16. There is Something Wrong

1.4K 228 52
                                    

Halo

Vote + Comment

Enjoy!

.

.

.





Flashback

Jean melihat Bintang tengah berjongkok seorang diri sembari menatap pantulan dirinya di atas air sungai yang jernih. Ia tidak bersama temannya, tidak juga bersama Rasi. Bahkan anak itu mengambil tempat yang cukup jauh dari anak-anak lain.

Melihat adanya kesempatan emas untuk dirinya melancarkan sesuatu, terlintas satu ide di kepala Jean.

Dengan seringaian kecil yang terbit di bibirnya, Jean berjalan santai kearah Bintang, ikut berjongkok disamping Bintang seolah-olah hendak membasuh tangannya, lalu dalam sekejap ia sengaja menyenggol punggung Bintang dengan sikunya cukup kuat, hingga anak itu kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke dalam sungai yang airnya sangat dingin.

Jean menikmati pemandangan di hadapannya, dimana Bintang melambai-lambaikan tangannya meminta pertolongan. Ia membiarkan Bintang kesusahan melawan arus sungai yang cukup deras selama beberapa saat, barulah dirinya berteriak meminta tolong kepada anak-anak lain, seolah-olah ia tidak melakukan hal apapun pada Bintang dan dirinya menemukan Bintang sudah dalam keadaan terjatuh ke sungai. Sangat licik.

Jean masih ingat jelas bagaimana khawatirnya Rasi melihat adik satu-satunya diangkat dari sungai dengan keadaan menggigil hebat dan wajah pucat.

Jean tersenyum kecil melihat Rasi yang terus menanggil-manggil nama Bintang. Mengerjai saudara musuhnya ternyata cukup menyenangkan. Ia tidak hanya menyakiti satu orang, tapi dua orang sekaligus, karena Jean yakin sekali hati Rasi pasti sakit melihat kondisi adiknya yang seperti itu.

Jean pikir, apa jadinya kalau ia melakukan hal lain lagi? Apakah akan sama menyenangkannya?



~~~



Suasana tegang sangat terasa di dalam ruangan konseling.

Dihadapan gurunya, Rasi duduk bersebelahan dengan Jean yang wajahnya sudah penuh dengan lebam akibat pukulan Rasi.

"Rasi, kamu tau dengan peraturan sekolah tentang dilarangnya melakukan tindakan kekerasan terhadap sesama murid, guru, dan seluruh warga sekolah?"

"Tau bu."

"Kamu sadar apa yang baru kamu lakukan tadi? Kamu memukul Jean, yang artinya kamu baru saja melanggar peraturan sekolah."

"Sadar bu."

"Kalau begitu, kamu siap menerima sanksi dari saya?"

"Saya siap bu, tapi saya mau Jean juga menerima sanksi dari ibu."

Jean spontan mengerutkan alisnya. "Gue?! Jelas-jelas lo yang mukul gue anjing."

"Gue gak akan mukul kalo lo gak mulai nyari masalah sama gue bangsat!"

"Berhenti! Kalian ini gak punya sopan santun?! Berani teriak-teriak dan bertengkar di depan saya?!"

"Maaf bu," lirih Rasi dan kembali duduk menghadap gurunya. Ia mati-matian menahan emosinya. Kalau saja tidak ada guru di depan mereka, Rasi pasti sudah melayangkan pukulannya lagi kepada Jean.

"Jadi Rasi, coba jelaskan ke saya, kenapa kamu mau Jean juga mendapatkan sanksi?"

"Saya memukul Jean karena dia udah nyelakain adik saya bu. Jean sengaja dorong adik saya sampai jatuh ke sungai waktu camping kemarin, dan saya gak terima. Dia udah bikin adik saya sakit bu."

Rasi Bintang || Jaemin - RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang