HJ

981 78 2
                                    

Cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr. Tiktok : thegongju

"Ruto-ya" 

Junkyu memasuki kamar Haruto. Mereka baru saja selesai melakukan perjalanan luar negeri untuk tampil disuatu acara.

Junkyu masuk dan menutup pintu.

Kamar Haruto tidak gelap. Lelaki itu tidak suka tidur dengan keadaan gelap gulita. Masih ada lampu tidur yang ada disebelah tempat tidur.

Terlihat gundukan selimut yang mengembung diatas tempat tidur.

Junkyu mendekat. Duduk dipinggir tempat tidur.

Tangannya menepuk pelan gundukan selimut itu.

"Kamu tidur, Ruto?"

"Tidak" terdengar suara serak dan berat dibalik selimut.

Junkyu masih menepuk selimut itu, "Bisakah aku melihat wajahmu?"

Diam sebentar.

Sampai, Haruto menurunkan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Haruto menurunkannya sebatas dada.

Haruto menoleh ke arah Junkyu. Matanya beralih menatap Junkyu hyung.

Junkyu tersenyum lembut, tangannya kemudian mengusap kepala Haruto.

"Apa yang bisa aku lakukan untuk meringankan lelahmu?" tanya Junkyu.

Haruto kemudian meraih tangan Junkyu dan membawanya untuk ia peluk diatas dadanya, "Apa aku membuat hyung khawatir?"

Junkyu mengangguk pelan.

Haruto lantas tersenyum.

"Aku tidak apa-apa. Hanya lelah"

"Tapi matamu sangat sayu, kamu juga sedikit kurus" kata Junkyu.

Sebelum menjawab, Haruto lebih dulu menggeser tubuhnya. Mengisyaratkan Junkyu untuk ikut bergabung dalam satu selimut dengannya.

Junkyu menurut dan berbaring disebelah Haruto. Dan ternyata, Haruto bergerak mendekat. Memeluk Junkyu.

Dan menempelkan wajahnya pada dada Junkyu.

Tangan Junkyu bergerak mengusap kepala dan punggung Haruto.

"Kamu sudah bekerja keras, Ruto-ya" kata Junkyu.

"Aku tau"

Junkyu mengecup puncak kepala Haruto.

"Jangan sakit ya. Aku akan sedih"

Haruto terkekeh pelan sebagai balasan.

"Aku serius" kata Junkyu.

"Iya hyung"

Dan setelahnya, Haruto maupun Junkyu saling diam.

Keduanya menikmati waktu sunyi bersama. Saling berbagi kehangatan dan rasa nyaman.

Sampai,

"Kamu benar-benar hanya lelah, bukan? Atau ada masalah yang kamu sembunyikan dariku?"

Junkyu memang pemikir sekali.

Dan Haruto,

"Aku benar-benar hanya lelah, sayang. Jangan berlebihan, oke?"

Tipe yang sangat menyukai simple thing.

Junkyu menghela nafas, ia mengeratkan pelukannya. Membuat Haruto semakin masuk dalam pelukan hyung-nya.

"Aku hanya takut, kamu memiliki beban dan merasa sendiri. Padahal ada aku yang jelas akan mau berbagi pundak untukmu"

"Meskipun aku menggemaskan, aku masih tetap hyung-mu, ingat?"

Haruto tertawa pelan lagi.

Tangan Haruto menepuk punggung Junkyu pelan, "Iya hyung. Jika ada masalah, tidak mungkin aku menyimpannya sendiri"

"Sedangkah kekasihku yang menggemaskan ini lebih dewasa dariku"

Junkyu sekarang malah cemberut, "Kamu meledekku tua?"

Haruto semakin tertawa.

Ahhb menyenangkan bisa tertawa untuk malam ini.

"Dewasa, hyung. Bukan tua"

"Tapi kan-"

"Hyung-ie~" potong Haruto.

"Huh? Kenapa?" balas Junkyu dengan cepat. 

"Aku ingin tidur lama untuk beristirahat. Peluk aku dan tetap disampingku saat aku bangun, bisakah kamu?" tanya Haruto. Suara Haruto teredam karena pelukan Junkyu.

Junkyu tersenyum. Kemudian ia sedikit melepaskan pelukannya.

Membuat Junkyu dapat melihat wajah Haruto.

Wajah lelah Haruto.

Junkyu mendekatkan wajahnya kemudian perlahan bibirnya mencium kening Haruto. Cukup lama.

Haruto menutup matanya. Menikmati kehangatannya.

"Hyung-ie akan disampingmu tanpa berpikir untuk meninggalkanmu"

Our MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang