu tanya kenapa??"

Saat fanmeet, Jeongwoo terus saja menyentuhnya. Dan itu bukan sentuhan biasa.

Sentuhan Jeongwoo memiliki arti menggoda.

"Apa yang terjadi padamu? Kenapa beberapa hari belakangan ini kamu terlihat seperti ingin menunjukan kepada semua orang jika kita berkencan, Park Jeongwoo?" Jaehyuk berjalan mendahului Jeongwoo.

Jeongwoo masih tertawa. Berjalan mendekat.

Merangkul Jaehyuk hyung. Kekasihnya.

Malam ini pukul 1 dini hari, keduanya memilih untuk berjalan di area sungai Han. Dan mungkin akan mencari sesuatu untuk dimakan.

"Memang aku salah? Kamu bukan kekasihku?" tanya Jeongwoo.

Jaehyuk melirik sekilas kemudian mendecih.

Sangat menyebalkan ketika berdebat dengan Jeongwoo.

Tangan Jeongwoo turun kebawah, menarik pinggang Jaehyuk. Membuat Jaehyuk kaget dan menoleh.

"Ap-"

Jeongwoo menarik turun masker Jaehyuk dan ia mencium bibir Jaehyuk.

"Kenapa kamu sangat cerewet? Aku sangat mencintai kekasihku dan semakin mencintainya dari hari ke hari. Lalu salah aku ingin menunjukan milikku pada dunia?" kata Jeongwoo lembut. Kemudian kembali menempelkan bibirnya pada bibir Jaehyuk.

Jeongwoo bergerak maju. Membuat Jaehyuk berjalan mundur. Perlahan.

Jeongwoo menghindari sorotan cahaya lampu jalan.

Gelap.

Itulah taman yang dulu sempat dikunjunginya bersama Haruto juga kekasihnya.

Jaehyuk melepas topinya. Agar Jeongwoo lebih leluasa menciumnya. Memang hanya Jaehyuk yang berpenampilan tertutup.

Menggunakan jaket, topi dan masker. Jeongwoo? Hanya kaos sederhana.

Jaehyuk memiringkan kepalanya untuk memperdalam ciuman.

Tangan Jeongwoo mengusap pergelangan Jaehyuk yang ada digenggamannya.

"Masih kesal padaku?" tanya Jeongwoo saat ciuman keduanya terlepas.

Jaehyuk masih sedikit cemberut. Tapi ia sudah tidak kesal.

Jeongwoo terkekeh pelan. Kemudian membawa Jaehyuk pada pelukannya.

"Apa kamu tidak merindukanku?" tanya Jeongwoo.

Jaehyuk balas memeluk Jeongwoo.

"Rindu apa? Kita bertemu setiap hari" balasnya.

Tangan Jeongwoo malam ini sangat aktif. Terbukti dengan tangannya bergerak keatas. Mengelus leher belakang Jaehyuk. Juga meremat rambut hyung-nya.

Lantas berbisik, "Merindukan sentuhanku, tidakkah kamu?"

Jaehyuk merinding. Suara Jeongwoo sangat menggoda.

"Eh, entahlah" jawab Jaehyuk.

Jeongwoo menjauhkan wajahnya dari telinga Jaehyuk.

Sekarang menatap lurus pada mata Jaehyuk.

"Apa arti entahlah? Merindukan sentuhanku? Atau tidak?" tanya Jeongwoo. Tangannya mengusap dari pergelangan tangan Jaehyuk, naik hingga siku bagian dalam. Dan turun kembali.

Dilakukannya secara berulang.

Membuat Jaehyuk sedikit atau bahkan sudah terangsang?

"Hm?" Jeongwoo bergumam. Meminta jawaban.

Jaehyuk menunduk. Pipinya memerah. Namun Jeongwoo tidak begitu melihatnya. Terlalu gelap.

"Ya" lirih Jaehyuk.

"Iya apa?"

Jaehyuk menggigit bibir bawahnya, "Merindukanmu"

"Siapa yang merindukanku?"

"Aku" cicitnya.

"Aku siapa?"

"Yoon Jaehyuk"

Jeongwoo tersenyum. Berhenti menggoda Jaehyuk.

Tangannya meraih dagu Jaehyuk. Mengarahkan bibir Jaehyuk padanya. Mengecupnya.

"Bukan Yoon. Tapi Park. Park Jaehyuk, benar?"

Pipi Jaehyuk semakin terasa panas. Lantas mengangguk.

Jeongwoo kemudian mengelus kepala Jaehyuk pelan.

"Ayo kita pulang. Kita harus bersiap. Aku akan membuatmu kesusahan untuk duduk esok hari"

Our MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang