Hidup hanya sekali, tapi kenapa sering kali hidup ini di sia-siakan olehh hal yang tak penting.
Terkadang melupakan kewajibannya untuk beribadah, melupankan kodratnya yang mana seharusnya dan semestinya.
Hidupnya hanya di sibukkan dengan urusan dunia, tanpa berpikir di hari akhirnya akan seperti apa hidupnya. Yang di pikirkan hanyalah kesenangan semata tanpa menginggat balik milik siapa, dan siapa yang memberinya.
Ketika sudah terbujur kaku, terbungkus kain kafan seketika semua hilang, semua sirna, dan semuannya tak berarti lagi baginya.
Harta benda yang di utamakan tak lagi berarti, di saat sudah terbujur kaku. Yang berarti hanyalah imam dan amal yang akan menemaninya.
Jangan mau di butakakn oleh kekuasaan, dan jangan mau di perbudak oleh tahta, karena sesungguhnya yang akan abadi di hari akhir, hanyalah iman dan amal.
Tapi kenapa? Lebih memilih bahagia di dunia, dan bukan bahagia di akhirat nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zetara Home
PoetryBukan hanya sekedar di baca, tapi jadikanlah ini nasehat untuk kalian. Jangan pernah membuat seorang penulis tersakiti, karena mungkin dia memang diam. Iya diam-diam dirimu abadi di dalam karya nya.