JJ

962 87 3
                                    


Cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr. Tiktok : wolfhyuk

Di sela-sela konser Treasure di Jepang, Jaehyuk menyempatkan diri untuk mengajak beberapa member lainnya untuk berjalan-jalan.

"Wahh kamu sangat tampan" puji Jaehyuk saat melihat Jeongwoo dengan setelan jeansnya.

Malam ini Jaehyuk dan Jeongwoo akan pergi keluar dengan beberapa member lainnya. Dan sekarang Jaehyuk ada dikamar hotel Jeongwoo. Membantunya memilih pakaian.

"Kamu memujiku karena memang aku tampan atau baju ini yang sebenarnya karena kamu yang membelikkannya untukku?"

Benar. Jadi baju yang digunakan Jeongwoo adalah baju yang dibelikan Jaehyuk beberapa waktu lalu saat keduanya baru mendarat dari negara lain untuk melakukan perform dan saat itu pukul 4 pagi. Ingat?

Jaehyuk berdiri dan mendekat.

Tangannya bergerak membenarkan kerah pakaian Jeongwoo, "Keduanya. Kamu tampan dan pakaiannya bagus. Sangat cocok untukmu"

Jeongwoo tersenyum tipis kemudian meraih pinggang Jaehyuk dan memeluknya, "Haruskah kita membatalkan rencana kita? Biarkan member lain berjalan-jalan sendiri"

"Lalu apa yang akan kita lakukan?" tanya Jaehyuk.

Jeongwoo memiringkan kepalanya dan tersenyum manis, "Kamu dan aku bisa melakukan ini dan itu"

Jaehyuk diam. Mencoba menangkap maksud Jeongwoo. Dan saat Jaehyuk paham,

"Dasar gila. Berhenti dengan pikiran kotormu" Jaehyuk melepaskan diri dan kembali duduk dipinggung tempat tidur.

Jeongwoo tertawa pelan, "Aku hanya memberi saran"

Jaehyuk mendecih. Jeongwoo bergerak duduk disebelah Jaehyuk.

"Tapi, serius. Apakah kamu tidak mau melakukan 'itu' denganku?" tanya Jeongwoo membuat kernyitan didahi Jaehyuk muncul.

"Apa maksudmu? Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?"

Jeongwoo hanya mengendikan bahu namun tidak menjawab.

Jaehyuk diam sebentar kemudian menyandarkan kepalanya dibahu Jeongwoo.

"Aku cukup lelah beberapa hari belakangan ini"

Jeongwoo menoleh, tangannya meraih tangan Jaehyuk dan digenggamnya.

"Aku juga sebenarnya merindukanmu. Aku ingin melakukan 'itu' denganmu. Sungguh" kata Jaehyuk dengan sedikit meninggikan suaranya.

Membuat Jeongwoo tertawa pelan dan mengecup puncak kepala Jaehyuk.

"Baiklah, baiklah aku percaya"

Jaehyuk memukul paha Jeongwoo, "Kamu memang harus percaya, dasar anak nakal"

"Lalu dimana masalahnya?" tanya Jeongwoo dengan menghentikkan tangan Jaehyuk yang memukul pahanya. Itu sakit.

"Aku sudah katakan bahwa aku lelah. Jika kita berdua melakukannya maka aku tidak bisa memuaskan dirimu" lirih Jaehyuk. 

Ia merasa malu karena harus mengakui hal seperti itu.

"Tapi aku bisa mengurus diriku sendiri" balas Jeongwoo.

Jaehyuk menggeleng tanda tidak setuju, "Berhentilah seperti itu. Kita berdua melakukannya untuk mendapat kepuasan bersama"

"Kamu kekasihku, aku kekasihmu. Jadi berhenti berpikir untuk hanya membuatku senang dan bahagia"

"Kamu juga harus merasakan kesenangan dan kebahagiaan yang aku rasakan, Jeongwoo-ya" kata Jaehyuk.

Jeongwoo tidak menjawab dengan mulutnya namun ia mengangguk sebagai respon.

Jaehyuk kemudian menegakkan tubuhnya. Menoleh.

Meraih sisi wajah Jeongwoo dan mengusapnya, "Mungkin sedikit lama tapi bisakah kamu menungguku sampai kita memiliki waktu istirahat beberapa hari, Jeongwoo-ya?"

Jeongwoo tersenyum dan mengangguk.

"Apapun untukmu, hyung"

Jaehyuk balas tersenyum kemudian mendekatkan wajahnya, berbisik,

"Dan saat itu tiba. Aku milikmu tanpa jeda sampai kamu sendiri yang merasa lelah, Jeongwoo-ya"

Respon Jeongwoo?

Senang? Bahagia?

Tidak.

Tapi,

"AHHH HYUNG, KENAPA MENGATAKAN ITU? ADIKKU MENJADI AKTIF SEKARANG!"

Respon Jaehyuk?

"HAHHAHAA CEPATLAH KELUAR. ASAHI SUDAH MENUNGGU"

Jaehyuk berlari keluar kamar dengan tertawa keras.

Our MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang