BRAAK!
"Hadeh, itu badan atau talenan? Badan itu mestinya seperti punyaku, bersih." ucap junggoo berbangga diri dengan badannya yang mulus tidak dengan jonggun yang memiliki bekas luka di bagian tubuhnya.
"Apa bagusnya orang yang melukai badan mu itu, sampai kau cari selama 3 tahun ini? Kau betul-betul enggak menarik." ucap junggoo "berisik." junggoo menghentikan bermain game di ponselnya menatap jonggun yang tengah menyalakan sebatang rokok "jadi, jang hyun sudah ketemu?"
"Belum." balas jonggun yang di ditertawakan ringan oleh junggoo "bodoh, sudah kubilang percaya padaku. Anak-anak seperti itu biasanya ada tak jauh dari mu, biar ku tanya satu hal."
"Sebetulnya apa yang kau suka dari jang hyun, sampai dicari-cari begitu?" tanya pemuda itu kepada partnernya "apa yang ku suka darinya?" jonggun terdiam sesaat "sifat liarnya."
"Sudah 3 tahun sejak jang hyun menghilang, aku telah menguji banyak orang dan memiliki anak buah yang masing-masing berbakat." jonggun tiba-tiba menendang junggoo membuat pemuda surai pirang itu terjatuh dari sofa "astaga, kaki mu itu panjang sekali sialan."
"Tapi anehnya rasa haus ini masih tak terpuaskan." ujarnya sembari membaringkan diri di sofa yang junggoo tempati tadi "favoritisme. Pada orang yang bisa mengalahkan aku, favoritisme."
Junggoo terus bergerutu kesal "alasanku mencari orang itu, Favoritisme. Dulu dia adalah binatang buas, binatang buas yang takkan berhenti sampai dia membunuh lawan yang berusaha memotong cakarnya. Binatang buas yang hanya memiliki insting primitif, saat menyadari hal itu, aku sudah terlambat. semua teknik yang ku ajarkan───"
Bag!
"Terbuang sia-sia di tong sampah, sial kaki ku rasanya mau patah." ucap [name] yang pulang dari supermarket membeli cemilan untuk nya dan si pirang Junggoo "kau memotong ucapan ku seenaknya saja."
"Hah? Sejak kapan kau bicara, aku enggak denger tuh. Palingan ku denger kau bercerita tentang seseorang..." ujarnya sembari merogoh plastik belanjanya sendiri "...nih cemilan mu," [name] menyodorkan satu kaleng soda dan dua snack keripik kentang kepada junggoo.
"Kau melupakan titipan ku huh?" ucap jonggun menanyakan punyanya yang tidak di berikan dari tadi "oh! Aku Sampai lupa." gadis itu mendekati jonggun sembari berpura-pura mencari sesuatu di dalam plastik Belanjaannya, nyatanya ia cuman berniat menjitak dahi pemuda itu.
Tak!
Tangan jonggun sudah menanai ia malah mendapatkan jitakkan di dahinya "kau merokok terus, mau ku sumpali denger kaos kaki nya si pirang itu huh?!" junggoo yang mendengar namanya di sebut pun tersedak "kenapa harus nama ku? Kenapa enggak nama kau saja hah?!"
"Lah? Nama ku itu terlalu bagus untuk hal tadi, jadi nama mu saja ku pakai. Maaf ya~" jonggun tiba-tiba memukul belakang kepala wanita itu sampai ia tertunduk, rasanya lehernya sudah berdenyut nyeri "aduh-aduh!! Sakit tau!" Jonggun mengacak-acak rambut [name] "sial, kau membuat ku kesal saja. Gadis kecil." ucapannya sembari tersenyum "maaf!!"
"Sialan. bikin iri saja," junggoo ikut mengacak rambut [name] "haha! Kau harus menggunakan sampo lebih dari dua botol untuk meluruskan lagi rambut mu."
"Kalian! Aku akan mematahkan kedua tangan kalian! Liat saja!!"
---
[Name] ikut ke Jepang untuk mendoakan wang ochun, setelah jonggun selesai mendoakan pria itu sekarang giliran [name], ia cuma berdiri dan menyatukan kedua tangannya "maaf, sekarang kau merasakan ketakutan itu kan? Wang...ochun, sialan. Kau sekarang mati padahal aku belum melihat wajah menyebalkan mu itu, lain kali kalo mau mati pamitan ya?" [name] mengangkat kepala nya "ochun..."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐎𝐎𝐊𝐈𝐒𝐌 𝐘𝐄𝐘!!
Fanfiction❝ Menjadi adik jonggun?! ❞ [Name], gadis yang ahli dalam seni bela diri taekwondo memiliki sedikit masalah dengan teman satu angkatannya yang merasa iri dengan [name] yang begitu hebat dalam mempresentasikan seni bela diri taekwondo nya yang di bila...