"agama ku Kristen,memang ada apa pak pierre?"tanya Monica
sambil tersenyum."BENARKAH!!?"tanya Pierre yang mengagetkan Monica.
Monica yang lagi makan pun tersedak mendengar Pierre berbicara dengan keras.
*uhuk uhuk
Pierre memberikan minum pada Monica.
"Maaf maaf aku terlalu bahagia putri,maafkan aku"jawab Pierre
Monica tidak menjawab dan mengabaikan Pierre.
"putri??aku minta maaf"Jawab Pierre.
"Kau hampir membuat aku kehilangan nafasku,apakah kau ingin membunuh ku?"tanya Monica yang tidak menatap pierre
"HEII APAKAH AKU TIDAK WARAS?MANA MUNGKIN AKU MENYAKITI KEKASIH KU?"jawab Pierre.
Monica tidak menjawab Pierre dan lanjut makan.
"Hei jawab aku"tanya pierre yang mukanya seperti memohon.
Monica pun yang melihat Pierre duduk didepan nya pun tertawa.
"HAHAHAHAHA KAU INI AKU KAN HANYA BERCANDA"jawab monica yang masih tertawa
Pierre pun meninggalkan Monica dari kamarnya.
"Ehh pak pierre?Pierre??"Monica memanggil pierre tapi diharaukan.
POV MONICA
aduhh dia bisa ngambek juga ya,ih bego banget sih akuu ngapain ngeprank dia mana tadi aku ngeprank nya parah lagi, pokoknya aku harus minta maaf.
*Hari udah sore pukul 16:00
Monica bergegas untuk mandi.Dan mengganti pakain.
Dress Monica.
Setelah Monica mengganti pakaian, tiba tiba ada yang mengetuk pintu.
*Tok tok
"Iya tunggu sebentar"
Monica pun bergegas membuka pintu.
"Eh ibu ada apa Bu?"tanya Monica
"Boleh ibu minta bantuan kamu?"tanya ibu
"Tentu saja ibu,memang ibu perlu bantuan apa?"tanya Monica
"Bantuin ibu memasak bisa karna ada acara di rumah ini?"tanya ibu
"Tentu saja ibu aku suka memasak!" Jawab monica yang gembira
Ibu pun mengantar kan Monica ke dapur.
Dan mulai memasak.
Monica memasak makanan favoritnya.
Akhirnya setelah 1 jam makanan sudah matang.
Betapa kagetnya ibu melihat makanan yang disiapkan Monica
KAMU SEDANG MEMBACA
PIERRE'S LOVE STORY
Historical Fiction"aku menyukai hujan dan semua hal yg jatuh bersamanya, aku menikmati nya setiap butiran, setiap kenangan yg bersamaan turun, membuat aku ingin berlari dan kembali menggenggam semua yang jatuh sebelum kembali berbaur dengan tanah lalu hilang "ucap mo...