Let's set our time back to the last week of September and the beginning of October, when everything was so messed up...
.
"Jin awas tumpah" suara tersebut terdengar tenang seperti biasanya didukung dengan suasana hanya ada dirinya dan juga Yujin diruangan tersebut untuk mengisi energi mereka
Gaeul memperhatikan wajah polos Yujin yang terlihat jelas masih membutuhkan bantal dan mungkin sang leader beranjak dari kamar dengan kondisi nyawa yang tak ikut serta bersamanya
"Nanti malah kena meja Yujin" lagi Gaeul bersuara melihat satu sendok susu bercampur cereal tak kunjung bergerak setelah berpisah dari wadahnya, tetesan susu yang siap meluncur kapan saja diatas meja semakin menambah khawatir dalam benak Gaeul
"An Yujin gue tabok lo ya lama-lama.."lirihnya dengan bantuan sendok yang tiba-tiba mengeluarkan suara keras karna sengaja Gaeul letakkan dengan sedikit tenaga
"Hah kenapa ?" tanya cepat terlihat bingung memperhatikan sumber suara di depannya
"Lo yang kenapa dari tadi gue panggil juga, tuh cereal lo jadi cefake nungguin lo bengong"
Ia menatap Yujin dengan senyum penuh arti berharap sang leader menangkap dad jokes dadakannya yang selain merubah real menjadi fake, kata tersebut juga terdengar seperti kata capek yang sangat brilian menurutnya
"Hah ? ce- ce apa barusan ???" apakah kesadarannya yang belum terkumpul sepenuhnya atau humor Gaeul kah yang semakin beradaptasi dengan bapak-bapak ??
"....."
"Gak jadi udah gak lucu lagi.." lirihnya menatap Yujin kembali dengan mode default nya
"Back to topic, lo kenapa ??"
"Gapapa kak masih ngantuk paling" jawabnya dengan nafas yang terdengar berat dan setengah hati menjawab pertanyaan tersebut
Dua alis Gaeul pun memperpendek jarak diantara mereka memikirkan apa yang baru saja Yujin ucapkan, jawaban macam apa yang baru saja ia dengar ?
Namun Yujin terlihat tak memperhatikannya karna leader tersebut memilih untuk kembali diam dengan cerealnya setelah urung mengurangi kuantitas dari wadah tersebut, membuat Gaeul semakin penasaran dengan apa yang sedang ia hadapi
"Kak, kalo malam ini ive cuma tampil berlima gimana ??"
Akhirnya setelah sekian lama bergulat dengan pikirannya Yujin pun kembali bersuara dengan tatapan kosongnya
"Ha gimana ???" perlu Yujin catat dalam sejarah respon ini adalah yang tercepat Gaeul berikan selama mereka mengenal dan membuatnya sedikit takut untuk melanjutkan ucapannya
"Kira-kira manager setuju gak kalo gue minta yang dateng festival malam ini berlima aja ?"
Kali ini Yujin menatap dengan hati-hati karna baru saja berhasil mensummon a(k)i haibara dari alam bawah sadar Gaeul, seharusnya ia tak memulai ini tapi sudah tak ada kesempatan untuk mengurungkan niatnya
"Loh kenapa kok menda-"
"Lo sakit ???" Mendengar nada yang semakin meninggi Yujin pun dengan cepat meminta Gaeul untuk menurunkan volume suaranya
"Buk-"
"Siapa yang sakit ??" Kaget seseorang yang hanya mendengar setengah jalan percakapan dua kakaknya tersebut di ruang makan
"Temennya kucing gue" Jawab Yujin cepat tak ingin memberi Gaeul kesempatan untuk membuka suara
"Hah ?" namun ia kembali bersuara sebelum dua orang di hadapannya sempat menyuarakan kebingungan diruangan tersebut, sama kagetnya karna bukan itu yang ingin sampaikan
KAMU SEDANG MEMBACA
Comfort Zone
FanfictionHi'z annyeongz stan ! Looking for something in this daily neverending everlasting drought in annyeongz's nation ? Then welcome to "Comfort Zone" nice to meet you and hope you find you're comfort zone here ! Kindly remind you guys book ini fiktif bel...