13.

6.1K 607 28
                                    

Keesokan harinya, setelah berpamitan untuk pulang, seperti yang di janjikan, hari ini Yibo dan Zhan akan pergi jalan-jalan.

Dalam perjalanan, suasana masih sangat hening.

"Oh ya Yibo." Zhan mulai membuka pembicaraan, "Maaf ya.. aku, banyak salah paham denganmu." Kata pria manis itu meminta maaf.

Mendengar itu, Yibo tersenyum, "Tidak apa-apa kok.. Kamu tidak perlu minta maaf." Jawab Yibo.

"Tapi.. tetap saja.." Zhan meremat kuat lulutnya sambil menghela nafas panjang, "Aku, akan mencoba lebih baik lagi." Kata pria manis itu sambil melihat keluar jendela.

Hati Wang Yibo sedikit berdebar. Dia tersenyum lagi, "Baiklah.."

Zhan melirik Yibo dengan ekor matanya dan tersenyum..

Mungkin, tidak apa-apa kalau aku sedikit membuka hatiku?

Lagipula, aku paham bagaimana rasanya mencintai, tapi tidak di cintai..

Kalau di suruh memilih, aku lebih suka di cintai. Karena kalau aku yang mencintai, belum tentu orang itu juga akan mencintaiku.

Kedua orang itu kembali diam sambil fokus dalam perjalanan.
Mereka melewati setiap jalanan yang ramai menuju ke sebuah danau.

"Tempat yang ingin kamu kunjungi itu, disini?" Tanya Yibo saat mereka berhenti di tepi danau.

Tetapi, Zhan memintanya untuk tetap duduk di dalam mobil. Keduanya hanya melihat danau itu dibalik kaca mobil.

Pria manis itu mengangguk, "Aku sangat suka disini. Suasananya sangat tenang dan damai. Terkadang, saat merasa bosan, aku datang kesini sendiri dan tidur di mobil untuk beberapa saat." Jawab pria manis itu sambil menjelaskan.

"Benarkah? Tapi, tempat ini memang sangat tenang dan sejuk." Yibo menatap di sekitaran danau itu dan memang benar, disana memang sangat tenang.

Xiao Zhan mengepal erat tangannya sambil berusaha menguatkan hatinya, dia memberanikan dirinya untuk bertanya, "Yibo, apa mungkin kamu.... Menyukaiku?" Tanya Zhan dengan gugup. Entah kenapa, dia ingin mendengar pengakuan langsung dari pria Wang itu.

Yibo sedikit tersentak saat mendengar pertanyaan tersebut. Dia menoleh menatap Zhan, lalu mengangguk, "Ya.. Aku menyukaimu. Aku tidak akan berkencan dengan seseorang yang tidak aku sukai." Jawab Yibo.

Zhan menunduk malu, "Wa-Walau pun aku ini yatim piatu dan miskin?" Tanya Zhan kembali.

"Aku tidak peduli. Ketika seseorang jatuh cinta, dia tidak melihat apakah orang yang di cintainya kaya atau miskin, karena di matanya, orang itu merupakan orang yang sangat istimewa. Lagipula Zhan, siapa yang bilang bahwa kamu miskin?" Jawab Yibo sembari bertanya.

Pria manis itu menunduk malu dengan telinga yang memerah, "Walaupun, aku, laki-laki?" Zhan melontarkan pertanyaan sekali lagi.

Yibo mengangguk dan tersenyum, "Zhan, manusia tidak akan tahu, untuk siapa hatinya akan berdebar dan kepada siapa dia akan jatuh cinta."

Jawaban Yibo membuat Zhan kembali berdebar dengan perasaan yang kacau seperti di obrak abrik.
Telinga pria manis itu memerah dan wajahnya terasa panas.

"Apa kamu, serius denganku?" Tanya Zhan untuk memastikan.

"Aku bukan orang yang akan bermain-main dengan perasaan. Dengan siapa aku jatuh cinta, orang itulah yang akan aku perjuangkan. Dan Zhan, kamulah orang itu."

Jawaban tak terduga itu seolah membuat Zhan terbang melayang di angkasa.

"Bagaimana denganmu Zhan? Apa kamu serius denganku?" Yibo balik bertanya.

Unexpected love (YIZHAN/END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang