10. Ciuman

1.2K 181 33
                                    

Seperti biasa, Yn berangkat ke kantornya dengan mengendarai kendaraan pribadinya, namun ketika ia sudah hampir sampai di kantornya, tiba-tiba saja mesin mobilnya bermasalah hingga mau tak mau Yn pun harus berhenti di tepi jalan.

Yn berdecak kesal sekeluarnya dari mobilnya dan melihat jam dipergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul 08.05 am, yang menandakan bahwa ia sudah terlambat 5 menit lamanya.

"Bagaimana ini?" Gumam Yn khawatir sembari melihat mobil-mobil lain yang berlalu melewati begitu saja

"Manager pasti akan memarahiku lagi karena terlambat." Sambungnya, mengingat dirinya dulu sempat kena marah ketika terlambat datang ke kantor

Yn pun segera menelpon seseorang untuk datang memperbaiki mobilnya dan sesudah itu ia hanya bisa menghela napas berat lalu duduk di tepi trotoar, menunggu orang yang ditelponnya datang.

Beberapa saat kemudian, sebuah mobil berhenti didepan Yn. Pikirnya, orang yang ada didalam mobil tersebut adalah montir yang ia telpon tadi, namun pemikiran salah karena yang keluar dari mobil adalah Seokjin.

"Apa kau butuh bantuan?" Tanya Seokjin, mendekati Yn yang berdiri dari duduknya

Yn menggeleng sembari memalingkan wajahnya dari Seokjin. "Tak perlu, lagi pula aku sudah menelpon montir untuk memperbaiki mobilku."

"Benarkah? Kalau begitu, apa kau butuh tumpangan? Sepertinya kau sudah terlambat bekerja." Ucap Seokjin lagi, namun Yn lagi-lagi menggeleng menolaknya

"Tak perlu." Balas Yn dengan singkat, sedangkan Seokjin hanya bisa tersenyum kecut mendengarnya

"Baiklah. Kalau begitu aku pergi." Sahut Seokjin dan setelah itu berlalu meninggalkan Yn seorang diri

Setelah kepergian Seokjin dengan mobilnya, Yn pun kembali duduk ditepi trotoar hingga tak lama setelah itu seseorang yang dihubunginya pun datang dan mengecek kondisi mobilnya.

.

"Terlambat lagi?" Tanya Jimin pada Yn ketika ia baru saja datang dan duduk di meja kerjanya

Yn mengangguk kecil, menoleh ke arah Jimin dengan ekspresi tak bersemangat. "Ya, begitu lah."

"Bagaimana kalau sepulang bekerja kita minum dulu?" Tanya Jimin, berniat menghibur Yn

Jimin tahu Yn baru saja mendapatkan teguran dari kepala manager karena datang terlambat dan hal itu yang membuatnya terlihat tak bersemangat sekarang. Maka dari itu, minum adalah salah satu cara ampuh untuk menghiburnya.

"Baiklah. Kau tentukan saja tempatnya nanti." Sahut Yn dan setelah itu mulai mengerjakan pekerjaannya yang ada di komputernya

Beberapa jam setelahnya, hari pun mulai menggelap dan Yn pun mematikan layar komputernya lalu pergi minum bersama Jimin.

Sesampainya mereka di bar, Jimin lantas menuangkan soju di dalam gelas kecil milik Yn yang kemudian langsung ditenggak habis olehnya.

"Bagaimana? Apa perasaanmu sudah membaik?" Tanya Jimin ketika Yn meletakkan gelas kosongnya di atas meja

"Belum, sepertinya aku butuh segelas lagi." Jawab Yn dan Jimin pun langsung menuangkan soju ke dalam gelasnya, begitu juga dengan Yn yang menuangkan soju ke dalam gelas Jimin

Kedua pun menghabiskan soju masing-masing hingga beberapa saat kemudian sudah ada 7 botol soju yang kosong di samping gelas mereka.

Yn mabuk. Ia tertawa kecil sambil menuangkan soju di dalam gelasnya sendiri lalu meneguknya sampai habis.

"Aku bahagia, Park Jimin." Racau Yn yang dibalas anggukan mengerti oleh Jimin

"Kalau begitu jangan minum lagi dan ayo kita pulang." Sahut Jimin namun Yn menolak dan kembali meneguk soju yang ia tuangkan sendiri di gelasnya

Hello Mr. RabbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang