jadi buronan (15)!!

581 98 5
                                    

[Name], wanita itu benar-benar tak suka dengan perilaku kakaknya Yaitu jonggun yang seenaknya menyeret dirinya pergi dari Korea "si mata hitam itu, untung dia kakakku kalo tidak. Sudah ku tendang dia."

[Name] sedang duduk di bandara menunggu pesawatnya tiba "ah...kupikir yojin akan bertindak, ternyata si kacamata bulat tak melakukan apapun tuh." [name] menopang kaki, banyak orang yang memperhatikannya entah kenapa, cantik? Bilang boss.

"Haloo." [name] mengangkat telpon dari seseorang wanita yang berkerja di baekho, dengan Ramah gadis itu menyambut panggilan nya "kau benar-benar ingin keluar?"

"Yeah, bagaimana lagi. Kakakku orang nya keras seperti besi." [name] yang merasa akan ada yang menghampiri nya pun melirik, dan benar saja. Ada beberapa orang berjas yang datang menghampiri dirinya "maaf, ku matikan dulu."

"すみません、何か問題がありますか? (Maaf, apa...kita punya masalah?)" tanya gadis itu dengan menggunakan bahasa Jepang "anda tak boleh pergi, ini perintah presiden yo." [name] menatap hampa orang didepannya "apa aku terlihat punya minat untuk bertemu dengan nya?" Tiba-tiba orang itu menghubungi teman-temanya memberitahu bahwa [name] sudah ditemukan. Seperti buronan kepolisian saja.

"Maaf, anda harus ikut kami." ucapnya kepada [name] sopan, sedangkan gadis itu menatap seksama dari atas sampai ujung kaki "dia memiliki tinggi berapa sih. Aku jadi cebol kalo disisinya."

"Oke, aku patuh. Toh aku terkepung." ucap [name] memasang kacamata hitamnya lalu menutup kepala dengan tudung jaketnya "tunggu, tas ku tak mungkin ku tinggalkan kan?" gadis itu memasang tas hitamnya. Penampilan [name] seperti seorang wanita tomboy. Ia cuman mengenakan pakaian putih dan jaket hitam yang menyelimuti tubuhnya dengan celana pendek.

"Tunggu, apa kau dengar itu?" ucap [name] menoleh ke kirinya dan menunjuk seseorang "itu──

──Kaburrr!" [name] dengan nekat lari dengan cepat, meninggalkan mereka-mereka yang dibelakang "gila, gila! Yojin si gila!!"

[Name] berlari dari kejaran para orang berjas itu, ia sempat parkour beberapa kali dengan kerennya "maaf!" ucap [name] yang baru saja memanjat sebuah dinding beton yang dibawahnya ada orang yang sedang merokok "hey! Anak gila!"

"Maaf!!" [Name] kembali berlari dan berulang-ulang ia mengucapkan kata maaf kebeberapa orang yang sempat ia senggol "maaf! Aku tak sengaja!"

"Hey! Anak-anak nakal, berhenti bermain bola." seorang pria paru baya memarahi anak-anak yang bermain bola di depan tokonya membuat nya kesal. Baru lega dengan anak-anak itu tiba-tiba [name] muncul dari atas melompat "da-dari mana kau!" ucapnya kaget sekaligus takut "maaf, aku menaiki atapmu tadi. ごめんごめん (maaf, maaf)" ucapnya beberapa kali membungkuk dan kembali lari "Anak perempuan gila."

Tak lama dari kepergian [name], orang berjas pun ikut lewat sambil meneriaki nama gadis itu membuat orang-orang melihat mereka yang sedang kejar-kejaran.

[Name] ia benar-benar lelah, ia tak bisa bernafas dengan teratur sekarang "bangsat, yojin itu... Hah.. Hah. Memang paling buruk." [name] ia lelah, sungguh lelah.

"Tunggu, aku berjalan kemana dah?" [name] pun kembali berjalan dan menanyakan dimana ia sekarang dan ternyata ia di gangdong "oh, terimakasih." [name] jadi ingin bertemu serim.

"Apa aku cari serim ya." [name] menggaruk kepalanya, walaupun bertemu serim ia tak akan membantu apapun "egh! Apa yang harus ku lakukan?" [name] menendang batu-batu dengan kesal, kalo tidak segera cepat. Ia pasti di kejar lagi.

"Oke. Sekarang aku harus menenangkan diri. Bagaimana dengan jonggun ya? Apa ia akan mencari aku juga." ucap [name] sembari berjalan ke supermarket "permisi," ucap nya lalu berjalan ke pendingin minuman "kopi? Atau jus. Oke itu lebih baik dari pada jus sosis."

"...seorang tahanan kabur dari penjara. Berikut curi-cirinya." [name] melirik televisi kecil yang ada di supermarket, awalnya ia masa bodoh sampai ia mendengar "ia memiliki ciri-ciri seperti berikut. Mohon, jika anda melihat segera hubungi kami, karena wanita itu bersenjata lengkap dan berbahaya." [name] membelalakkan matanya ketika ia melihat foto dirinya terpampang jelas seperti pameran seni di tivi.

"A-apa...bagaimana." [name] mengernyit, ia sungguh tidak menyangka "yojin kampret..." [name] melirik sekitar dan kembali memasang kacamatanya "nih uangnya."

"Tunggu, uangnya kurang. Apa kau mau mencuri?" [name] berbalik dan memberi lagi uang yang malah lebih "terimakasih."

"Kembaliannya──"

"──tak perlu."

"Eh, tunggu." kasih yang melihat [name] begitu seksama dan melihat kearah tivi "maaf, bukan apa-apa." nem bernafas lega dan pergi dengan cepat "aku harus berhati-hati. Yojin nekat juga. Jika jonggun tau, sudah pasti jadi ayam geprek tuh orang."

"Ahhh, lelah banget." [name] mendudukkan diri dan meminum minumannya, seseorang pria datang dan ikut duduk di samping wanita itu, ia begitu terlihat ceria terlihat dengan jelas kalo senyumannya begitu hambar "Oke, aku menyerah..." ucap [name] mengangkat tangannya menandakan ia menyerah.

"...kim gu'aejin." ucap nem menyambung kelimanya "terimakasih atas kerja sama anda, nona." [name] melirik gu'aejin lalu menyimburkan minumnya kepada pria itu, tapi dengan mudah ia menghindarinya "Oke, aku harus kabur lagi. Karena tandingan ku bukan yang bisa di remehkan."

Gu'aejin yang melihat nem yang akan pergi pun menghempaskan nya ketanah dengan bermodal satu tangan gadis itu "sial!" gu'aejin tersenyum miring, remeh. Sekarang dua orang itu saling tatap menatap "kau lumayan tampan, tapi sayang...bukan tipeku." [Name] menendang perut gu'aejin ketika melihat kesempatan.

"Akh!" sekarang keadaan berbalik, lelaki itu yang terpojok menghadap nahan sedangkan [name], ia malah tersenyum penuh kemenangan "ups, maaf. Pakaian mu jadi kotor." [name] yang melihat para anak buah nya gu'aejin datang pun bergegas pergi "Akh,,,sial...wanita itu Tendangannya keras juga."

---

Di sebuah tempat yang begitu mewah, tempat seseorang yang dikenal [name], yang mungkin saja bisa membantu nya "apa nenek tua itu akan mengizinkan ku?" ucap nem ragu, ia pun memencet bel yang ada di pagar depan rumah "siapa?" seorang wanita datang "maaf, apa boleh aku menemui nenek seyon-hee?" Nem pun di persilahkan masuk.

"Terimakasih."

---

"Apa keperluan mu, huh?" [name] jadi canggung, ia jadi takut melihat wanita paru baya didepannya itu "ehhh. Nek, aku─

"─tidak, aku bukan nenekmu." nem tersenyum menahan emosi "astaga, kau menyebalkan nyonya tua." ucap nem yang hanya Disenyumi miring kecil oleh seyon-see. Maksud ku, nyonya.

"Maaf, tapi boleh aku tinggal disini. Aku dalam masalah seperti yang kau bilang." nyonya besar itu menatap [name] dari atas sampai bawah "kelihatannya kau habis berkelahi. Wanita macam apa kau?"

"Aku berkelahi dengan pria, nyo-NyA." ia menatap nem dan kembali senyum kecil, ia sempat terkekeh mendengar itu "apa yang lucu?"

"Lupakan, aku tarik ucapan ku." nem senyum senang, karena dirinya tak di rendahkan lagi "tapi sayang, kau wanita...tapi tak merawat diri. Kau bahkan kelihatan tak bisa menggunakan penebal alis." tertusuk, nem sangat tertusuk "ugh, sakit."

"Soal tadi, aku berpikir untuk...menerimamu atau tidak."

"Aku..."








TBC

Maaf ya kalo ada typo 😓

Author lagi ha, Hi, hu, he, hoh🗿🙏🏻 kasihan, nem jadi buronan orang 🗿👍🏻

Kalau SUKA cerita author mohon di vote ya!

Terimakasih!








𝐋𝐎𝐎𝐊𝐈𝐒𝐌 𝐘𝐄𝐘!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang