●
●
●
Brakk..
Pintu mobil tertutup saat Rosé keluar dari mobilnya, dia memarkirkan mobilnya di samping mobil Jisoo yang tengah berdiri bersandar pada pintu mobil.
"Kenapa belum masuk.?" Tanya Rosé dia juga ikut bersandar pada pintu mobilnya sendiri.
"Menunggu Lisa." Jawab Jisoo tanpa menoleh pada rosé karena sibuk pada ponselnya.
Alis Rosé terangkat setelah mendengar jawaban Jisoo. "Lisa tidak masuk hari ini, dia mengirim pesan padaku tadi."
Jisoo mendongak, dia meminta jawaban pasti pada Rosé.
".. Dia ada urusan makanya tidak masuk, jadi tidak usah menunggunya."
"Kenapa dia tidak mengabariku.? Bahkan dia juga tidak membalas pesanku sejak tadi."
Rosé mengangkat bahunya. "Itu bukan urusanku."
Tanpa peduli apa yang akan dikatakan Jisoo lagi, Rosé meninggalkan gadis itu begitu saja.
"Chaeng.?"
Rosé menghela nafas lemah karena Jisoo memanggilnya, walaupun kesal dia tetap berhenti melangkah menunggu gadis yang dia sukai.
"Apa kau bisa menghubungi Lisa, aku ingin bicara padanya sejak tadi dia tidak membalas pesanku."
Rosé menimang permintaan Jisoo, walaupun dia merasakan sakit di hatinya tapi tangannya bergerak untuk merogoh ponsel di saku celananya.
"Pakailah, kembalikan ke kelasku setelah kau selesai."
Jisoo mengangguk tersenyum sedangkan Rosé kembali melangkah dimana ruangannya berada.
Dua sampai tiga panggilan Jisoo lakukan untuk menghubungi Lisa dengan memakai ponsel Rosé, namun sampai detik ini Lisa tidak menjawab panggilan tersebut.
"Apa dia benar-benar sibuk.?" Jisoo bertanya pada dirinya sendiri. "Oke kita coba sekali lagi."
Tangannya kembali menekan layar ponsel Rosé untuk menghubungi Lisa.
Tuutt.. Tuutt.. Tuutt..
Suara panggilan terhubung namun masih tetap tidak ada jawaban dari Lisa, Jisoo berdecak kesal hingga akhirnya menyerah. Jisoo melangkah pergi dari tempatnya seraya menghentakkan kakinya di lantai.