flashback singkat (14)!!

513 102 3
                                    

[Name] mencek beberapa aplikasi shop online, ia penasaran saja. Apa ada orang gila yang menjual sesuatu "hahah! Gila, mereka menjual pasta gigi bekas. Dan bodohnya orang-orang membeli barang itu." ucap nem yang lagi menjauhkan diri dari para orang angsan. Ia takut saja nanti malah ketemu hyungseok dan yang lain-lain. Bisa berabe hubungan pertemanan mereka.

Guk! Guk!!

Suara anjing yang keras membuat [name] menoleh ke arah kanan, melihat dari kejauhan seseorang tengah duduk menatapi sungai, ia sepertinya sedang melamun "itu...? Yohan." ucap [name] ragu, ia pun menghampiri pria itu.

"Ahh, permisi. Sendirian ya mass?" ucap nem tersenyum ramah, pria itu pun menoleh membuat senyuman [name] memudar cepat. Dugaan nya benar kalo pria yang tengah duduk di pinggir sembari menatapi sungai itu adalah seong yohan.

"Pasti bocah ini banyak pikiran...toh, tempat ini saja yang bisa ia singgahi untuk menenangkan diri." gumam nem, ia pun menghela nafas berusaha menstabilkan raut wajahnya untuk tidak membuat yohan jengkel ketika melihat wajahnya itu.

"kau masih kenal aku?" tanya [name] sembari menunjuk dirinya tersenyum dengan ragu "ya, aku kenal. Kau orang yang takut dengan anjing itukan?" nem tersenyum kikuk ia jadi malu sendiri dengan kejadian konyol beberapa minggu lalu.

"Ahh, nama ku [name]. Somoga bisa ingat ya." nem duduk di samping yohan "emm...mau permen?" nem mengeluarkan Lolipop nya dan menyodorkan benda kecil itu kepada yohan, yohan hanya menatap itu dan kembali menatap lurus kedepan menandakan ia menolak hal itu "ayolah, kau akan sedikit tenang ketika memakannya." nem menarik tangan yohan dan meletakkan itu di telapak tangannya yohan.

"Makan ketika perasaan mu tak enak, ini bisa membuat suasana hati sedikit damai." ucap [name] yang hanya di diamkan yohan pemuda itu menatapi pemberiannya [name] "terimakasih." ucap yohan memasukkan permen itu ke saku celananya "Apa kau merasa tak enak hati? Biasanya orang lebih tenang ketika menyendiri."

"Kau psikologis?" tanya yohan sembari menatapi wajahnya wanita itu "bukan, aku hanya pernah merasakan hal yang tak baik. Itu saja." nem tersenyum hampa, ia menghela nafas merasa lelah "aku berbohong tentang permen itu. Nyatanya rasanya yang membuat seseorang tenang dan melupakan masalah dalam sebentar. Karena dunia pahit, jadi aku berpikir. Kenapa tak merasakan rasa manis saja untuk hal yang pahit."

"Kau tau segalanya, tapi tak akan mengerti dengan keadaan ku. Cuman aku yang mengerti. Karena aku yang merasakannya bukan orang lain." [name] terkekeh kecil membuat yohan menekuk alisnya "kau mengejek ku?" ucap yohan yang hanya di gelengi kecil [name] "benar, karena cuman orang yang merasakan langsung lah yang paling mengerti."

"Kau punya masalah...[name]." yohan berdiri dari menekuk betisnya "ini, kau bilang sendiri kan? Dunia itu pahit. Jadi dari itu kau harus merasakan hal yang manis." yohan mengembalikan permen pemberian gadis itu tadi "kelihatannya kau yang lebih perlu dari pada diriku." ucap yohan yang membuat nem tersenyum tipis "ahh, terimakasih atas ucapan mu Itu yang tak menyentuh sama sekali."

Yohan tersenyum miring "aku tak sedang berceramah. Jadi tak akan mungkin menyentuh hati seseorang." [name] mengambil kembali permennya "kelihatannya Akan lebih manis dari sebelumnya." yohan menggeleng kecil dengan senyum nya yang sedikit berbeda.

"[Name]. Menurut mu...apa teman itu sangat lah penting." tanya yohan sembari menatapi langit dengan kedua lengannya yang di masukkan ke saku celana, tatapan yohan begitu serius "kalo boleh jujur, teman itu sangat lah penting." yohan terdiam lama, pemuda itu tiba-tiba menoleh dengan senyuman manis. Bahkan matanya menyipit tipis.

 Bahkan matanya menyipit tipis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐋𝐎𝐎𝐊𝐈𝐒𝐌 𝐘𝐄𝐘!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang