Hari-hari berjalan dengan lancar seperti biasa.
Hari ini semua semua karyawan dari departemen pemasaran berencana untuk merayakan kemenangan mereka atas penjualan mereka yang meningkat pesat."Hei, bagaimana kalau makan BBQ saja?" Tanya seorang karyawan.
"Boleh.." sahut karyawati lainnya sambil menjentikkan jarinya.
"Zhan bagaimana, kamu ikut bergabung kan?" Tanya manejer tim.
Zhan mengangguk, "Tentu saja bu manejer." Sahut pria manis itu dengan semangat.
"Yosh! Semuanya sudah sepakat. Ayo berangkat bersama setelah jam kerja selesai." Kata sang pemimpin tim.
"Baik Manejer."
Sementara itu di dalam ruangan Presdir, Sekretaris Song memberikan beberapa dokumen kepada sang bos.
Yibo memeriksanya sekilas, lalu membuka kacamata kerjanya.
"Jadi, apa yang sedang di rencakan oleh departemen pemasaran?" Tanya Yibo.
"Ah, mereka berencana untuk makan bersama setelah jam kerja selesai presdir." Jawab sekretaris Song.
"Begitu ya. Hm, tidak heran, mereka sudah bekerja keras. Baiklah, ayo kita ikut juga." Kata Yibo.
"Eh? Maaf? A-Apa maksud anda presdir?" Tanya sekretaris Song dengan ragu dan heran.
"Apa perlu saya ulangi lagi?" Yibo balik bertanya dengan suara dingin.
"Ti-Tidak.. maaf presdir."
☆☆
Semua orang duduk di dalam restoran BBQ dengan suasana yang tegang.
Bagaimana tidak, presdir terhormat mereka ada di depan mereka saat ini."Hei, bagaimana ini? Kita tidak bisa bebas kalau ada presdir.." bisik salah seorang wanita pada pria di sampingnya.
"Mau bagaimana lagi? Tiba-tiba saja dia ingin ikut." Jawab lelaki itu.
"Ehem.. maaf, apa kalian semua tidak nyaman karena keberadaan saya disini?" Tanya Yibo.
"Eh? Ah.. Ti-Tidak mungkin presdir.. justru suatu kehormatan bagi kami, bisa makan di meja yang sama dengan presdir." Jawab Manejer dengan blak-blakkan.
Kenapa anda menanyakan itu presdir? Anda bahkan bisa melihatnya sendiri, bagaimana mereka semua tertekan karena kehadiran anda -Batin Sekretaris Song.
"Benar presdir, kami sangat senang karena presdir ikut merayakan kesenangan kami." Sahut salah satu karyawan dengan semangat.
"Syukurlah kalau begitu. Kalian sudah bekerja keras."
Di saat semua orang tegang karena kehadiran Yibo, Xiao Zhan lebih tegang lagi karena tangannya saat ini di ganggam kuat oleh presdir di sampingnya itu.
Oh Tuhan! Kenapa pula orang ini harus duduk di sampingku! Bagaimana kalau tiba-tiba ada yang melihat?
Gawat! Sepertinya jantungku hampir copot sekarang. Apa aku pura-pura pingsan saja ya, biar aku bisa pulang?
Yibo melirik, melihat wajah gelisah itu membuatnya ingin tertawa dan mengejek pria manis itu. Tapi dia hanya bisa menahan dirinya.
"Zhan, kamu suka pedas kan?" Tanya Fali sambil mengambil sepotong daging yang sudah matang dan meletakkannya diatas piring kecil di depan Zhan.
Zhan mengangguk, "Terimakasih Fali, bisa tolong ambilkan sambal itu untukku?" Pinta Zhan meminta tolong.
Fali mengangguk, dia mengambil sambil dan menuangkannya diatas piring kecil itu.
"Dimana tanganmu?" Tanya Fali karena hanya tangan kiri saja yang berada di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected love (YIZHAN/END)
FanfictionSINOPSIS Xiao Zhan menyukai Wang Yuji. Pria dengan mole di bawah bibir itu menulis sebuah surat cinta untuk Wang Yuji. Tapi, surat tersebut malah jatuh ke tangan Wang Yibo yang Xiao Zhan benci. Wang Yibo bahka berkata, "Pernyataan cintamu, aku terim...