9.

5.7K 592 48
                                    

Xiao Zhan duduk di dalam kamarnya.
Tangannya sesekali menepuk pipinya, sambil membayangkan apa saja yang dia lalui hari ini.

"Biarkan aku menggendongmu ke dalam.."

"Hah? Tanganku yang terkena panas, bukan kakiku. Aku masih bisa jalan!"

"Tidak.. itu.."

"Hah, bisakah kamu pulang saja? Tolong.. biarkan aku istirahat."

"Ba-Baiklah.. hubungi aku kalau kamu butuh sesuatu."

"Oke."

"Dasar! Dia benar-benar gila dan keras kepala!" Xiao Zhan sedikit mengumpat. Kemudian, dia menekuk kedua lututnya, lalu menyandarkan pipinya diatas lutut tersebut, dengan sedikit semburat merah yang terlihat di sekitar pipi tersebut.

"Apa yang sebenarnya aku lalukan? Aku bahkan memeluknya di rumah sakit. Hah.. aku pasti sudah gila.." Pria manis itu kembali berguman dengan sedikit malu saat mengingat dirinya yang memeluk Yibo secara tiba-tiba.

"Apa aku jujur saja ya, kalau aku salah menulis surat? Bahwa dia salah paham?" Guman pria manis itu sambil menghela nafas.

Tetapi, seketika ia bangkit dan menampar pipinya sendiri, "Tidak! Tidak bisa! Bagaimana kalau dia benar-benar membawaku ke jalur hukum? Aiss sialan!!" Pria manis itu kembali mengoceh, menyesali tindakannya yang terlalu sembrono, yang akan mengakibatkan kerugian untuk dirinya sendiri.

"Hah..." dengan perlahan, dia mencoba menetralkan nafasnya, kemudian dia melihat keluar jendela, "Tidak apa-apa.. Ayo terus berpura-pura.. aku akan mengakhiri hubungan ini secepatnya dengan alasan kalau kita tidak cocok." Zhan mengangguk dengan percaya diri. Dia yakin rencananya akan berhasil.

Sementara itu di sisi lain, Yibo duduk di ruang makan bersama keluarganya. Seperti biasa, keluarga itu makan dengan sangat tenang.

"Apa gege tidak lembur malam ini? Biasanya gege sangat sibuk sampai jarang makan malam bersama kami." Tanya Yuji dengan sedikit menyindir.

"Tidak. Kamu sendiri? Sebagai dokter, kamu sangat santai ya.. harusnya kamu yang lebih sibuk." Yibo balik bertanya dengan nada dinginnya.

"Hah.. haha." Yuji sedikit terkekeh, tapi tak bisa di sembunyikan bahwa dia merasa kesal, "Aku akan kembali nanti pada jam 1 jadi aku tidak sebebas itu." Jawabnya.

"Sudah, jangan bertengkar." Tegur tuan Wang.

"Kita tidak bertengkar Papa." Bantah Yuji, "Oh Ya, bagaimana dengan Zhan ge? Apa dia baik-baik saja?" Tanya Yuji.

Yibo menghentikkan gerakan tangannya yang sedang memotong steak. Dia mengangguk singkat dan menjawab, "Dia baik-baik saja."

"Hah.. syukurlah.." Yuji menghela nafas lega.

"Zhan ge? Siapa?" Tanya Nyonya Wang yang penasaran.

"Ah, apa mama ingat dengan Xiao Zhan gege? Anak yang  tinggal di panti asuhan dekat rumah kita dulu?" Jawab Yuji sambil melemparkan pertanyaan.

"Xiao Zhan? Hm.." nyonya Wang berpikir sejenak, "Ah.. Ingat.. anak lelaki yang sering bertengkar dengan Yibo kan?" Seru nyonya Wang sambil menjentiika jarinya.

Yuji mengangguk dengan penuh semangat, "Benar Ma.. Syukurlah Mama masih ingat. Sekarang Zhan ge bekerja di perusahaan Gege, loh." Jelas Yuji.

"Oh, benarkah? Yibo, apa kalian masih bertengkar juga sekarang?" Tanya Nyonyw Wang.

Yibo menggeleng, "Tidak." Jawabnya singkat.

"Syukurlah.. Sesekali ajak dia kemari. Mama belum pernah melihatnya lagi setelah kita pindah. Iya kan Pa?" Usul Nyonya Wang.

Unexpected love (YIZHAN/END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang