Follow him? (01)!!

2.5K 342 30
                                    

Pagi ini Jepang sedan di landa hujan yang cukup deras "kenapa kau tidak kembali ke Korea?" tanya nem. Gadis itu bingung, kenapa jonggun tak kembali. Padahal tadi punggung nya jelas-jelas mau pergi jauh.

"Kau buta?" nem menggaruk kepalanya "hah?" sedangkan jonggun memijat pelipisnya "ini hujan. Bandara tidak mungkin melakukan penerbangan saat hujan bodoh." nem ber-ohh ria.

"Gitu?"

"Ya," hening tidak ada kontak obrolan lagi diantara mereka berdua, cuman hujan yang terdengar sekarang.

"Kau sudah mendapatkan jawaban soal tengkorak atau iblis itu huh?" tanya jonggun merogoh saku celananya ia menyalakan sebatang rokok. Karena asap rokok yang kemana-mana membuat [name] jujur saja sangat terganggu dengan bau tidak sedap yang ia cium sekarang.

"Susah." jonggun memasukkan kedua belah tangannya ke saku celana dengan cool nya. ia berpose sederhana seperti itu sudah membuat seorang nem terpesona dengan.

"Susah? Maksud mu. Susah bagaimana," nem menghela napas "susah deh. Kan gweh bukan yang gambar tol, bener tapi tetap bukan. Gimana si anj." ucapnya, sepalih kata yang ia batini.

"Tengkorak itu sudah pasti di artikan sebagai mayat yang sudah tidak memiliki kehidupan. Menurut mu? Apa yang bisa kita rangkai kata dengan tengkorak, sampah mu." jonggun tiba-tiba membuang batang rokoknya yang belum ia habiskan.

"Kau membazir saja," ucap nem "kau mau menghabiskan sisanya?" nem menggeleng "yasudah, diam saja."

"Tengkorak. Mati lah! Mau apa lagi, ga punya jantung atau buat kebutuhan hidup. Gerak aja ga bisa dia mah!" jonggun tanpa sadar tersenyum tipis.

"Aku sudah menyewa beberapa guru untuk kau belajar menulis huruf kanji, semoga berhasil." jonggun menerobos hujan yang sudah mulai mereda.

"Kau mau kemana?!" pekik [name] membuat jonggun menghentikan langkahnya, menoleh menatap wanita itu "tentu saja aku akan pergi." nem dengan cepat berlari menghampiri jonggun dan menarik pakaian putih pria itu.

"Bawa aku ke Korea bersama mu jonggun." hening. Ucapan nem membuat senyuman di dirinya jonggun pudar "maksud mu." dengan tanpa sadar jonggun menatap horor [name] "...aku," jonggun menepis tangan nem membuat mentalnya ciut.

"Diam saja di sini. Aku sebagai satu-satunya anggota keluar mu yang masih hidup harus menjamin nyawamu."

"Anggota keluarga?" nem bingung "kenapa? kau tidak menganggap ku sebagai kakak mu hah?" [name] tersentak kaget.

Hah!? Kakak! jonggun bilang kakak?! Gue kira gue dan jonggun sepasang kekasih anj. Batin nem tidak percaya.

"Kenapa ekspresi mu seperti tidak mengetahui hubungan kita? Apa kau mengalami amnesia setiap detiknya bocah." nem menggeleng cepat "ayolah! Kudengar jaringan di Korea lebih lancar dari pada di Jepang. Sepertinya... hehee...,"

"Tidak masuk akal bagiku. Dan orang normal lainnya. Cuman itu alasan mu untuk ke Korea? Cuman numpang mencari jaringan." nem menggeleng lagi "bukan! Aku kesitu karena mau bersama mu! Dan ketemu krakter lookism yang lain. Wehehe."

"Tetap tidak."

---

𝐋𝐎𝐎𝐊𝐈𝐒𝐌 𝐘𝐄𝐘!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang