Dari peristiwa na'as mana yang hampir membuat langkahmu terhenti?
Mungkin kamu ingin mengakhiri semuanya, keputus asaan telah menggerogoti hatimu tanpa tersisa. Kecewa yang tak bisa kamu pendam begitu saja, rasa sesak yang tak kuat lagi kamy menahannya.
Atau terkadang, ada terlintas keinginan untuk menghentikan mimpi. Bahkan ingin menyakiti hidup. Mungkin, pisau telah dalam genggaman atau tali telah terpasang dengan rapi di depan pandangan. Haiiii, jangan dulu! Bunuh semua keinginan konyol itu.
Saat kamu merutuki dan membenci dirimu, ingatlah kamu adalah kekuatan bagi seseorang yang mencintaimu, setidaknya jika tidak ingin lagi hidup demi diri sendiri, Hiduplah demi orang yang mencintaimu.
Kematian tidak menyelesaikan masalah justru itu semakin merumitkan. Selain dibenci Tuhan, kamu telah menyiksa orang yang menjadikan mu kekuatan. Sekalipun kamu ingin mencabik - cabik dirimu, kuatlah demi dia yang menggantungkan hidupnya kepadamu. Bayangkan bagaimana hidupnya jika kamu memilih menyerah. Kemana lagi dia akan pulang, kepada siapa lagi dia akan bercerita, bagaimana putus asanya dia, jika kamu memilih mengakhiri semuanya.
Tanam kan baik - baik dalam dirimu, semua pasti ada jalan keluarnya. Kamu sedang di tempa, supaya menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Kamu diasah, supaya mampu melindungi orang - orang yang menurutmu berharga.
Janganlah dulu memilih kalah, kamu adalah kekuatan baginya. Kamu adalah lentera dalam hidupnya, kamu adalah obat dari segala rasa sakitnya.
Bertahanlah!!! Demi dia yang membutuhkan mu. Kuatlah!!! Demi dia yang membutuhkan pelindungan mu. Berdirilah!!! Demi dia yang mencintaimu.
Karena, ada yang lebih menantang dari kematian. Yaitu memilih bertahan hidup
So keep sprint! Kuatlah demi orang yang mencintaimu :)
Quoted By : Admin_Nurul Hasanah
KAMU SEDANG MEMBACA
Zetara Home
PoetryBukan hanya sekedar di baca, tapi jadikanlah ini nasehat untuk kalian. Jangan pernah membuat seorang penulis tersakiti, karena mungkin dia memang diam. Iya diam-diam dirimu abadi di dalam karya nya.