Chapt. 15

1K 151 17
                                    

Turun dari mobil, dia menghirup udara dengan dalam seraya merentangkan tangannya, ini sudah pukul 2 pagi dan mereka baru saja tiba di korea.

Kim Seon Ho tersenyum melihat putrinya yang bahagia karena sudah berada di korea, dia menurunkan koper-koper mereka yang dibantu oleh Jisoo.

"Sudah beberapa hari yang lalu dia tidak sabar untuk kembali ke korea." Ujar Jisoo.

Seon Ho menoleh dan mengangguk. "Awalnya Daddy tidak ingin kembali kesini, Daddy tidak ingin semuanya terjadi lagi tapi Daddy tidak bisa melakukan apapun karena Jennie terus memintanya."

"Jisoo janji akan menjaganya lebih baik."

Seon Ho tersenyum dengan lembut pada putri tertuanya, walaupun dia khawatir tapi dia tidak mungkin menyiksa putrinya yang terus meminta untuk kembali ke korea.

"Istirahatlah, kita baru saja tiba." Ujar Hyoyeon membuat Jennie mempoutkan bibirnya.

Jennie melihat jam tangannyandan itu sudah pukul 2 lewat. "Mom.. apa Jennie boleh keluar sebentar.?"

"Istirahatlah dulu sayang, kita baru saja tiba dan kamu ingin kembali keluar."

"Hanya 10 menit, Jennie janji akan segera kembali."

Jisoo sudah sangat mengantuk karena di penerbangan tadi dia tidak bisa tertidur. Seon Ho dan Hyoyeon tidak bisa melarang putrinya yang akhirnya membuatnya mengangguk.

Jennie keluar dari rumah, dia melangkah ke arah taman seperti biasanya. Dengan senyum yang terukir di wajahnya, dia terus berjalan sampai akhirnya sampai di taman tersebut. Kepalanya menoleh kekiri dan ke kanan mencari seseorang yang selama 1 bulan ìni tidak bertemu dengannya.

"Apa dia tidak ketaman lagi.? Biasanya jam-jam seperti ini dia sudah ada ditaman."

Jennie duduk di bangku taman tersebut, dia terus berharap agar orang yang dia tunggu segera datang. Detik demi detik waktu berjalan, Jennie mengeratkan hoodie yang dia pakai karena malam yang semakin dingin.

1 jam sudah dia berada di sana namun tidak ada tanda-tanda jika seseorang akan datang sampai akhirnya Jennie membuang nafas berat lalu berdiri untuk kembali pulang.

Di perjalanan dia terus menunduk karena kecewa akan ekspektasi sendiri untuk bertemu dengan Lisa namun nyatanya gadis jangkung itu tidak ketaman seperti biasanya.

"Aku terlalu berharap padahal dia tidak tahu aku ada disini setelah 1 bulan pergi tanpa mengabarinya. Kamu bodoh Jennie." Gumamnya seraya terus melangkah pulang.

"Terima kasih karena sudah kembali."

Suara itu membuat Jennie menoleh secara kasar, dia tersenyum karena melihat orang yang dia nantikan sudah berada di depannya.

Dengan senyum yang terukir di wajahnya, Jennie berlari kecil menghampiri gadis jangkung tersebut. Lisa merentangkan tangannya membuat Jennie memeluknya.

Keduanya memeluk erat satu sama lain menyalurkan rasa rindu yang mereka rasakan. Awalnya Lisa tidak tahu jika Jennie sudah ada di korea namun Jisoo mengabarinya, itulah mengapa gadis jangkung itu segera berlari ke arah taman namun tidak menemukan Jennie di sana sampai akhirnya mencoba mencari gadis tersebut.

"Aku merindukanmu." Ujar Lisa.

"Aku lebih merindukanmu, aku pikir kita tidak akan bertemu lagi."

Lisa semakin mengeratkan pelukannya. "Tidak ada alasan untuk tidak bertemu lagi, aku menunggumu disini walaupun aku tidak tahu bagaimana kamu di sana."

Tidak ada obrolan lagi diantara mereka, Lisa terus memeluk Jennie begitupun sebaliknya.

***

"Hoaammm.. aku sangat mengantuk sekarang."

04 : 44Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang