14. Ayo Kita Putus

808 122 37
                                    

Di jalan pulang, Yn bersenandung dengan senang sembari membayangkan wajah manis Jungkook yang menunggunya di depan pintu rumah ketika ia pulang nanti.

Saking senangnya, Yn bahkan mengabaikan bunyi klakson mobil yang memekakkan telinga ketika ia berada di antara barisan mobil yang terjebak macet.

"Besok aku harus memberikan Jungkook ponsel agar aku bisa menghubunginya jika terjebak macet seperti sekarang ini." Gumamnya ketika tak sengaja menoleh dan melihat seorang pria di sebelahnya yang tengah menghubungi pasangannya

Sesudahnya, Yn kembali melajukan kendaraannya setelah mobil di depannya sudah dapat bergerak maju hingga tak lama setelah itu ia pun telah sampai di kediamannya dengan selamat.

"Jung—kook. Dimana dia? Tak biasanya di tak menungguku?" Ucap Yn ketika ia membuka pintu rumahnya dan tak menemukan keberadaan Jungkook, bahkan lampu di ruang tengah pun tak menyala seperti biasanya

Penasaran dengan keberadaan Jungkook, Yn pun melangkah kakinya lebih dalam, mencari keberadaan Jungkook di kamar maupun ruang bawah tanah namun lelaki itu tak kunjung ketemu hingga membuatnya khawatir bukan main.

"Kemana Jungkook? Apa sesuatu telah terjadi padanya?" Tanyanya khawatir

.

Di sisi lain, Jungkook tengah menemani Yoonie yang masih tak sadarkan diri di rumah sakit. Sesekali lelaki tampan itu melirik gelisah ke arah jam dinding yang telah menunjukkan pukul 18.20.

"Yn pasti sudah pulang." Gumamnya khawatir mengingat ia selalu menunggu kepulangan Yn, namun kini ia malah tak melakukan kebiasaannya itu

"Eng." Yoonie melenguh, menggerakkan jari-jarinya dengan susah payah dan Jungkook yang melihat itu sontak tersentak lalu memanggil seorang perawat untuk memeriksakan keadaan Yoonie

"Jungkook." Lirih Yoonie ketika membuka matanya dan melihat Jungkook memandang khawatir kepadanya

"Mmm, ini aku. Apa kau baik-baik saja?" Sahutnya pada Yoonie hingga membuat gadis itu meneteskan air mata

Yoonie menangis, mengabaikan keberadaan perawat yang tengah memeriksa keadaannya. "Koo, aku minta maaf. Aku tak bermaksud menyakitimu. Hiks hiks hiks."

Jungkook mengangguk lalu menjauh dari Yoonie ketika Jimin tiba-tiba saja datang entah dari mana.

"Kau baik-baik saja? Yang mana yang sakit? Katakan, biar ku panggilkan dokter untuk merawatmu." Tanya Jimin, sedangkan Yoonie hanya diam sembari melihat ke arah Jungkook

Otomatis Jimin mendengarkan pandangannya dan melihat ke arah pandangan Yoonie berada. "Siapa kau?" Tanyanya pada Jungkook

"Aku yang menghubungimu tadi. Karena sekarang kau sudah datang, aku akan pergi." Jawab Jungkook lalu berbalik memunggungi Yoonie, namun belum sempat ia melangkahkan kakinya untuk pergi dari tempat itu, Yoonie tiba-tiba saja memanggilnya

"Jungkook, jangan pergi." Ucapnya namun Jungkook tak mengindahkannya dan berlalu pergi dari sana

.

"Koo... Jungkook..." Panggil Yn, mencari keberadaan Jungkook di sekitar rumahnya, berharap kelinci tampannya itu hanya keluar untuk menghirup udara segar, bukan pergi meninggalkannya

Yn menghela napas, lelah mencari keberadaan Jungkook yang tak kunjung ketemu. Merasa putus asa, Yn mendudukkan dirinya di bangku taman sembari menunduk sedih hingga tak lama setelah itu sebuah kaki perlahan mendekatinya.

"Maaf membuatmu khawatir." Ucap Jungkook hingga sontak membuat Yn mendongak dengan cepat

"Koo..." Panggil Yn dengan lirih, ditambah matanya yang berkaca-kaca, menatap Jungkook yang berdiri dihadapannya

Hello Mr. RabbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang