07. Accidentally Revealed

1.5K 209 39
                                    

Halo!

Vote + Comment

Enjoy!

.

.

.



Bintang terbangun dari tidurnya, kelopak yang tadinya masih terbuka setengah tiba-tiba melotot sempurna, melihat jam dinding yang jarum panjangnya sudah menunjuk kearah tengah-tengah antara angka 6 dan 7. Gawat, Bintang kesiangan!

Dengan langkah yang terburu-buru ia menuruni anak tangga, menemukan kakaknya yang sudah siap dengan seragam sekolah dan tas di punggungnya tengah mengambil tugas prakarya yang kemarin malam ia selesaikan secara kebut hingga mengharuskannya tidur jam dua dini hari. Sungguh, membuat sebuah bentuk bangunan dari rangkaian stick ice cream bukanlah hal yang mudah, Bintang hampir menyerah kalau saja ia tidak ingat tugas kakaknya ini harus selesai di pagi hari.

Rasi bersitatap dengan Bintang yang terlihat tak begitu baik, bibir pucat dengan kantung mata menghiasi wajahnya, terlihat sekali ia kelelahan dan kurang tidur.

Puas mengamati wajah kelelahan Bintang, Rasi berjalan melalui adiknya tanpa sepatah kata yang terucap, bahkan sekedar ucapan terima kasih karena telah membantunya mengerjakan tugas pun tidak.

Ia melangkah ke garasi rumah tanpa memperdulikan Bintang. Pemuda itu mengeluarkan motornya dan segera berangkat ke sekolah, tidak berniat menawarkan tumpangan pada sang adik sebagai balas bantuan atau paling tidak untuk basa-basi saja.

Sadar jika ia tidak memiliki banyak waktu, Bintang segera membersihkan diri dan memakai seragam sekolahnya, menyiapkan daftar pelajaran yang belum sempat ia siapkan malam kemarin, lalu meminum susu yang terletak diatas meja dengan gerakan buru-buru. Tanpa memakan sarapan paginya, Bintang langsung pergi ke halte depan perumahan karena waktu yang terus mengejar dan memaksanya untuk segera berangkat sekolah.


~~~


"Bintang, lo gak lupa kan yang gue bilang kemarin? Hari ini ada olahraga, lo bawa kaos sama celana training gak? Kata gurunya, seragam olahraga lo baru bakal dikasih minggu depan," ucap salah seorang anak yang menjabat sebagai ketua kelas.

Bintang menepuk jidatnya sambil mengaduh pelan, "Aku lupa banget, gimana dong? Aku jadi gak bisa olahraga deh.." lirihnya kecewa.

"Gue kan udah ingetin lo kemarin sebelum pulang, kenapa bisa lupa Bin?"

"Aku kemarin tidur kemaleman, gak sempet nyiapin baju, aku aja hampir telat hari ini karena bangun kesiangan," jelas Bintang agar pemuda di depannya dapat mengerti alasan dibalik dirinya yang lupa membawa baju olahraga.

"Yaudah lo izin aja ke guru buat gak ikut olahraga hari ini."

"Tapi.. aku mau ikut olahraga, gimana ya? Kalo aku pake baju seragam ini bakal diizinin gak?"

"Saran gue sih jangan, celana kain kayak gini tuh rentan sobek kalo lo kebanyakan gerak. Kalo mau, mending lo pinjem seragam ke kelas lain aja, tuh anak kelas atas lagi pada olahraga, lo ada kenalan gak dari kelas itu?"

Bintang menoleh kearah jendela yang menampilkan pemandangan lapangan outdoor penuh dengan siswa yang sedang bermain basket.

Manik Bintang mengidar, melihat tiap wajah kakak kelasnya hingga pandangannya berhenti pada seorang pria yang tiap hari bertemu dengannya, Rasi. Ah.. sepertinya dewi bulan sedang berbaik hati padanya hari ini.

Rasi Bintang || Jaemin - RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang