Part 24

2.3K 198 32
                                    

Beberapa hari terakhir ini kedua temannya selalu saja membahas tentang Haikal, Haikal dan Haikal, dia muak mendengarnya. Kenapa mereka berdua bersikeras untuk membuktikan kalau Haikal tidak bersalah? Apa yang Haikal lakukan sampai kedua temannya seperti itu?

"Ren, gua mau ngomong," ucap Javier.

"Kalo ini tentang Haikal lebih baik lu pergi," balas Naren.

"Ini penting, gua gak mau lu nyesel nantinya."

"Gua gak akan nyesel, inget itu! Gara-gara dia, Leon jadi pergi."

"Huftt, terserah lu deh. Udah lama kita gak nongkrong bareng, ayo nanti kita nongkrong di cafe biasa setelah pulang sekolah."

"Okee."

Setidaknya Naren tidak menolak ajakannya kali ini, mungkin nanti dia akan berbicara lagi dengan Naren tentang Haikal.

"Nanti, jangan lupa bawa flashdisk yang dikasih Haikal ke lu."

"Lu tau darimana kalo Haikal ngasih flashdisk ke gua?"

"Orang yang sama yang ngasih flashdisk ke lu."

***

Kini Naren berada di cafe yang sudah dijanjikan oleh Javier, sudah satu jam dia menunggu Javier dan Jevano datang tapi belum ada tanda-tanda kedatangan keduanya. Naren mengotak-atik ponselnya lalu menekan nomor telepon Javier.

"Lu dimana sialan?! Gua udah nunggu dari sejam yang lalu."

"Gua lagi dijalan."

"Gua gak mau tau, pokoknya kalo lu belum juga dateng lima belas menit lagi gua bakal balik."

"Sabar, bentar lagi gua sama Jevano nyampe."

"Suka-suka gua, gua juga udah bawa flashdisk nya terus mau lu apain?"

"Kita liat isi flashdisk nya, pokoknya lu harus liat!"

"Ya ya terserah lu aja."

"Sialan lu, kalo gitu gua matiin telponnya."

"Hm, terserah."

Setelah sambungan telponnya terputus, Naren hanya menatap flashdisk yang berada di tangannya. Kenapa mereka berdua sangat ingin dia melihat isi flashdisk nya? Apakah sepenting itu?

Sedangkan Javier tengah mengendarai mobilnya menuju ke cafe tempat mereka akan bertemu, disebelahnya ada Jevano yang sedang fokus membaca buku yang dia bawa dari rumah. Javier mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, dia tidak menyadari kalau lampu rambu lalulintas sudah berubah menjadi merah dan juga dia tidak menyadari kalau terdapat sebuah truk yang melaju kencang dari arah berlawanan. Truk yang melaju kencang pun langsung menabrak body mobil hingga mobil terguling beberapa kali, Javier yang masih setengah sadar berusaha untuk mengeluarkan Jevano yang sudah tidak sadarkan diri dari mobil.

Orang-orang yang melihat itu pun langsung membawa tubuh Jevano menjauh dari mobil, saat ingin mengeluarkan Javier dari mobil tiba-tiba saja mobil tersebut meledak.

"Seenggaknya lu harus tetep hidup Van dan jelasin semuanya ke Naren," gumam Javier tepat sebelum mobil meledak. Dia bersyukur bisa menyelamatkan nyawa kembarannya walaupun dia harus mengorbankan nyawanya sendiri.

Naren yang masih berada di cafe pun dibuat heran karena di depan cafe terdapat orang-orang yang berkerumun, dia pun memutuskan keluar dan mendekat ke kerumunan.

"Ini ada apa ya pak?" tanya Naren.

"Ini ada kecelakaan dek," jawab salah satu orang yang berada disana.

ABOUT HAIKAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang