New Life Begin

76 8 0
                                    

"Maka dari itu, dengan perolehan suara sebanyak 53.7%, Mr. Frank Aubrey terpilih sebagai Perdana Menteri Great Britain!"

"Wohooo," suara riuh para pendukung Mr. Aubrey memenuhi lapangan olahraga Whistlehouse.
Usulan Anneliese diterima. Pada akhirnya para menteri, politikus, dan aktivis setuju untuk menjalankan sistem parlementer dan membiarkan Kerajaan tetap berdiri sebagaimana mestinya.

King Joseph pun memenuhi janjinya dan mendeklarasikan penunjukkan Anneliese sebagai The Princess of England. Karena itu, Aaron pun mendapat gelar baru sebagai Prince Consort of England.

Satu tahun sudah berlalu. Selama satu tahun pula beberapa kandidat calon Perdana Menteri sibuk berkampanye agar memperoleh dukungan dari masyarakat. Terpilihnya Mr. Aubrey memang sudah diperkirakan, sebab kecakapan dan kompetensinya.

"Haruskah aku bergabung dengan parlemen kelak?" ujar David.

Anthony menaikkan alisnya, "sejak kapan kau tertarik pada politik?"

David mengangkat bahu, "tidak pernah," sahutnya, "tapi kau tahu, aku tidak bergelar bangsawan, jika ingin menikahi Fionna yang keturunan bangsawan, setidaknya aku harus menjadi sesuatu,"

Anthony terkekeh, "kau sungguh akan menikahinya? Apa dia mau?"

"Tentu saja! Dia pasti mau!"

"Saranku, jangan terlalu berharap!"

"Tsk. Jangan mengurusiku! Urusi saja hubungan asmaramu itu!" protes David "sampai kapan kau akan menggantung sepupuku?"

"Siapa sepupumu yang digantung?" Margaret muncul dari dapur sambil membawa dua piring panekuk.

"Siapa lagi?" sahut David, "kalian ini benar-benar aneh, jelas-jelas saling menyukai, bahkan semua orang juga bisa melihatnya, tapi tetap tidak memulai apapun," ia sungguh gemas dengan hubungan keduanya.

Margaret hanya tersenyum geli dan mengabaikan omelan David, "bagaimana persiapan pelayaranmu?"
Anthony mengangguk sambil menelan suapan panekuknya, "ya, sudah selesai dan tidak ada masalah,"

"Hey, Margaret, kau sungguh mengizinkannya pergi? Dia mungkin baru kembali setelah lima tahun! Kau mau menua menunggunya?"

Margaret tertawa geli, "menua apanya? Usiaku baru dua puluh, lima tahun lagi pun masih dua puluh lima tahun,"

"Tsk, tetap saja! Bagaimana jika dia bertemu wanita lain? Jangan terlalu percaya padanya!"

"Perempuan mana? Putri duyung?" gurau Anthony.

"Kau bisa membodohi Margaret tapi tidak denganku! Tidak selamanya kau di atas kapal, ada saatnya menepi, membeli makanan dan perlengkapan, bisa saja kau terpikat gadis di sana,"

"Apa yang ditakdirkan menjadi milikku, akan kembali padaku," sela Margaret.

"Hai, maaf aku terlambat!" semuanya menoleh kerika suara Anneliese terdengar.

"Hati-hati," terlihat Aaron disamping Anneliese, menjaganya.

"Oh, Anneliese! Perutmu besar sekali!" seru David.

Anthony memicingkan matanya, "kau tidak pernah melihat orang hamil tua?"

"Tentu pernah, tapi aku tidak pernah melihat temanku hamil tua,"

"Sini, kubantu," ujar Margaret sambil membantu Anneliese duduk, "apa waktunya sudah dekat?"

Anneliese mengusap-usap perutnya, "ya, sekitar dua minggu lagi," ia tersenyum senang.

"Kau pasti sangat gembira,"

"Ya, tapi aku juga gugup dan takut,"

"Kau harus tenang, jangan sampai stress, kau pasti bisa!"

The Thorny Throne [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang