Part 6

2.5K 241 8
                                    

Kini Johnny tengah sarapan bersama keluarganya, suasana di meja makan itu sangat hening, tidak ada yang mengeluarkan suaranya sama sekali.

"Bagaimana sekolah kalian?" tanya Johnny memecah keheningan.

"Baik dad," jawab Zidan. Sedangkan Manuel hanya berdehem singkat untuk menjawab pertanyaan dari ayahnya.

"Kamu tidak membuat masalah kan?"

"Enggak."

"Bagus."

Setelah percakapan singkat itu mereka pun kembali fokus dengan kesibukan masing-masing, seperti Johnny dengan tabletnya untuk memeriksa beberapa pekerjaan.

Setelah sarapan mereka beraktivitas seperti biasanya entah pergi ke kantor ataupun ke sekolah, tidak ada basa-basi di pagi hari bagi keluarga mereka.

Saat ini Johnny tengah berada di kantornya, dia langsung meminta sekertaris sekaligus asisten pribadinya itu untuk mencari data tentang Haikal.

"Tolong carikan data anak bernama Haikal Chandra Mahardika," ucap Johnny.

"Baik pak," balas sekertaris Johnny lalu keluar dari ruangan pribadi milik Johnny.

Tak lama kemudian sekertaris Johnny pun datang, "permisi pak, ini data-data anak yang bapak inginkan," ucap sang sekertaris sambil menyerahkan berkas berisi data-data Haikal.

"Terimakasih, kau boleh keluar," balas Johnny.

Setelah kepergian sekertaris nya Johnny pun langsung membuka berkas itu.

"Kanaya Arumi Salsabila? Mereka bukan orang yang sama kan? Jika itu memang dia, ku harap kita akan segera bertemu kembali," batin Johnny penuh harap.

Johnny melonggarkan sedikit dasinya yang melilit lehernya dan sedikit menggulung lengan kemejanya. Semoga apa yang ada di pikirannya itu memang benar, dan dia akan segera mengetahui kebenarannya setelah melihat hasil tes DNA nya nanti.

Maka dari itu dia harus cepat-cepat menyelesaikan berkas-berkas sialan ini yang sayangnya dapat menghasilkan uang untuknya. Rasanya dia sangat ingin membakar berkas-berkas ini jika tidak ingat dengan orang-orang yang bergantung pada perusahaan nya dan juga keluarganya yang harus ia hidupi.

***

Jam menunjukan pukul 17.00, Johnny pun langsung bersiap untuk pergi ke rumah sakit. Bertepatan dengan itu sekertaris nya datang sambil membawa beberapa berkas.

"Pak, ini ada berkas yang harus bapak tanda tangani terlebih dahulu," ucap sekertaris Johnny.

"Taruh saja di meja, biar besok saya tanda tangani," balas Johnny.

"T-tapi pak..." omongan sang sekertaris terpotong oleh ucapan Johnny. "Saya sedang ada urusan, jadi taruh saja di meja," ucap Johnny lalu keluar dari ruangannya meninggalkan sekertaris nya yang hanya bisa menghela nafasnya akibat kelakuan bos nya.

"Untung bos, untung dia yang gaji gua," gumam sang sekretaris.

Johnny mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata, sesampainya di rumah sakit Johnny pun langsung menuju keruangan dokter untuk melihat hasil tes DNA nya.

"Bagaimana hasilnya dok?" tanya Johnny.

"Ini pak, anda bisa melihat dan membacanya sendiri," jawab dokter sambil menyerahkan hasil tes DNA nya.

Johnny pun menerima kertas berisi hasil tes DNA nya dan langsung membaca hasilnya. Ternyata hasilnya membuatnya tidak bisa berkata-kata lagi, dia senang sekaligus sedih. Senang karena bisa menemukan anaknya dan sedih karena tidak bisa melihat tumbuh kembang sang anak.

ABOUT HAIKAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang