Malam harinya Yn dan Jungkook menghabiskan waktu berdua di depan TV dengan Yn yang bersandar di bahu Jungkook dan dengan lelaki itu yang memeluk pinggang sang wanita dengan erat - tak ingin kehilangan untuk kedua kalinya lagi.
"Jungkook." Panggil Yn dengan lembut hingga mampu mengalihkan perhatian Jungkook padanya
"Ya, ada apa?" Sahut Jungkook dengan lembutnya juga - menatap Yn dengan tatapannya yang hangat
Yn terdiam, balas menatap Jungkook dan hati-hati mulai bertanya padanya. "Jadi, apa sekarang kamu sudah menjadi manusia seutuhnya?"
Jungkook seketika terdiam, bingung memilih kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan yang diajukan padanya. Setelahnya ia menggeleng pelan sembari tersenyum tipis. "Tidak. Aku tak berhasil menemukan obat yang mampu mengubahku menjadi manusia seutuhnya."
Yn lantas menunduk. "Maaf karena bertanya seperti itu padamu. Tak apa jika kamu masih seperti dulu, lagi pula sekarang kehadiranmu lah yang jauh lebih berarti bagiku. Rasa cintaku juga masih tetap sama, bahkan sekarang sudah bertambah setelah melihatmu kembali di hadapanku." Jelas Yn sembari mengangkat wajahnya dan menatap Jungkook dengan tatapan yang tak kalah hangat darinya
Bibir Jungkook lantas tertarik, membentuk senyuman bahagia di wajah tampannya. Tak berapa lama keduanya sudah dimabuk asrama - bercumbu di sofa dengan TV yang masih menyala, meredam suara desahan keduanya.
.
Di sisi lain Seokjin tengah berada di kantor polisi, duduk di dalam ruang interogasi dan menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan kepadanya sebagai seorang saksi sekaligus pelapor.
Ya benar, Seokjin melaporkan laboratorium milik ayahnya untuk menyadarkan sang ayah bahwa keserakahannya telah melewati batas.
Setelah selesai menjalani interogasi, Seokjin kembali ke rumahnya dan di sambut sang ibu yang langsung memeluk dan menangis di dalam dekapannya.
.
Yoonie duduk diam di depan TV nya yang menyala. Gadis itu melamun-mengingat masa-masa indahnya bersama Jungkook walau dirinya sadar betul bahwa hal itu tak akan terulang kembali.
Tok tok tok.
Yoonie sontak menoleh ke arah pintu rumahnya yang di ketuk oleh seseorang. Penasaran dengan siapa yang bertamu di malam hari, Yoonie pun beranjak dari duduknya lalu membuka pintu rumahnya dengan cepat.
"Kau." Yoonie lantas terdiam setelah melihat kedatangan Taehyung yang tiba-tiba
"Apa aku boleh masuk?" Tanya Taehyung dan Yoonie langsung mempersilahkan dirinya untuk masuk ke dalam rumahnya
Keduanya lantas terdiam setelah duduk di sofa dengan jarak yang cukup jauh. Merasa canggung, Yoonie beranjak dari duduknya lalu membuatkan minuman hangat untuk Taehyung.
"Minumlah." Suruh Yoonie setelah meletakkan segelas minuman hangat di depan Taehyung
.
Yn berbaring di atas tubuh telanjang Jungkook, menempatkan kepalanya di atas dada Jungkook dan merasakan degup jantung lelaki itu yang makin cepat tiap detiknya.
"Apa kau tidak kedinginan?" Tanya Jungkook pada Yn, mengingat keduanya tak tertutupi sehelai benangpun di tubuh mereka setelah pergulatan panjang tadi
"Tidak, aku bahkan merasa hangat sekarang." Jawab Yn lalu kembali terdiam dan merasakan degup jantung Jungkook yang mulai menjadi kesukaannya sekarang
Jungkook lantas ikut terdiam, mengeratkan pelukannya pada Yn sembari memainkan helai rambut panjang sang wanita yang terurai bebas di punggungnya.
"Jungkook, kemarin aku menghadiri pernikahan rekan kerjaku, Park Jimin." Ucap Yn, mulai membuka topik kejadian kemarin
"Lalu, apa yang terjadi?" Tanya Jungkook setelah Yn tak melanjutkan ceritanya
"Jimin dan istrinya terlihat bahagia sekali. Bukan cuma itu saja, mereka melemparkan buket bunga pengantin yang sangat cantik. Anehnya buket itu malah jatuh di tanganku begitu saja." Jelas Yn lalu mengangkat wajahnya dan menatap Jungkook yang juga menatapnya
Yn lagi-lagi terdiam, menatap manik mata Jungkook yang sekali lagi menunggu kelanjutan ceritanya. "Apa kau tahu arti di balik buket bunga yang harus ku terima?"
Jungkook menggeleng. "Tidak, aku tak tahu artinya. Tapi itu pasti sesuatu yang sangat istimewa."
"Kau benar, itu sesuatu yang sangat-sangat istimewa, begitu juga dengan artinya." Sahut Yn membenarkan jawaban Jungkook
"Memang apa artinya?" Tanya Jungkook penasaran
Yn lantas tersenyum dan bangkit dari tubuh Jungkook. Ia memungut piyamanya yang ada di bawah sofa lalu memakainya. "Rahasia. Jika kau ingin tahu, carilah sendiri arti buket bunga yang ku terima itu."
.
"Apa kau sudah bertemu dengannya?" Tanya Taehyung pada Yoonie setelah sekian lama terdiam
Yoonie mengangguk sembari tersenyum tipis. "Hem, aku sudah bertemu dengannya."
"Baguslah kalau begitu." Balas Taehyung lalu meminum minuman hangat buatan Yoonie tadi
Kini giliran Yoonie yang bertanya pada Taehyung. "Setelah ini apa yang akan kau lakukan?"
"Maksudmu?" Tanya Taehyung - tak paham arah pembicaraan Yoonie kepadanya
"Maksudku, apa yang akan kau lakukan nantinya. Bukankah kau sudah terbebas dari tempat menyesakkan itu. Kau harus melanjutkan hidupmu kan? Kau juga hari menentukan langkah apa yang akan kau ambil nantinya." Jelas Yoonie dan lagi-lagi Taehyung hanya terdiam - memikirkan ucapannya
Beberapa saat kemudian Taehyung pun menggeleng, bingung ingin melakukan apa dan pergi kemana. Dia memang tak punya tujuan karena sejak awal ia sudah sendirian di dunia ini.
"Kalau begitu kau ingin tinggal bersamaku?" Tanya Yoonie yang sontak membuat Taehyung menoleh ke arahnya
"Kau tak punya tempat tujuan kan? Aku bisa menyediakan tempat tujuan untukmu. Lagi pula aku juga hidup sendirian, orang tuaku tinggal jauh dari sini dan aku juga kesepian tinggal di rumah ini seorang diri." Jelas Yoonie dengan hati-hati, takut Taehyung langsung menolaknya dengan mentah-mentah
Taehyung menarik seutas senyum tipis dan kemudian mengangguk kecil. "Hem, aku menerima ajakanmu. Aku akan memastikan kau tak akan kesepian lagi. Aku juga akan menjagamu dari orang-orang jahat, kau tahu kan aku manusia hybrid." Ucapnya yang sontak membuat Yoonie tersenyum senang mendengarnya
.
Hari-hari pun telah berlalu dengan Yn yang bahagia hidup bersama Jungkook - walau lelaki kelinci itu belum membahas perihal arti buket bunga pengantin padanya.
Sekarang wanita itu tengah memasak di dapur, di temani Jungkook yang bergelayut manja di lengannya. "Hentikan Koo, aku sedang memasak." Protesnya tapi bukan Jungkook namanya jika ia tak keras kepala
Jungkook tetap bergelayut manja pada Yn, bahkan kini ia malah memeluk wanitanya dari belakang dan menciumi tengkuk lehernya.
"Hentikan Koo, masakanku bisa hangus jika kau seperti itu terus." Pinta Yn dengan suara yang memelas menahan gairah, tapi Jungkook tetap saja batu tak mendengarkannya
Akhirnya Yn kesal sendiri. Ia pun menyikut perut Jungkook lalu memukul kepalanya dengan spatula yang ia gunakan untuk membalikkan telur dadar. "Rasakan, siapa suruh mengganggu terus. Jika tak ada kerjaan, ke kamar dan main game saja sana."
Melihat Yn yang marah, Jungkook pun menunduk takut lalu pergi ke kamar sesuai perintah wanitanya itu.
Di dalam kamar, Jungkook pun memainkan ponsel Yn dan kembali teringat dengan arti buket bunga yang Yn ceritakan padanya waktu itu. Penasaran, Jungkook pun mulai mencarinya di internet dan akhirnya menemukan artinya.
"Jadi itu artinya. Pantas saja beberapa hari ini Yn terus menolakku saat aku ingin, ternyata ia ingin aku menikahinya alih-alih hidup seperti ini." Gumam Jungkook dengan raut wajah bersalah
Tbc
Sesuai keinginan kalian yeorobun, author kasih epilog nih
Awas aja klw kalian gak like dan komen sebanyak-banyaknya, epolog 2 nya gak author publis sampai bulan depan 🙃 biar aja Jungkook gak nikahin Yn 😏
![](https://img.wattpad.com/cover/288719719-288-k72475.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Mr. Rabbit
FanfictionYn tak menyangka bahwa kelinci lucu yang ia temukan di ruang bawah tanah rumah barunya bisa berubah menjadi lelaki tampan yang lugu namun menggoda. Cast : Jung Yn, Jeon Jungkook (Koo), Kim Seokjin, Park Jimin, Jeon Yoonie, Kim Taehyung. Genre : Roma...