Sudah berapa lama [name] tinggal di isekai. Mungkin cukup lama sampai-sampai ia bermusuhan dengan pria pirang sikopat itu. Tapi terkadang mereka akur, kalo ada maunya.
"Junggoo." panggil [name] dengan nada yang lemas, mukanya begitu kesal membuat junggoo menyiramnya dengan air "diam, ini salah mu juga, kau harus bertanggung jawab." [name] cuman bisa diam menahan emosi. Habisnya ia di siram dengan air yang di campur sabun, gimana enggak mau marah tuh cewek.
"Dasar sialan kau junggoo!!" [name] melemparkan gayung ke arah Junggoo tapi sialnya itu tidak mengenainya "hampir saja itu mengenai..." Junggoo menjeda omongannya "...ku." sambungnya ketika sebuah handuk basah tertempel di mukanya "Hahaha! Karma itu!"
"Kalian mau bercanda terus?! Kapan mobil ini selesai di cuci huh, jika kalian terus-terusan begini kapan beresnya." junggoo dan [name] saling lirik "gimana," ucap junggoo kepada [name] "kabur?" junggoo menggeleng "kalo kabur makin parah."
"Kalian bisik-bisik apaan dari tadi?" junggoo dan [name] langsung berjauhan ketika di pergoki jonggun "enggak," ucap mereka bersamaan "tumben sekali kalian akur."
"Dan, kenapa dengan mu [name]? Apa hari ini turun hujan jadi kau basah kuyup begitu." gadis itu menunjuk ke arah Junggoo yang tengah bersiul sambil memalingkan muka "hm? Apa? kenapa. Kenapa kalian menatap ku seperti aku ada salah dengan kalian berdua?" ucap Junggoo polos.
"Jangan seperti tidak ada salah dengan ku ya kuning sialan!" [name] berteriak penuh emosi "ayolah~ jangan begitu kepada ku, bisa-bisa besok aku tidak bisa mendengar tau."
"Ganti pakaian mu [name] dan ambil ini," jonggun memberikan paper bag kepada gadis itu "apa ini." ucapan nya sembari mengintip isi paper bag yang di kasih jonggun kepada nya.
"Makanan, makan lah." jonggun mengusap kepala adiknya itu sebelum kembali pergi.
"Bagaimana dengan ku?" tanya Junggoo mempertanyakan punya nya "punya mu ada di atas meja makan." Junggoo berhenti menarik makanan [name] secara diam-diam "aku tau tanganmu itu sangat panjang." ketus [name] kepada junggoo "kejamnya kau [name]."
---
Malam pun tiba, [name] harus dibuat kesal karena si kuning tai enggak diadap memakan cemilannya, padahal di saat nem kelaparan nya.
[Name] pun keluar mencari makan gimana lagi kalo enggak, bisa-bisa nem mati kelaparan ya kan.
"Kak, pesan tiga hamburger dan satu kentang goreng, Bawa pulang saja." nem melirik sekitar melihat orang-orang yang duduk nyaman tengah memakan pesan mereka "kalo bukan karena junggoo sialan itu, aku enggak bakalan mau keluar malem-malem begini." gerutu nem "Ini pesanan kakak."
"Oh? Terimakasih." nem keluar dari sana setelah membayar pesanannya "lebih cepat lebih baik." [name] terhenti langkahnya ketika seseorang memanggilnya dari gang kecil [name] pun menoleh.
"Hei! Kau disana. Kemari." [name] menunjuk dirinya sendiri "ya, kau! Kemari." nem pun kesana, Tiba-tiba kerah hoodie nya di tarik "oi! Apa-apaan ini?!" pekik nem kaget.
"Kau melihat wanita ini tidak sialan?!" pria itu menunjukkan sebuah foto wanita dengar raut wajah begitu datar, [name] melihat itu dengan seksama "he? Heoyeongmi?" ucap nem melihat foto wanita itu.
"Kau kenal wanita ini. Dimana heoyeongmi sekarang!" nem dibuat sesak nafas karena pria itu terlalu kasar dengan nya "hei! Tenang dulu bangsat! Kau bisa membuat ku mati kehabisan nafas bodoh!"
Ia pun melepaskan cengkraman nya dari nem "huh! Gitu dong dari tadi." nem melihat pria yang di hadapan dengan seksama, dari atas sampai bawah. ia menyimpulkan bahwa orang yang sedang ia ajak bicara adalah zin Lee.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐎𝐎𝐊𝐈𝐒𝐌 𝐘𝐄𝐘!!
Fanfiction❝ Menjadi adik jonggun?! ❞ [Name], gadis yang ahli dalam seni bela diri taekwondo memiliki sedikit masalah dengan teman satu angkatannya yang merasa iri dengan [name] yang begitu hebat dalam mempresentasikan seni bela diri taekwondo nya yang di bila...