Chapt. 04

1.3K 253 45
                                    

●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AAARRGGHHHH.."

Suara teriakan terdengar jelas di sebuah taman karena ini memang sudah sangat larut bahkan orang lain sudah ada di dalam mimpinya, namun tidak dengan gadis jangkung itu. Sedari rumah sahabatnya dia memilih untuk menghabiskan waktu di taman seperti pada malam sebelumnya.

"Jangan berteriak jika kau sedang marah."

Suara dari arah belakang membuatnya menoleh secar kasar, dia melihat Jennie yang baru saja datang dan duduk dengan santai di bangku sana. Lisa segera menghapus air matanya lalu mendekati gadis tersebut.

"Apa yang kau lakukan disini selarut ini.?" Tanya Lisa.

Jennie tersenyum lemah, dia menarik tali Hoodnya lalu menyandarkan punggungnya pada sandaran bangku. "Kenapa kau masih bertanya. Bukankah kita sering bertemu malam hari.?"

"Maksudku, ini sudah sangat larut apalagi kau seorang gadis. Bagaimama jika seseorang berniat jahat padamu.?"

"Kau juga seorang gadis, jadi apa bedanya.? Jika seseorang berniat jahat padaku ya sudah."

Lisa mendengus kesal mendengar santai jawaban gadis didepannya. Dia akhirnya memilih duduk disamping Jennie melakukan hal yang sama dengan gadis itu.

5 menit berlalu, seperti biasa hanya ada keheningan bahkan Jennie sudah memejamkan matanya lagi. Helaan nafas kasar terus keluar dari mulut Lisa membuat Jennie sedikit terganggu.

"Jika kau mengantuk, pulanglah. Jangan siksa dirimu seperti ini." Ujar Jennie tanpa membuka matanya.

"Aku tidak mengantuk, hanya saja aku sedikit penasaran kenapa kau sering ketaman malam hari.? Aku rasa kau menghabiskan malammu di taman."

"Aku menyukainya."

"Apa yang menarik dari malam..? Bukankah siang lebih menyenangkan.? Kau bisa menikmati keindahan dunia dengan siang." Ujar Lisa.

Jennie mengangguk tersenyum lemah, dia membuka matanya menoleh kearah gadis jangkung disampingnya. "Sayangnya siang membenciku."

"Apa maksudmu.?"

"Tidak ada. Hanya saja aku tidak suka siang."

Lisa merasa bingun tapi dia mengangguk karena tidak ingin terlalu bertanya apalagi mereka belum seakrab itu.

"Berteriak..!! Apa kau punya masalah.?"

Pertanyaan itu keluar dari mulut Jennie, dia masih betah menatap side face Lisa.

"Tidak. Hanya ingin meluapkan semuanya."

"Dengan teriakan.?"

Lisa mengangguk. "Lalu apa lagi.?" Tanya Lisa juga menatap gadis disampingnya.

04 : 44Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang