[Name], gadis itu sedang asik di bawah menikmati makanan Gratis "huh, aku capek...tugas ku cuman mencek keadaan vivi, dan mondar mandiri mencari penyusup. Untung saja salah satu pekerjaan Baekho yang di kirimkan kemari aku ikat dan ku lempar ke tong sampah. Kau berutang banyak kepada ku kim...yejin. Ya...walaupun orang itu pingsan duluan akibat vasco,"
"Hehe, terimakasih. Kita kan keluarga." ucap gimyung yang tengah memijat-mijat hyungseok kecil "hah...payah, aku baru ingat jika ada dia." ucap [name] meusap wajahnya kasar. Seok terus memperhatikan [name] '[name] benar ini dia? Sedang apa dia di sini, dan kelihatannya dia akrab dengan pria ini juga.' batin Seok bergantian memandangi gimyung dan [name] "Apa yang kau tatap bocah." seketika Seok pura-pura liat kesana kemari "kau payah berbohong."
"Hehe, ngomong apaan sih kakak ini." ucap Seok memegang tengkuknya, ia keringat dingin "dalah, aku tinggal. Aku mau makan ramen kalo enggak topokki." [name] pergi punggung pemudi itu menjauh "aku lebih baik berhenti kontak begituan sama tubuh ke duanya." gumam [name].
"Eh...kakak kenal dia?" ucap Seok menunjuk [name]. Gadis itu yang sadar kalo sedang di bicarakan pun menoleh dan menatap tajam mereka berdua "oh~ maksud mu keluarga ku?" Seok menaikkan satu alisnya "keluarga? Punya hubungan darah ya."
"Sebenar aku sedang mencari han sinwoo." Seok memasamkan mukanya 'apa bunganya sih?!' batin Seok kesal "makanya, ia dari tadi enggak waras." Seok sekarang bingung di buat gimyung.
"Hiks...dia terus meminta ku untuk mencari kakaknya itu, kasian kan?" Seok menggeleng "enggak juga." gimyung memalingkan muka berdecak kesal "sial, gagal!" gumam gimyung.
---
"Eh?" [name] baru keluar meninggalkan club setengah jam dia sudah di tampilkan penampakan tubuh Zin yang di letakkan yohan dengan lembut menyentuh tanah.
"Yohan! Kenapa dengan Zin Lee?!!" [name] berlari menghampiri mereka berdua, [name] berjongkok mengangkat kepalanya zin "kau kenal zin?" tanya yohan kepada [name].
"Bangun zin, oi! Bangun. Huh? Maksud mu si ini, iya aku kenal. Dia si cinta bertepuk satu tangan." ucap [name] sembari memukul-mukul bergantian dua belah pipi zin "ehh...apa tidak apa-apa kau memukul nya begitu?"
[Name] tiba-tiba menjatuhkan kepada zin yang ia angkat tadi "enggak apa-apa, dia orang nya kuat kok." [name] menyodorkan jari jempolnya, menyuruh perasaan yohan untuk yakin saja.
"Apa...sudah mulai? Ah...Jujur aku enggak mau ketemu si tato koranan itu. Tapi bagaimana lagi."
---
"Apa?!" pekik [name], shaorung menutup kedua belah telinganya "ya, Lee dogyu menyuruh mu untuk kembali." [name] menghela nafas lega "untung enggak jadi ketemu seo...hehe, bisa-bisa muka yang menyeramkan nya menghantui pikiran ku. Gitu deh, lucu banget."
"Kalo gitu, bagaimana dengan vivi? Dan juga...kenapa paman menyuruh ku untuk kembali saja. Apa ada yang terjadi di tempat ini, huh?" tanya [name] kepada shaorung "vivi bisa di atasi, soal yang terakhir jangan tanya aku." [name] iya iya aja.
"Ya, kalo gitu aku pergi dulu. Dah..." [name] berbalik, saat ia ingin melangkah pergi telapak tangan shaorung memegang salah satu punda gadis itu, membuatnya berhenti seketika "Kenapa?"
"Bukan, aku hanya memastikan sesuatu dari mu." [name] mengangkat kedua bahunya tidak peduli "serah." punggung pemudi itu menjauh.
---
"Hoho~ kau penasaran ya?" ucap dogyu kepada [name] yang sedang berdiri tegap tak bergerak, tubuh nya sedang di ukur seorang perempuan "bagian pinggang mu kurus sekali. Apa kau artis yang sedang menjaga Body mu?" ucap perempuan itu kepada [name].
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐎𝐎𝐊𝐈𝐒𝐌 𝐘𝐄𝐘!!
Fanfiction❝ Menjadi adik jonggun?! ❞ [Name], gadis yang ahli dalam seni bela diri taekwondo memiliki sedikit masalah dengan teman satu angkatannya yang merasa iri dengan [name] yang begitu hebat dalam mempresentasikan seni bela diri taekwondo nya yang di bila...