19. Tembak

671 111 32
                                        

Jungkook dan Taehyung mulai memasuki hutan belantara, dimana di dalam hutan tersebut terdapat bangunan tua yang digunakan sebagai laboratorium – tempat dimana Jungkook dan Taehyung lahir.

"Jungkook." Panggil Taehyung yang berhenti berjalan di belakang Jungkook, memandang punggung Jungkook yang tanpa rasa takut memasuki hutan belantara – tempat penuh ingatan buruk yang pernah mereka alami

Jungkook lantas menghentikan langkahnya, berbalik ke ada Taehyung yang masih memandanginya. "Kenapa? Apa kau berubah pikiran setelah berhasil membujukku kemari?."

"Mungkin. Kau tahukan orang-orang itu pasti tak akan membiarkan kita setelah kita meninggalkan tempat itu barang sedetikpun. Apa lagi kau." Jawab Taehyung sembari berjalan mendekat ke arah Jungkook

"Kalau begitu, kau kabur saja. Biar aku yang kembali ke tempat itu" Sahut Jungkook dan kemudian berbalik meninggalkan Taehyung seorang diri

.

Di sisi lain, Yn tak henti-hentinya menangis sembari mengemudikan mobilnya – berharap dapat menyusul Jungkook walau ia tak tahu lelaki itu pergi kemana.

Pim pim pim... Yn menekan keras klakson mobilnya, berharap mobil di depannya akan segera melaju dan ia dapat kembali melajukan mobilnya untuk mencari Jungkook. Namun nihil, kemacetan itu tak kunjung berhenti hingga mau tak mau Yn keluar dari mobilnya dan berlari pergi dari sana.

Seokjin yang juga berada di dalam kemacetan itu terkejut, mendapati Yn yang berlari melewati mobilnya dengan kedua pipi yang basah akan air matanya.

Khawatir dengan mantan kekasih yang beberapa hari lalu terlihat baik-baik saja, Seokjin pun keluar dari mobilnya dan lari menyusul Yn.

"Yn." Panggil Seokjin setelah berhasil menahan pergelangan tangan Yn

"Lepaskan Kim Seokjin. Aku harus pergi dan menyusul Koo." Pinta Yn sembari berbalik menghadap Seokjin dan menarik tangannya dari pria itu

"Aku tak mau kehilangan dia, hiks hiks. Dia sangat berarti di hidupku. Ketika aku lelah, hanya dengan melihatnya, rasa lelahku hilang. Dia semangatku dan juga sumber kebahagiaan ku. Jadi ku mohon, lepaskan aku agar aku dapat menyusulnya." Sambung Yn hingga sedetik kemudian genggaman Seokjin perlahan terlepas dari pergelangan tangannya

"Kalau begitu, aku akan membantumu mencarinya jika dia memang sumber kebahagiaanmu." Ucap Seokjin sembari tersenyum simpul – walau dari sorot matanya ada kesedihan yang tak dapat ia tutupi

.

"Mereka kembali." Ucap seseorang berpakaian serba putih dengan masker yang menutupi setengah wajahnya ketika melihat Taehyung dan Jungkook melalui kamera cctv laboratorium

Beberapa orang yang berada di ruangan yang sama mengangguk paham hingga suara seseorang mengalihkan pandangan mereka.

"Perintahkan tim keamanan untuk menangkap mereka sebelum mereka kembali kabur." Suruh profesor Kim Se Jin

Tak lama kemudian beberapa orang telah bergerak, siap mengepung Taehyung dan Jungkook di depan gedung laboratorium.

"Tembak." Ucap profesor Kim melalui walkie talkie pada seseorang dan orang itu pun mengangguk lalu mulai membidik Jungkook

Shoot...

Tembakan bius pun mengenai leher Jungkook, begitu pun dengan Taehyung hingga sedetik kemudian keduanya mulai terjatuh dan tak sadarkan diri.

"Akhirnya kau tak bisa kabur lagi, kelinci percobaanku." Gumam profesor Kim sembari menyeringai, melihat Jungkook yang mulai dibopong oleh tim keamanan melalui monitor cctv

.

Seokjin menghela napas, lelah mengikuti Yn yang mencari keberadaan Jungkook yang tak kunjung ketemu juga. Saking lelahnya, pria itu terus membujuk Yn untuk kembali namun selalu di tolak olehnya.

Hello Mr. RabbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang