duka (16)!!

550 86 2
                                    

-SPOILER “400” KEATAS-

-!!!!SPOILER!!!!-


──────────

Setelah di perbolehkan untuk tinggal, nem pun menyanggupi diri untuk menjawab pertanyaannya nyonya seyon-see "jadi itu, tapi. Maaf anak muda, suami ku tak akan bisa membantu mu." [name] mengangguk paham "ah, aku kesini hanya berlindung."

"Dasar gadis ini."

"Apa kakakmu itu tak mau membantu?"

"Entahlah, sepertinya dia belum tahu."

"Anda mau pergi kemana?" tanya [name] melihat wanita itu berdiri dari duduknya membuat nya kepo "aku ingin menemani teman ku." nem manikkan satu alisnya "kemana?"

"Nak, jangan terlalu penasaran dengan urusan orang dewasa."

"Jawab saja nek, saya kan jadi penasaran." merasa di panggil dengan sebutan 'nenek' nyonya seyon-see memegang dadanya merasa sakit "menemani teman ku ke grimm. Puas? Dan jangan panggil aku dengan nenek."

"Grimm apaan." ucap nem makin bingung, nama yang tak jelas apa itu. Apa itu di ambil dalam bahasa Inggris, jika iya [name] sayangnya remed dalam pelajaran bahasa Inggris. Ya, sedikit bisa sih. Tetap aja kaga paham.

[Name] menatap punggung wanita paru baya itu menjauh dengan bingung "bukannya umurnya memang wajar di panggil nenek." gumamnya garuk-garuk kepala. [Name] mengerutkan keningnya, merasa ingat sesuatu "tunggu, the Grimm plastic surgery? Kalo itu...Bukannya tempat nya anak perusahaan ke satu. baek hangyeol."

"Operasi wajahnya enggak mungkin gagal kan? Bukan urusan ku juga sih." [name] bertopang kaki dengan muka yang tertekan "bosan juga kalo diam terus." [name] pun memutuskan untuk pergi, sekedar menghibur diri dalam kesialan nya sekarang.

Tapi, tiba-tiba handphone nya berbunyi. Saat dilihat siapa yang menelpon [name] hanya bisa tersenyum miring "wah wah.. Siapa ini."

---

"Halow lee jiho o'on." [name] hanya tersenyum tipis kepada pemuda surai pink itu, dia sedang duduk tampak baru saja menelpon seseorang "kenapa nih manggil saya." jihoon memijat pelipisnya sembari menatap wanita itu, terlihat kesal dan juga frustasi "kenapa sampai berita itu ada coba? Dan, jangan panggil aku jihoon.."

"Coba tebak,"

"Bocah kacamata itu?"

"Yap! Kau mendapatkan seratus juta dipotong 100%" jihoon menatap [name], ia duduk dengan nyaman memperhatikan gadis itu dari atas sampai bawah "kau tau, kenapa aku memanggilmu kemari?"

"Ya, soal yojin kan. Ya mau enggak mau aku harus ikut dia." jihoon menatap nem dengan bingung, semudah itukah membujuk manusia ini "Semudah itu?" [name] tersenyum "aku punya banyak skin character jihoon."

"Dasar... Kalo ilhae musnah pun kau akan bahagia." [name] mendudukkan diri disalah satu meja seakan-akan duduk di warteg "ilhae musnah aku aman, ilhae tak musnah pun aku aman.. Yojin bodoh juga bilang sesuka hati.. Sudah tau aku orang yang suka mengacau."

"Dasar bodoh. Kau yang terperangkap dalam permainan nya." nem menaikkan satu alisnya "iyah sih," menggaruk pipi sembari membuang muka "aku juga.. Dungu, seenaknya menentang ilhae ujung-ujungnya jonggun tau, dan mau memulangkan aku.. dan aku malah di jadikan artis yang sedang di buron para kepolisian. Malah jadi budak anjeng." ucap [name] kesal.

Jihoon menghela nafa, matanya begitu dingin. Entah kenapa menatap gadis itu seperti itu "jonggun tak mau mengurus ini?" tanya jihoon kepada [name]. Nem beranjak dari duduknya dan mulai mendekat kepada jihoon. Ia berdiri disampingnya jihoon menatap beberapa peralatan medis di belakang nya.

𝐋𝐎𝐎𝐊𝐈𝐒𝐌 𝐘𝐄𝐘!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang