Part 18

2K 211 11
                                    

Lusa, terakhir kali Haikal menjenguk Leon di rumah sakit dan setelah itu dia tidak pernah lagi datang ke rumah sakit untuk menjenguk Leon karena kesibukannya di sekolah dan juga mencari bukti.

Setelah tidak bermain bersama dengan Naren dan si kembar lagi kini Haikal lebih rajin mengerjakan tugas, bukan karena Haikal rajin tapi itu hanya pengalihan saja, dia juga masih sering bermain dengan Yunan dan juga Vano.

Saat ini, Haikal tengah duduk di sofa ruang keluarga, dia tengah menonton kartun favoritnya yaitu kembar botak bukan si kembar Javier dan Jevano. Kartun yang mengisahkan dua bocah kembar yang tidak juga lulus tk sendari dulu, padahal Haikal sudah hampir lulus SMA.

Di ujung tangga ada Johnny yang memperhatikan Haikal yang tengah tertawa karena kartun yang ia tonton, Johnny merasa kalau Haikal tidak seceria dan seaktif biasanya karena biasanya bocah itu akan selalu berbuat ulah entah itu membuat Zidan kesal atau yang lainnya, walaupun Johnny sibuk dia tetap memantau semua aktivitas ketiga anaknya.

Dengan inisiatifnya, Johnny pun mengajak Haikal untuk pergi jalan-jalan bersama, hanya mereka berdua tidak ada yang lain. Johnny pikir Haikal butuh liburan untuk menghilangkan rasa stres nya.

"Ayo jalan-jalan," ajak Johnny tanpa basa-basi.

"Kemana?" tanya Haikal dengan mata yang masih fokus pada tv.

"Kemana pun yang kamu mau," jawab Johnny.

"Enggak ah males," tolak Haikal.

Mendengar penolakan Haikal tidak membuat Johnny menyerah begitu saja, dia mengambil remote lalu mematikan televisi hingga membuat Haikal menoleh dengan wajah kesal.

"Kenapa di matiin?" tanya Haikal kesal.

Sedangkan Johnny hanya mengidikan bahunya acuh, "ganti baju sekarang, setelah itu kita pergi," ucap Johnny.

"Gak mau!"

"Tidak menerima penolakan!"

"Ck."

Dengan langkah malas, Haikal beranjak dari duduknya dan berjalan menuju ke kamarnya untuk berganti pakaian. Setelah berganti pakaian, Haikal kembali menuju ke ruang keluarga dimana Johnny berada.

"Ayo," ucap Haikal.

Kemudian, mereka berdua pun masuk kedalam mobil. Selama di perjalanan hanya di isi dengan keheningan karena tidak ada yang mengeluarkan suaranya baik Haikal ataupun Johnny. Johnny sendiri bingung bagaimana caranya untuk memulai pembicaraan, sedangkan Haikal terlalu malas untuk berbicara.

"Mau kemana?" tanya Johnny pada akhirnya setelah sekian lama terdiam.

"Terserah," jawab Haikal.

Karena sama bingungnya ingin pergi kemana, Johnny pun melajukan mobilnya menuju ke pantai. Hari ini dia ingin menghabiskan waktunya dengan anak keduanya ini, hitung-hitung sebagai boys time antara ayah dan anak. Dia ingin sekali menghabiskan hari dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan dengan Haikal.

Setelah sampai di pantai mereka berdua pun keluar dari mobil. "Pantai?" tanya Haikal sambil menatap Johnny.

"Ya, ada masalah?" tanya Johnny.

"Enggak, tapi kenapa harus pantai?"

"Hanya ingin, ayo."

Kemudian, mereka berdua berjalan menuju pinggir pantai, untung saja keadaan pantai hari ini tidak terlalu ramai pengunjung.

Haikal mendudukkan dirinya di pasir pantai, dia terlalu malas untuk melakukan sesuatu. Berbeda dengan Haikal yang hanya duduk dan memperhatikan sekitar, Johnny malah menyewa papan untuk berselancar. Tak lama kemudian, Johnny datang dengan membawa dua buah papa selancar untuknya dan untuk Haikal.

ABOUT HAIKAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang