[Name], Gadis yang tengah duduk di sebuah sofa panjang seorang diri dengan didepannya jonggun yang duduk bersama junggoo, pria pirang itu asik dengan dirinya sendiri "Kau punya alasan sekarang setelah berpikir panjang tadi, huh?"
"Ada! Kan aku bilang kalo aku pengen ke Korea karena jaringannya kece membadas!" jonggun memijat keningnya tidak habis pikir dengan jalur otak adiknya sendiri "alasan bodoh macam apa itu." ucapnya dengan suara berat.
"Sudahlah. Aku tidak ahli dalam membuat seseorang percaya dengan ucapan ku." ucap nem dengan lesu "sialan!" ujar junggoo karena kesal ia kalah bermain game.
"Jangan teriak di dekat ku. Bisa-bisa aku tuli." ujar jonggun kesal kepada partnernya ini "maaf. Habisnya aku kalah. Jadinya aku kesal deh, Maaf~"
Jonggun melirik adiknya yang tengah menatapi junggoo "huh... Dia kim junggoo. Jangan heran dengan sifat nya, ia emang begitu." lamunan nem seketika buyar "Eh? Iya..."
Duh... Gue kalo ketemu sama seo bakal di pukulin ga sih? Batin [name] khawatir "he? Sejak kapan ada wanita di sini." ukh── rasanya nem di tusuk sesuatu "bisa-bisa nya ia tidak menyadari ku. Sega penting itu kah aku." ucapnya dengan pelan.
"Sialan kau kim junggoo, kau tidak menyadari ku huh?" nem tiba-tiba melemparkan bantal sofa ke wajahnya junggoo membuat pemuda itu kesal "heh! Anak kecil! Dasar ga sopan." ujar si pirang itu kesal.
Junggoo Menyeringai sikopat "gadis manis. Rasakan ini──" nem di lempar balik junggoo, tapi sayangnya itu meleset. Nem menatap ngeri bantal itu yang meretakkan dinding rumah begitu mudahnya.
"Ah, sayang seketika. Harusnya kau mendapatkan itu bukannya dinding di belakang mu." junggoo tersenyum ramah "aku bukan orang yang bodoh! Kau itu sedang mengejek ku kan?!" nem berdiri di atas sofa sambil menunjuk junggoo dengan kesal.
Junggoo ikut berdiri di atas sofa "hei, Anak kecil enggak boleh kasar ya~" nem rasanya kesal. Ia sekarang merasakan apa yang di rasanya jonggun.
"Duh, duh... Kau kesal ya~?" junggoo sepertinya menikmati ekspresi [name] yang kesal padanya "hei, hei. Jangan tersenyum, kau membuat aku bisa suka pada mu loh om." junggoo menekuk alisnya "apa kau bilang?!" Nem menyeringai "kekekek. Om. Itu yang ku bilang sialan!"
"Awas kau ya!" junggoo tiba-tiba melompat tanpa aba-aba ke sofa [name] berdiri "huwaaaa!!!" nem dengan gercap ia beralih dari tempat itu "jonggun! Lihat lah teman sialan mu ini! Ia seperti mengincar aku saja." nem bersembunyi sambil mengintip sedikit di balik jonggun.
"Jonggun?! Kau berpihak pada gadis kecil menyebalkan dan tidak sopan ini huh?!" jonggun terdiam. Nampaknya ia sedang memendam emosi nya.
"Kalian Bisa diam enggak. dan berhenti bertingkah seperti hewan."
---
"Lucu" ucap Junggoo yang sedang berdampingan dengan nem "lucu? Maksud mu. Kau mengejek ku yang sedang memegang pot bunga di atas kepala?"
"Kau tidak sendiri bodoh. Aku juga." junggoo dan nem tengah di hukum jonggun. Salah mereka juga. Tapi lebih tepatnya nya salah junggoo. tiba-tiba orang ga waras itu ngelempar bantal sofa ke wajahnya jonggun, Gimana enggak mau marah tuh orang.
"Huh! Ini salah mu! Kau melemparkan bantal itu ke wajahnya dia. Sudah pasti dia marah lah!" junggoo menoleh kearah [name] dengan wajahnya yang cemberut "Yasudah! Maaf. Aku salah." bagus! Lu emang salah bangsul! Batin nem.
---
[Name] gadis itu terpaksa ikut junggoo. Entah kemana ia membawa adiknya jonggun berkeliaran tanpa izin.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐎𝐎𝐊𝐈𝐒𝐌 𝐘𝐄𝐘!!
Fanfiction❝ Menjadi adik jonggun?! ❞ [Name], gadis yang ahli dalam seni bela diri taekwondo memiliki sedikit masalah dengan teman satu angkatannya yang merasa iri dengan [name] yang begitu hebat dalam mempresentasikan seni bela diri taekwondo nya yang di bila...