Berjuang mati-mati untuk sembuh, tapi sering runtuh karna sering kambuh.
Maaf, karena selalu gagal menjadi manusia kuat di bumu. Maaf, karena rasa takut yang menyelimuti menjadi kendala untuk menyambut masa depan dengan percaya diri. Maaf, karena aku tak mampu untuk mencintai diri sendiri.
Mungkin untuk pulih pun akan lama. Berdamai dengan semua ini sangat sulit disaat semesta sangat tidak ramah nya pada ku. Dan ketika takdir yang enggan berpihak padaku.
Aku sendirian mengandalkan hati yang banyak retak untuk berharap cerita bahagia akan datang kelak.
Haha, si paling ceria... Dan mandiri dengan tangan yang bergetar mencoba menghapus air matanya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zetara Home
PoetryBukan hanya sekedar di baca, tapi jadikanlah ini nasehat untuk kalian. Jangan pernah membuat seorang penulis tersakiti, karena mungkin dia memang diam. Iya diam-diam dirimu abadi di dalam karya nya.