3 Negosiasi

2.2K 406 45
                                    

Gavin meletakkan Sean di ranjang setelah anak itu tertidur pulas di pangkuannya. Gavin kagum dengan kelembutan hati yang Sean miliki. Meski masih sangat kecil, tapi ia memiliki sikap yang dewasa dan berbeda dengan anak kecil pada umumnya.

Setelah merebahkan Sean di samping ibunya yang masih terpejam dengan infus ditangannya, Gavin memandangi dua orang asing yang baru ia kenal beberapa hari terakhir dengan seksama.

Entah kenapa meski baru saling mengenal, Gavin merasa akrab dan pernah bertemu sebelumnya. Apa ini hanya perasaanya saja? Atau ada hal lain?

Gavin mengalihkan pandangannya untuk terfokus pada Salvia. Jemarinya mengusap wajah pucat itu sembari berpikir. Dimana ia pernah melihat Salvia sebelumnya? Wajah ini... seperti tidak asing lagi.

Menyadari kebodohannya, Gavin langsung menggeleng cepat. Ini semua pasti karena hal-hal buruk yang barusaja terjadi dalam hidupnya. Seperti perceraian, perpisahannya bersama sang istri yang diakhiri dengan pertengkaran dan perselisihan, serta hidupnya yang kini berantakan dalam urusan cinta. Tidak mungkin ia pernah bertemu Salvia ataupun Sean.

Semua yang terjadi hari ini tidak pernah terbayangkan oleh Gavin sebelumnya. Ini benar-benar di luar kendali. Dan sikap Lea sangat membuatnya kecewa. Lea memperlakukannya seperti sampah yang sudah saatnya untuk dibuang.

Padahal selama ini, Gavin support Lea dalam hal apapun. Bahkan keuangan keluarganya yang hampir bangkrut. Tapi setelah mereka kembali jaya, dirinya disingkirkan. Ibunya benar, selama ini hanya dirinya yang terlalu cinta. Tapi tidak dengan Lea yang hanya memanfaatkannya saja.

Karena bosan menunggui Salvia yang tak kunjung bangun, akhirnya Gavin memainkan ponselnya. Ia heran dan penasaran, notifikasi apa yang membuat ponselnya ramai sejak tadi.

Jika biasanya sang ayah membungkam wartawan dan tidak akan menayangkan berita heboh tentangnya, kali ini berbeda. Semua media sedang menayangkan segala pemberitaan yang terjadi hari ini.

"CEO muda, Gavin Emilio ternyata memiliki simpanan dan anak berumur tiga tahun."

"Siapa sosok wanita yang menjadi simpanan Gavin Emilio?"

"Siapakah calon nyonya baru Emilio Group yang identitasnya masih disembunyikan?"

"Potret menggemaskan cucu Emilio Group yang tampak menangis di pesta ulangtahun perusahaan."

"Cucu yang dinanti keluarga Emilio akhirnya lahir."

Gavin geleng-geleng sambil memijit pelipisnya. Kenapa orangtuanya tidak membungkam mereka? Sekarang wajah Sean tersebar di mana-mana, dan semua orang mengenal bocah itu sebagai anaknya. Gosib selingkuhnya dengan Salvia telah menjadi buah bibir yang sangat panas.

Gavin semakin stress saat melihat berita pertengkaran sang ibu dan mertua juga menjadi bahan pergunjingan. Suntikan dana untuk keluarga Lea yang ibunya bicarakan, juga diberitakan di berbagai berita online dan koran.

"Astagaaa... "

Disaat ia barusaja akan bangkit menemui orangtuanya, tiba-tiba Salvia melenguh dan bergerak-gerak. Akhirnya wanita itu bangun setelah beberapa jam pingsan.

"Sean... " Itulah kata pertama yang Salvia ucapkan.

"Sean disampingmu." Gavin menyahutinya dengan kaku. Gavin tidak terlalu kenal, ia bingung harus bersikap seperti apa.

Dan setelah Salvia melihat Sean di sampingnya, ia langsung mencium anaknya dengan penuh kasih sayang.

"Kamu pingsan tadi." Gavin kembali berujar, dan hal itu membuat mata Salvia membola. Ia baru sadar jika dirinya berada di kamar yang asing dan dipasangi infus.

Suddenly Married The CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang