HJ

953 74 4
                                    

Cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr. Tiktok : cocoaruto

Haruto menoleh saat seseorang tiba-tiba memeluknya dari belakang.

Konser Treasure di Fukuoka hari ini baru selesai. Dan Haruto baru saja selesai mandi.

"Wangi"

Itu Kim Junkyu. Yang tiba-tiba masuk ke kamar hotelnya.

Junkyu mengendus dan mencium leher belakang Haruto.

"Apa ini?" tanya Haruto dengan mengelus tangan Junkyu yang ada diperutnya.

Haruto bahkan masih memakai handuk untuk menutupi tubuh bagian bawahnya.

"Apanya yang apa?" tanya Junkyu balik.

Haruto sedikit menoleh, melirik Junkyu yang masih setia mencium bahu bagian belakangnya.

"Apa yang terjadi denganmu, hyung?" tanya Haruto.

Haruto perlahan menarik tangan Junkyu ke depan. Merubahnya menjadi memeluk Junkyu dari depan.

Junkyu memeluk pinggang Haruto. Dan menatap Haruto.

"Memangnya aku kenapa?"

Haruto menyipitkan matanya, "Eyy jangan berpura-pura bodoh"

Junkyu hanya mengendikan bahu acuh. Ia akan kembali kearah leher Haruto untuk sekedar menciumnya namun ditahan.

"Ini. Ini dia"

"Aku perhatikan sejak saat dikonser kamu sangat menempel padaku. Aku berpikir itu karena hyung memiliki mood yang baik"

"Tapi saat berfoto di backstage. Hyung memelukku? Ada apa dengan itu?" tanya Haruto.

Bukannya Haruto tidak suka jika Junkyu menempel padanya.

Haruto menyukainya, hanya saja itu bukanlah Junkyu hyung sekali untuk mengumbar keintiman keduanya didepan umum.

Bukankah memeluk Haruto didepan umum adalah tindakan intim yang berani?

Selama ini Haruto yang suka menggoda Junkyu hyung didepan kamera.

"Kamu tidak suka?" tanya Junkyu.

"Bukannya tidak suka. Aku hanya bertanya kenapa?"

Junkyu cemberut, "Bilang saja jika kamu tidak suka. Baiklah ak-"

Junkyu terdiam. Perkataannya terpotong.

Karena Haruto tiba-tiba meremas pantatnya.

"Aku tidak bilang aku tidak suka, Kim Junkyu"

"Jika kamu masih tidak percaya, ayo kita lakukan vlive dan katakan pada semua Teume bahwa kita berkencan" kata Haruto serius.

Junkyu menggeleng kemudian tersenyum lebar menampilkan gigi rapinya.

"Hehee aku hanya bercanda. Jangan marah" kata Junkyu kemudian berjinjit. Untuk mengecup hidung mancung Haruto.

"Jadi?"

"Jadi, aku hanya ingin menempel padamu. Itu saja" jawab Junkyu.

Haruto masih menampilkan raut wajah tidak percaya.

Junkyu menghela nafas.

Ia kemudian menyandarkan kepalanya pada bahu Haruto.

"Dua bulan belakangan ini kita sangat sibuk. Kita jarang menghabiskan waktu bersama untuk sekedar berpelukan saat tidur hingga pagi"

"Dan kamu tau, aku jadi yah seperti itu" katanya.

Haruto mengernyitkan dahinya, "Seperti apa?" tanyanya.

"Seperti itu"

"Seperti itu yang bagaimana?"

Junkyu mendecih dan memukul dada Haruto pelan, "Ck. Aku merindukanmu"

Diam.

Tidak ada respon.

Sampai,

Suara tawa pelan dari mulut Haruto terdengar.

"Astaga hyung. Kenapa kamu sangat gengsi hanya untuk mengatakan kamu merindukanku?" kata Haruto dengan memeluk Junkyu lebih erat. Dia gemas.

Junkyu hanya diam. Dia semakin menyembunyikan wajahnya di perpotongan lehernya.

Haruto tersenyum geli dengan tingkah hyung-nya yang begitu manja sekarang.

"Lagipula, jika hyung mengatakan merindukanku. Maka aku bisa meluangkan waktu untukmu. Kenapa harus diam saja?"

"Aku takut mengganggu pekerjaanmu"

"Jangan berpikir seperti itu. Kamu itu prioritasku. Aku bisa menyempatkan waktu disaat sesibuk apapun aku, hyung"

Junkyu terdiam.

Haruto mengelus punggung Junkyu.

"Mintalah apapun padaku. Aku akan mengusahakannya"

"Apapun?"

"Ya apapun"

Our MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang