Di meja makan, Yn mengunyah makanan dalam keheningan sembari melirik yang duduk di depannya. Yn lantas menggeleng kecil, kembali menyendok makanannya untuk kesekian kalinya hingga makanan di atas piringnya perlahan habis tak tersisa.
"Kalau begitu aku berangkat dulu." Ucap Yn sembari berdiri dari duduknya dan mengambil tas yang ada di sampingnya, bersiap meninggalkan Jungkook yang belum selesai dengan makanannya
"Tunggu sebentar." Tahan Jungkook, meletakkan sendoknya dan berlalu mendekati Yn
"Kenapa?" Tanya Yn yang masih terlihat canggung, menatap Jungkook yang telah berdiri di hadapannya
Jungkook perlahan memeluk Yn, mengusap punggungnya dengan lembut dan kemudian melepaskannya begitu saja.
"Hati-hati di jalan. Dan juga, tolong pikirkan apa yang semalam ku katakan padamu." Ucap Jungkook sembari menatap Yn dengan senyuman lembut di wajahnya
.
Sesampainya di kantor, Yn sama sekali tak konsen mengerjakan pekerjaannya. Ia terus saja teringat dengan pengakuan Jungkook padanya dan itu membuat jantungnya berdetak sangat cepat.
"Sedang memikirkan apa?" Tanya Jimin sembari mendekati Yn yang sejak tadi melamun di meja kerjanya
Yn menoleh, menggeleng pada Jimin seolah-olah tak ada yang terjadi padanya. "Tidak, bukan apa-apa."
"Benarkah? Kau bohong. Sejak tadi kau terus-terusan melamun hingga pekerjaanmu saja tak kau hiraukan. Katakan, ada apa? Apa sesuatu baru saja terjadi padamu?" Tanya Jimin sembari membantah jawaban yang Yn berikan padanya
Yn perlahan mengangguk, menatap Jimin dengan sorot mata yang terlihat bingung dan kacau. "Kau benar. Sesuatu telah terjadi padaku dan sekarang aku sangat bingung dengannya."
"Apa? Apa Kim Seokjin memintamu kembali padanya?" Tebak Jimin dan Yn langsung menggeleng menanggapinya
"Lalu apa? Apa seseorang baru saja masuk ke dalam hatimu?" Tanya Jimin dan Yn lantas mengangguk mengiyakannya
Yn memijit pelipisnya yang terasa pusing, sedangkan Jimin terlihat senang mengetahui Yn tengah dekat dengan seseorang.
"Semalam dia menyatakan perasaannya padaku dan pagi tadi ia memintaku untuk memikirkan jawabannya." Jelas Yn sembari menunduk, menatap keyboard komputernya yang menganggur
"Kalau begitu, berikan dia jawaban." Suruh Jimin dan Yn langsung menggeleng menanggapinya
"Tak semudah itu. Kau tahukan, aku masih belum siap mencintai seseorang setelah dikecewakan. Aku juga tidak ingin membuang-buang waktuku untuk orang yang hanya ingin datang dan menetap di hatiku dalam kurung waktu sebentar. Usiaku sudah cukup dewasa untuk memulai hal yang terlalu singkat seperti itu." Jelas Yn dan Jimin langsung mengangguk paham maksud perkataannya
"Karena kau sudah dewasa, kau sudah siap untuk membuka hatimu pada orang lain. Dari pada memikirkan hubungan yang singkat, aku ingin kau memikirkan bahwa dia datang padamu bukan untuk singgah sebentar, namun menetap dalam waktu yang lama." Balas Jimin lalu tersenyum simpul pada Yn yang menoleh dan menatap ke arahnya
Yn lantas teringat dengan perkataan Jungkook selama ini. Lelaki kelinci itu juga sangat benci dengan perpisahan, bahkan ia sering meminta Yn untuk tak meninggalkannya seperti yang dilakukan pemiliknya dulu kepadanya.
Mengingat itu semua, senyum Yn mulai mengembang dan ia tahu jawaban apa yang akan ia berikan pada Jungkook sepulang kerja nanti.
"Bagaimana? Kau sudah tahu jawabannya?" Tanya Jimin dan Yn mengangguk mengiyakannya
.
Hari ini, Jungkook merasa waktu berjalan sangat lambat. Saking lambatnya, jam yang bertengger di dinding ruang tengah tempatnya duduk masih menunjukkan pukul 11 siang. Bosan, Jungkook pun beranjak dari duduknya lalu keluar rumah untuk menghirup udara segar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Mr. Rabbit
FanfictionYn tak menyangka bahwa kelinci lucu yang ia temukan di ruang bawah tanah rumah barunya bisa berubah menjadi lelaki tampan yang lugu namun menggoda. Cast : Jung Yn, Jeon Jungkook (Koo), Kim Seokjin, Park Jimin, Jeon Yoonie, Kim Taehyung. Genre : Roma...