Fever Part 4

513 45 1
                                    


"Halo Yujin udah—"

"Kak tolong cancel meeting Kak Yujin malem ini, kalo gabisa di batalin berarti cancel kerjasama brandnya nya aja toh belum tanda tangan kontrak jadi–"

"Wait wait waait, ini kenapa tiba tiba cancel meeting ??"

Sanggah sang penelfon kalang kabut mendapati permintaan mendadak tersebut, terlebih niat nya adalah untuk memanggil sang leader agar segera bersiap untuk meeting mereka tapi apa yang ia baru saja dengar ??

"Kak Yujin demam" lirihnya duduk tersandar pada tempat tidur menatap retriver yang sekarang sedang terkapar disampingnya

Tak banyak yang bisa ia pikirkan sejak terbangun dari tidurnya, membuka mata dengan perasaan yang sudah lebih baik namun kemudian mendapati sesuatu yang sangat tidak ia inginkan terjadi, beruntung ditengah panik tersebut ponsel Yujin berdering menyelamatkannya

"Loh sejak kapan kok bisa ?!" histeris sang manager membuat Wonyoung harus menjauhkan ponsel tersebut dan menenangkan diri dari kagetnya

"Sejak leader keras kepala ini gak mau disuruh jaga jarak dari orang sakit"

"Siapa yang sakit ???"

Wonyoung pun mengusap wajahnya kasar memaksa kepalanya yang masih berdenyut itu untuk bisa berfikir dengan jernih, merangkum semua informasi yang ia miliki dan menyortir apa saja yang perlu ia sampaikan agar tak banyak waktu yang terbuang

"Tadi pagi aku demam kak dan sekarang kayanya Kak Yujin juga.."

"B- but my fever get better now" lanjutnya coba setenang mungkin agar tidak memperparah kondisi dan membuat tim mereka panik

"Astagaa kenapa gak ada yang kasih kabar sih ?? Kalian ini bener-bener yaah"  keluh manager tersebut semakin membuat Wonyoung meringis membayangkan situasi mereka

"I don't know, kirain udah dikabarin sama yang lain.."

"Yaudah kita hubungin pihak brand nya dulu, sekarang kalian siap-siap habis ini langsung dijemput kita ke rumah sakit"

"Right cepet ya kak" sahutnya langsung menyetujui teringat alasan pertama kenapa ia mengangkat telfon tersebut

Setelah panggilan tersebut berakhir Wonyoung pun segera mengambil plester penurun panas di nakasnya, beruntungnya tadi Rei membawa plester tersebut dalam jumlah banyak sekaligus

"Kak, Kak Yujin bangun dulu kak"

Wonyoung pun berusaha untuk menyadarkan retriever tersebut agar mereka bisa segera bersiap, namun berkali-kali ia memanggil dan menepuk pelan bahu juga pipi panas tersebut, tetap saja tak ada respon yang ia terima

"Kak Yujin ini gak lucu.." dan cemas pun menghantaui kelinci tersebut bersama rasa bersalahnya membiarkan Yujin lagi-lagi berada di kondisi yang sama seperti dirinya

Tak ada yang bisa ia lakukan untuk mengcounter pikiran negatif yang berlalu lalang sedari tadi terlebih kondisinya yang juga belum stabil hingga semua bertumpuk begitu saja mempengaruhinya

"Seloo cuy, ini tuh cuma demam belum sekarat" sahut suara berat tersebut akhirnya meraih tangan Wonyoung yang tanpa sadar menggenggam bahunya terlalu erat

Dan Wonyoung pun melepaskan tangan hangat tersebut balas memukulnya pelan bersamaan dengan hembusan nafas yang terdengar lega

Kemudian di tengah rasa campur aduk yang menghampirinya, Wonyoung pun mengambil pengukur suhu dan berdecak kesal melihat angka yang muncul setelahnya karna hanya beda satu angka dengan miliknya pagi tadi

Comfort ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang